Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Bom Meledak di Palopo, Empat Orang Tewas

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi bom
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Hari ini 18 tahun yang lalu, tepatnya 10 Januari 2004, sebuah bom meledak di Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Peristiwa ini terjadi pada malam hari sekitar pukul 22.15 Wita, di sebuah kafe yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Kafe Sampoddo Indah namanya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tabrakan Dua Kereta Api di Pakistan, 300 Orang Tewas

Kronologi

Berdasarkan arsip Harian Kompas, (12/1/2004), ledakan terjadi saat kafe dipadati oleh pengunjung, karena peristiwa terjadi pada Sabtu malam bertepatan dengan momentum malam minggu.

Sehingga banyak masyarakat yang menghabiskan waktu di luar rumah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak seperti yang dibayangkan, ledakan bom yang biasanya diikuti ketakutan masyarakat sekitar kejadian ternyata tidak terjadi di sana.

Komandan Kodim 1403 Palopo saat itu, Letkol (art) Wardoyo menyebut warga di sekitar lokasi kejadian tidak terlalu panik mendengar suara bom yang meledak.

Pasalnya, mayoritas mereka adalah nelayan yang sudah terbiasa mendengar suara serupa saat meledakkan bom untuk mencari ikan.

Meski demikian, mereka kaget saat mendengar adanya korban jiwa akibat ledakan yang terjadi.

Warga pun banyak yang mendatangi lokasi kejadian untuk melihat secara langsung lokasi ledakan bom.

"Jadi, mereka biasa-biasa saja, kecuali mendatangi lokasi kejadian, karena ingin melihat lokasi tersebut," kata Wardoyo.

Namun, sesaat setelah kejadian, polisi sigap memasang garis kuning atau garis polisi untuk mengamankan tempat kejadian perkara.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh di Kepulauan Seribu, Semua Penumpang dan Kru Tewas 

Empat orang tewas

Dari peristiwa bom itu, diketahui empat orang tewas di tempat. Identitas keempatnya adalah Yusniati (29), Suratman (31), Ambo (32), dan Abdulrahman.

Selain korban tewas, ledakan juga menyebabkan 3 orang lainnya mengalami luka-luka.

Polisi pun melakukan penyelidikan guna mengetahui pelaku beserta motif teror bom yang dilakukan.

Berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi kunci, mulai dari petugas keamanan, pelayan, dan kasir kafe tersebut, diketahui ada dua orang laki-laki yang diduga sebagai tersangka.

Mereka datang ke kafe di malam kejadian. Salah satu di antaranya membawa plastik hitam ke dalam cafe, namun ketika keluar dari cafe plastik itu tak lagi mereka bawa.

Tak lama setelah keduanya meninggalkan lokasi, ledakan terjadi.

Namun, pihak kepolisian mengaku tidak bisa menetapkan keduanya sebagai tersangka sebelum ada bukti lebih lanjut.

"Soal kedua orang ini datang dan membawa bungkusan, kan siapa saja bisa melakukan itu. Itu belum bisa dijadikan alasan untuk menetapkan seseorang menjadi tersangka dan motifnya," jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan saat itu, Komisaris Besar A Nurman Thahir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi