KOMPAS.com - Pada penelitian terbaru ditemukan bahwa anak-anak yang baru saja sembuh dari paparan Covid-19 memiliki peningkatan risiko diabetes.
Penelitian ini dilansir oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC, Jumat (07/01/2022).
Mengenai peningkatan risiko diabetes pada dewasa yang terkena Covid-19 sudah diketehui sejak penyakit ini berkembang dan menjadi pandemi.
Namun mengenai peningkatan risiko diabetes pada anak-anak di bawah 18 tahun yang terkena Covid-19, baru dipastikan beberapa waktu terakhir, meski penelitiannya sendiri sudah berlangsung mulai Maret 2020.
Seperti dikutip dari New York Times, Sharon Saydah, salah satu peneliti dari CDC, tak bisa memastikan apakah diabetes yang muncul setelah paparan Covid-19 ini akan menetap dan semakin kronis, ataukah hanya kondisi sementara yang akan segera membaik.
Baca juga: Cara Melindungi Anak dari Omicron, Ini Saran dari Unicef
Mengapa Covid-19 bisa menyebabkan diabetes
Infeksi virus corona memang bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi penyakit.
Dr. Susetyo, SpA, dokter spesialis anak dari RSIA Anugerah Semarang, mengatakan bahwa infeksi virus bisa menyerang organ tubuh mana saja, mulai dari paru, jantung, hati hingga pankreas.
"Ketika virus menginfeksi pankreas, maka virus bisa merusak keseimbangan produksi insulin yang ada pada tubuh," ungkapnya kepada Kompas.com, Senin (10/01/2022).
Nah ketika produksi insulin terganggu, maka glukosa dalam darah menjadi tak terkontrol, sehingga timbullah gangguan diabetes.
Risiko ini bisa terjadi di rentang usia mana saja, baik anak-anak maupun dewasa. Tentu saja. faktor risiko lain sangat mendukung celah kejadian ini terjadi.
Baca juga: Diabetes Bisa Menyerang Usia Muda di Bawah 30 Tahun, Simak Gejalanya
Salah satu faktor risiko perkembangan diabetes adalah obesitas. Dan obesitas bisa terjadi karena penerapan gaya hidup yang tak sehat seperti gemar mengonsumsi junkfood, bergaya hidup sedentari atau kurang gerak, dan masih banyak lagi.
"Pandemi dua tahun ini sendiri memaksa masyarakat untuk mengurangi aktivitas sosial, sehingga pola hidup sehat makin tak terkendali. Mulai dari memesan makanan junkfood hingga tak lagi mau berolahraga," papar Susetyo.
Ketika anak sudah terdera obesitas kemudian terpapar Covid-19, maka celah kemungkinan anak terkena diabetes akan semakin besar.
"Obesitas sendiri sudah membuat pankreas bekerja lebih berat dalam memproduksi insulin untuk menyeimbangkan gula darah. Jika ditambah dengan paparan virus corona, maka risiko diabetes akan semakin besar."
Baca juga: Apa Itu Varian Corona IHU yang Disebut-sebut Mirip Omicron?
Yang harus dilakukan orang tua
Agar anak-anak terlindung dari risiko diabetes, tentu saja orang tua harus terus menerapkan dan membiasakan anak-anaknya melakukan protokol kesehatan secara ketat.
Mulai dari rajin mencuci tangan, mengenakan masker, menjaga jarak, hingga menghindari kerumunan.
"Selain itu, anak usia 6 hingga 11 tahun juga harus segera menerima vaksin Covid-19 jika tak ada kontraindikasi," papar Susetyo.
Terapkan juga pola hidup sehat pada anak. Pertama, dengan selalu memberikan menu makan yang sehat dan seimbang dan mengurangi asupan junkfood.
Ajak anak untuk berolahraga dengan rutin. Olahraga ini tak perlu keluar rumah dan keluar biaya, bisa dengan cara-cara sederhana seperti bermain lompat tali di dalam rumah.
Menurut dr. Susetyo, faktor genetika adalah faktor yang bisa membuka risiko terkena diabetes. Namun jika anak-anak bisa menjaga pola hidup sehat, maka risiko ini bisa diminimalkan.
Baca juga: Benarkah Mengonsumsi Telur Setiap Hari Meningkatkan Risiko Diabetes?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.