Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Merawat Bayi Baru Lahir

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/LittleDogKorat
Ilustrasi bayi baru lahir langsung menangis. Pentingnya pemeriksaan saturasi oksigen pada bayi baru lahir untuk mencegah kematian akibat penyakit jantung bawaan (PJB).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Merawat seorang bayi yang baru lahir, terutama bagi orangtua baru biasanya terasa menegangkan, karena minimnya pengalaman yang dimiliki.

Bayi baru lahir dengan kondisinya yang masih rentan dan sensitif, tentu membutuhkan penanganan yang baik dan benar dari orang dewasa yang merawatnya.

Melansir Kids Health, berikut ini adalah sejumlah panduan untuk merawat bayi baru lahir:

Baca juga: Kapan Waktu Tepat Memberikan MPASI?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusui

Bayi direkomendasikan untuk disusui 2-3 jam sekali, atau kapan pun ketika ia menunjukkan sinyal lapar. Misalnya dengan memasukkan jari ke mulutnya atau menangis.

Jika bayi Anda diberikan ASI dengan cara menyusu secara langsung, maka berikan kesempatan bayi Anda menyusu 10-15 menit untuk setiap payudara.

Hal ini bertujuan agar kandungan hindmilk dan foremilk yang ada di di tiap payudara dapat dikonsumsi secara seimbang.

Jika Anda memberi susu formula, berikan sekitar 60-90 mililiter di setiap waktu menyusuinya.

Baca juga: Amankah Penggunaan Bedak pada Bayi? Ini Tipsnya

Menggendong

Saat menggendong bayi, khususnya di bulan-bulan masa awal kehidupannya, pastikan Anda menopang bagian kepala dan lehernya.

Ini karena tulang leher bayi belum lah kuat untuk menopang beban kepala.

Ini tidak hanya saat menggendong, tetapi juga saat membaringkannya ke tempat tidur atau mengambilnya dari tempat tidur.

Hal lain yang juga penting, jangan menggoyang-goyangkan bayi dengan kuat di saat-saat ini, baik dengan maksud mengajaknya bermain atau karena Anda frustrasi.

Biasanya, orang dewasa gemar melemparkan bayinya ke usara untuk membuatnya tertawa. Hal itu tidak untuk dilakukan di awal usia bayi.

Getaran yang terlalu hebat dapat menyebabkan pendarahan di otak dan bahkan berujung kematian.

Begitu pula saat mendorongnya di stroller atau membawanya menaiki mobil dan sebagainya, hindari terjadinya guncangan yang terlalu keras.

Baca juga: Manfaat Permainan Cilukba untuk Bayi

Membedung

Membedong atau membedung baik dilakukan, terutama di minggu-minggu awal seorang bayi.

Membedung bayi dengan kain, membuatnya merasa hangat, tenang, dan aman.

Tidak perlu terlalu kencang saat membedong bayi pastikan saja tangannya dekat dengan tubuhnya sehingga ketika ia kaget, tidak akan membuat gerakan refleks yang pada akhirnya mengganggu tidurnya.

Sementara pada bagian kaki, pastikan kaki bayi masih bisa membuat gerakan-gerakan kecil saat dibedung, artinya biarkan kain bedung membalutnya dengan tidak terlalu kencang.

Baca juga: Apakah Sakit Gigi pada Ibu Hamil Bisa Sebabkan Bayi Lahir Prematur?

Memandikan

Pada dasarnya, memandikan bayi baru lahir tidak wajib dilakukan setiap hari. Bahkan disebutkan 2-3 kali dalam satu minggu cukup.

Semakin sering bayi baru lahir dimandikan, maka potensi kulitnya kering menjadi semakin besar.

Terlepas dari itu, memandikan bayi dalam hari-hari pertamanya harus menggunakan spons atau kain halus, misalnya waslap.

Ini diperlukan untuk menghindari terlalu banyak air yang membasahi tubuhnya.

Perlu diingat, bayi baru lahir kondisi pusarnya masih basah, bahkan sisa tali pusat ketika ia dilahirkan masih menempel dan belum lepas dari pusar.

Selain itu, siapkan handuk, pakaian bersih dan sabun juga sampo yang tidak beraroma sebelum Anda memulai proses memandikan bayi.

Tentu ini harus disiapkan lebih awal, agar sesaat setelah bayi selesai dimandikan, semua sudah siap dan bayi tidak terlalu lama ada dalam kondisi basah tanpa pakaian.

Baca juga: Apakah Sakit Gigi pada Ibu Hamil Bisa Sebabkan Bayi Lahir Prematur?

Merawat tali pusat

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, sisa tali pusat masih akan menempel di pusar bayi Anda sampai akhirnya kering dan terlepas dengan sendirinya.

Selama sisa tali pusat masih ada di sana, maka Anda harus berhati-hati dan memberi perhatian lebih dalam merawatnya.

Anda disarankan untuk membersihkan area tersebut dengan cara menyekanya menggunakan cairan alkohol hingga ia kering dan terlepas.

Area pusar bayi tidak boleh terendam air sampai tali pusat terlepas dan area tersebut benar-benar sembuh, kurang lebih hingga bayi berusia 4 minggu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi