KOMPAS.com - Program vaksinasi ketiga atau vaksinasi booster bakal dilaksanakan besok, Rabu (12/1/2022).
Diketahui, ada 5 jenis vaksin yang digunakan sebagai vaksinasi booster, yakni CoronaVac (Sinovac), Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.
Kelima vaksin tersebut telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM).
Dari jenis-jenis vaksin tersebut, Zifivax merupakan jenis vaksin yang belum familiar terdengar oleh masyarakat Indonesia.
Baca juga: Fakta Vaksin Zifivax: Dapat Izin BPOM, 3 Dosis Suntik, hingga Efikasi 81 Persen
Apa itu vaksin Zifivax, dan berapa tinggi tingkat efikasinya?
Profil vaksin Zifivax
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander Ginting mengatakan bahwa vaksin Zifivax merupakan vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical asal China.
Vaksin Zifivax menggunakan platform rekombinan protein sub-unit untuk memicu respons imun.
Para ilmuwan menumbuhkan versi protein yang tidak berbahaya dalam sel dan kemudian memurnikannya, sebelum dirakit menjadi vaksin dan disuntikkan.
"Vaksin ini diproduksi dengan platform rekombinan protein sub-unit. Sudah ada label halalnya, sudah ada izin BPOM," ujar Alex saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/1/2022).
Lebih detail, vaksin ini menggunakan bentuk dimer dari receptor-binding domain (RBD) sebagai antigen, bagian yang tidak berbahaya dari virus SARS-CoV-2.
Baca juga: Fakta Vaksin Zifivax, Efikasi 81,51 Persen hingga Ampuh Lawan Varian Delta
Efek samping vaksin Zifivax
Dari hasil uji klinik yang dilakukan, BPOM menyatakan bahwa pemberian vaksin Zifivax secara umum dapat ditoleransi dengan baik.
Adapun efek samping lokal yang paling sering terjadi meliputi:
- Timbul nyeri pada tempat suntikan
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Demam
- Nyeri otot (myalgia)
- Batuk Mual (nausea)
- Diare dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.
Baca juga: Peneliti Unpad Jelaskan Efek Samping Vaksin Covid-19 Zifivax
Efikasi vaksin Zifivax
Vaksin Zifivax memiliki tingkat efikasi yang beragam untuk mencegah dan melawan virus corona Covid-19.
Menurut Alex, dari berbagai literatur dilaporkan untuk efikasi vaksin Zifivax pada berbagai varian virus penyebab Covid-19 yakni:
- Pada varian Alfa, tingkat efikasi vaksin Zifivax mencapai 92,93 persen.
- Pada varian Gamma, tingkat efikasi vaksin Zifivax mencapai 100 persen.
- Pada varian Delta, tingkat efikasi vaksin Zifivax mencapai 77,47 persen.
- Pada varian Kappa, tingkat efikasi vaksin Zifivax mencapai 92,93 persen.
"Tentu di lapangan bisa saja berubah karena virus terus bermutasi dan manusia juga diikuti faktor imunitas individual," lanjut Alex.
Dikutip dari Kompas.com, (7/10/2021), uji klinik fase III untuk vaksin Zifivax dilakukan di lima negara, yakni Indonesia, China, Uzbekistan, Pakistan, dan Ekuador.
Baca juga: Cara Lengkap dan Mudah Bikin NPWP Online via ereg.pajak.go.id
Efikasi 81,71 persen dihitung sejak tujuh hari setelah mendapat vaksinasi lengkap (setelah dosis ketiga). Angka efikasi ini disebut masih konsisten, yakni di angka 81-82 persen.
Berikut rinciannya:
- Efikasi terhadap populasi dewasa usia 18-59 tahun adalah 81,5 persen.
- Efikasi terhadap populasi lansia di atas 60 tahun adalah 87,6 persen.
- Efikasi terhadap populasi di Indonesia secara keseluruhan adalah 79,88 persen.
Vaksin ini diberikan sebanyak 3 kali suntikan secara intramuskular (IM) dengan interval pemberian 1 bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan berikutnya.
Dosis vaksin yang diberikan pada setiap kali suntikan adalah 25 mcg (0,5 mL).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.