Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Feses Bayi Berbusa, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi ibu menyusui.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Kondisi feses pada seseorang dapat dijadikan acuan untuk mengetahui kondisi kesehatannya.

Hal itu juga berlaku pada seorang bayi, seperti apa konsistensi, warna, dan tekstur fesesnya, menunjukkan apa yang terjadi pada tubuhnya.

Salah satu yang sering terjadi pada seorang bayi adalah feses keluar disertai dengan busa.

Orangtua mungkin khawatir dengan hal ini dan bertanya apa yang menyebabkan feses menjadi berbusa? Bahayakah? Bagaimana menormalkannya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ini Alasan Mengapa NFT Bisa Dijual Sangat Mahal hingga Miliaran Rupiah

Feses bayi berbusa tidak berbahaya

Berdasarkan Medical News Today, jika ini terjadi pada seorang bayi, dugaan kuat mengarah pada kondisi kelebihan laktosa.

Laktosa adalah kandungan gula yang terdapat di dalam susu.

Kondisi ini biasa terjadi pada seorang bayi yang masih mengonsumsi susu, baik ASI, maupun susu formula.

Apabila feses berbusa terjadi, tidak perlu khawatir, karena ini bukan merupakan tanda bahaya pada bayi Anda.

Laktosa pada ASI jadi penyebab

ASI terdiri dari dua bagian foremilk dan hindmilk.

Foremilk adalah cairan yang relatif lebih encer dan bening, keluar di menit-menit pertama saat bayi menyusu. Bagian ini banyak mengandung laktosa.

Selanjutnya, baru lah cairan susu yang lebih pekat secara warna dan lebih kaya dari segi kandungan nutrisi, keluar.

Itulah yang disebut hindmilk. Bagian ini sangat kaya akan lemak.

Apabila seorang bayi meminum terlalu banyak foremilk, maka mereka tidak akan bisa mencerna laktosa dengan baik, ini bisa menyebabkan perubahan pada fesesnya, yakni feses menjadi berbusa.

Baca juga: Cara Merawat Bayi Baru Lahir

Feses bayi berbusa biasa terjadi di 3 bulan pertama

Pada bayi, feses berbusa biasanya banyak terjadi pada usia 3 bulan pertama.

Berdasarkan Australian Breastfeeding Assosiation, di masa 3 bulan awal ASI yang diproduksi seorang ibu masih melimpah, bahkan melebihi jumlah yang dibutuhkan bayi.

Bayi pun akan meminum sejumlah besar ASI yang tersedia, ini juga bisa menyebabkan kondisi kelebihan laktosa terjadi.

Namun, selepas 3 bulan payudara seorang ibu akan secara otomatis menyesuaikan diri. Ia hanya akan memproduksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayinya.

Ketika penyesuaian itu telah terjadi, maka cerita kelebihan susu dan terjadinya feses berbusa biasanya tidak akan terjadi lagi.

Baca juga: Cukur Rambut Bayi Bikin Tumbuhnya Lebih Lebat, Mitos atau Fakta?

Cara mengatasi kondisi feses berbusa

Meski tidak membahayakan, namun kondisi feses yang semacam ini tidak lah normal sehingga perlu untuk diperbaiki.

Bagaimana caranya?

Setelah mengetahui penyebab feses berbusa akibat kelebihan laktosa yang ia dapat dari terlalu banyak mengonsumsi foremilk.

Hal yang harus diperhatikan adalah memastikan bayi mendapatkan asupan hindmilk yang cukup.

Kandungan lemak yang ada pada hindmilk mampu memperlambat penyerapan laktosa di dalam tubuh.

Yang perlu diingat, hindmilk baru akan keluar setelah bayi menyusu beberapa menit, jadi pastikan untuk menyusui anak dari satu sisi payudara selama paling tidak 20 menit.

Setelah itu, baru berganti menyusui menggunakan payudara sisi yang lain.

Jika hal ini tidak dilakukan, misalnya menyusui 5 menit menggunakan payudara kanan.

Kemudian, beberapa waktu selanjutnya kembali menyusui dengan payudara kiri, ini berarti anak baru sempat mendapatkan foremilk dari payudara ibunya, hindmilk belum sempat keluar dan terkonsumsi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi