Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu NFT, Bagaimana Cara Jual Belinya?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto
Ilustrasi NFT Ghozali Everyday yang dijual di OpenSea.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Ramai menjadi pembicaraan publik, seorang mahasiswa yang menjual foto selfie NFT-nya hingga bernilai miliaran Rupiah.

Dia adalah Gustaf Al Ghozali (22) seorang mahasiswa Studi Animasi D-4 Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang.

Lantas, apa itu NFT? Bagaimana cara kerjanya?

Baca juga: Ghozali Everyday Raup Miliaran Rupiah Jual Swafoto di NFT: Awalnya Patok Harga 3 Dollar...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu NFT?

Secara harfiah, NFT atau Non-Fungible Token adalah token yang tidak dapat dipertukarkan.

Melansir CNN, (10/11/2021), NFT adalah item digital yang dapat diperjualbelikan dengan teknologi blockchain dalam mata uang kripto.

Tak seperti benda atau aset lain yang diperjualbelikan dengan nilai sepadan, NFT memiliki nilai jual yang tidak sepadan. Sesuai dengan arti namanya. Ini yang membedakannya dengan aset lain.

Misalnya foto-foto selfie milik Ghozali yang dihargai 0,3 hingga 66,346 ETH (Ethereum) yang bernilai sangat besar dalam Rupiah.

Item yang dijual tidak melulu sebatas gambar digital. Ada juga yang menjual NFT berupa lahan virtual.

Investor yang membeli NFT tidak akan menerima produk yang dibayarnya, melainkan akan mendapat sertifikat kepemilikan item tersebut yang tercatat di blockchain.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa NFT Bisa Dijual Sangat Mahal hingga Miliaran Rupiah

Bagaimana cara jual beli NFT?

Layaknya mata uang kripto lainnya, NFT diperjualbelikan di platform-platform khusus. OpenSea sebagaimana yang digunakan Ghozali dikenal sebagai marketplace terbaik untuk NFT.

Setelah membeli NFT, seorang investor akan mendapatkan sertifikat kepemilikan, demikian dijelaskan dalam Livemint.

Sertifikat itu bisa berupa beragam bentuk dan apa pun bentuknya, sertifikat kepemilikan harus disimpan dengan baik di dompet digital.

Untuk membeli NFT, dompet digital tersebut harus berisi cukup mata uang kripto yang relevan, misalnya ETH jika orang tersebut ingin membeli token di blockchain Ethereum.

Satu item NFT terkadang menjadi fenomena yang diperebutkan oleh orang-orang.

Item itu kontan akan memiliki harga jual yang mahal.

Namun, bagi pihak-pihak yang membantu menaikkan pamor suatu NFT, biasanya akan diberi dengan harga lebih murah.

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui soal Apa Itu NFT

Pro kontra NFT

Atas ketidaksepadanan ini, NFT menuai sejumlah kritik.

Investor di NFT dianggap membuang-buang uang dalam jumlah yang tinggi untuk mendapatkan item yang tidak berharga.

Namun, bagi mereka yang pro dengan aktivitas ini bersikeras menganggap NFT bukan sekadar pernak-pernik dalam bentuk digital.

Di sisi netral, ada juga yang memperkirakan penggunaan blockchain untuk mencatat sejarah kepemilikan suatu barang pada akhirnya akan menjadi jauh lebih luas dan merevolusi cara berpikir tentang properti.

Secara garis besar, NFT ini disebut sebagai investasi yang jauh dari kepastian

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi