Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Ungkap Penyebab Gempa Banten M 6,6

Baca di App
Lihat Foto
BMKG
Gempa Banten 14 Januari 2022
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Badan meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait gempa bumi Magnitudo 6,6 yang terjadi di Pandeglang, Banten.

Penjelasan ini disampaikan melalui konferensi pers yang disiarkan secara langsung dalam kanal YouTube Info BMKG, Jumat (14/1/2022).

Kepala BMKG, Dwikorota Karnawati menjelaskan gempa terjadi akibat aktivitas lempeng di selatan Jawa.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah lempeng Benua Eurasia, atau tepatnya ke bawah Pulau Jawa yang terus-menerus hingga Nusa Tenggara," jelas Dwikorita.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik, atau akibat patahan naik," lanjut dia.

Sementara berdasarkan pemodelan tsunami, Dwikorita nenegaskan gempa ini tidak menyebabkan potensi terjadinya tsunami

Namun, Dwikorita menjelaskan lokasi gempa yang ada di kawasan Selat Sunda memang menjadi salah satu lokasi yang memiliki sejarah gempa dan tsunami sejak ratusan tahun yang lalu.

"Total kami mencatat ada 8 kejadian gempa dan/atau tsunami yang pernah terjadi sebelumnya sejak tahun 1851," ujar dia.

Baca juga: Gempa M 6,6 Guncang Banten, BMKG dan BNPB: Waspada Gempa Susulan

Daerah yang merasakan gempa

Gempa yang terjadi di 52 km arah Barat Daya Sumur, Banten ini memiliki kedalaman 40 km, sehingga dampak guncangan dirasakan di wilayah yang cukup luas.

Meliputi Banten, Lampung, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Berdasarkan data yang dipaparkan Dwikorita, berikut ini daerah yang terdampak oleh gempa yang terjadi pada pukul 16.05 WIB:

Di tingkat ini, getaran dirasakan oleh seluruh penduduk dan kebanyakan dari mereka terkejut kemudian lari keluar.

Di daerah tersebut, bila gempa terjadi pada siang hari dirasakan oleh orang banyak yang ada di dalam rumah.

Kondisi getaran terasa sama dengan kekuatan yang terjadi pada IV Skala MMI.

Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan -akan truk berlalu.

  • Jakarta, Kota tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Kotabumi, kekuatan II-III Skala MMI.

Sama, dengan kekuatan di tingkat ini, getaran juga dirasakan sebagaimana getaran yang ditimbulkan oleh truk yang berlalu.

Hingga saat ini sejumlah kerusakan pada rumah warga sudah dilaporkan.

Baca juga: Trending Gempa Banten M 6,7, Dirasakan Warga Jabodetabek hingga Bandung

Dampak kerusakan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pada Jumat (14/1/2022) petang, kerusakan terjadi di antaranya pada beberapa rumah warga yang ada di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang.

Sementara itu, hingga pukul 17 20 WIB, gempa susulan disebutkan sudah terjadi sebanyak 5 kali dengan kekuatan terbesae M 5,7.

Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak termakan isu yabg beredar yang berasal dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Juga dimohon agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa," sebut Dwikorita.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi