Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Tenaga kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada warga saat vaksinasi booster COVID-19 di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Pemerintah memulai program vaksinasi lanjutan (booster) COVID-19 secara gratis kepada masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas dengan kelompok prioritas penerima vaksin adalah orang lanjut usia (lansia) dan penderita immunokompromais. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pemerintah saat ini sedang menggelar vaksinasi booster Covid-19 dengan prioritas lansia dan kelompok rentan.

Sama seperti vaksinasi primer (1 dan 2), seluruh masyarakat bisa mengakses vaksin booster ini secara gratis.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin booster ini juga memiliki efek samping seperti dosis primer.

"Semua vaksin ada efek samping seperti dosis sebelumnya," kata Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (15/1/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kemenkes Sesuaikan Sertifikat Vaksin Sesuai Standar WHO, Begini Bentuknya

Efek samping vaksin Covid-19 booster

Berikut efek samping yang mungkin akan muncul dari setiap pemberian vaksin booster:

Sinovac

Vaksin booster Sinovac diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan vaksin lengkap dan dikhususkan pada usia 18 tahun ke atas.

Booster vaksin ini mampu meningkatkan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian dosis lanjutan pada subyek dewasa.

Efek samping yang ditimbulkan vaksin Sinovac hanya bersifat ringan berupa nyeri, iritasi dan sedang berupa pembengkakan sistemik, nyeri otot, demam dan gangguan sakit kepala.

Efek samping tersebut tidak berbahaya dan dapat pulih kembali menurut kepala BPOM.

Baca juga: Vaksin Saja Tidak Cukup untuk Hadapi Omicron, Ini Kata WHO

Pfizer

Vaksin booster Pfizer diberikan sebanyak satu dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dan dikhususkan untuk usia 18 ke atas.

Peningkatan nilai titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster/dosis lanjutan dibandingkan 28 hari setelah vaksinasi primer sebesar 3,29 kali.

Efek samping dari penyuntikan vaksin booster ini adalah nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, nyeri kepala, sakit otot, nyeri sendi dan demam.

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Vaksin Masih Ampuh?

AstraZeneca

Vaksin booster AstraZeneca dapat diberikan satu dosis minimal setelah 6 bulan vaksinasi lengkap dan khusus untuk usia 18 tahun ke atas.

Booster AztraZeneca juga meningkatkan nilai titer antibodi IgG dari 1792 menjadi 3746.

Efek samping paling umum dari vaksin ini adalah nyeri pada bekas suntikan, tidak enak badan, merasa lelah, menggigil atau demam, sakit kepala, mual, dan nyeri sendi.

Baca juga: Simak, Ini Alur Pelaksanaan Vaksinasi Booster Covid-19

Moderna

Vaksin booster ini diberikan setengah dosis setelah 6 bulan dosis lengkap dan khusus untuk 18 tahun ke atas.

Kenaikan respons imun antibodi netralisasi mencapai 12,99 kali setelah pemberian dosis booster homolog vaksin Moderna.

Adapun efek samping terbanyak yang dilaporkan adalah nyeri di tempat suntikan.

Efek samping lainnya seperti demam, pegal, mual, dan lain-lain lebih rendah lagi laporannya.

Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Ada Tidaknya Sertifikat bagi Peserta Vaksin Booster

Zifivax

Vaksin booster Zifivax diberikan satu dosis setelah 6 bulan dosis lengkap dan khusus untuk 18 tahun ke atas.

Peningkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali pada subyek yang telah mendapatkan dosis primer Sinovac atau Sinopharm.

Efek samping kerap muncul dari vaksin ini adalah nyeri pada tempat suntikan, sakit kepala, kelelahan, demam, nyeri otot, batuk mual, serta diare dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.

Baca juga: Program Vaksinasi Dosis Ketiga Dimulai 12 Januari, Vaksin Booster Wajib atau Tidak?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Beda Gejala Covid-19 Sebelum dan Sesudah Disuntik Vaksin

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi