Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa di Venus dan Uranus Matahari Terbit dari Barat?

Baca di App
Lihat Foto
ESA/ATG medialab
Ilustrasi Solar Orbiter melintasi planet Venus. Wahana antariksa milik ESA ini diluncurkan untuk misi mempelajari Matahari.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Di tata surya atau galaksi Bima Sakti atau Milky Way terdapat dua planet yang berotasi atau berputar dengan arah yang berbeda dari planet lainnya, yakni Venus dan Uranus.

Di kedua planet itu Matahari terbit dari arah barat. 

Melansir Science Alert, 28 Oktober 2016, Venus berputar pada porosnya dari timur ke barat atau searah jarum jam, sementara Uranus dimiringkan begitu jauh, hampir berputar pada sisinya.

Setiap planet lain, termasuk planet Bumi, berputar dari barat ke timur, dan para ilmuwan belum menemukan alasannya.

Baca juga: Penyebab Tsunami Tonga dan Sejumlah Negara yang Mengalami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rotasi retrograde

Semua planet seharusnya benar-benar berputar dengan cara yang sama, karena tata surya dibentuk oleh awan gas yang runtuh dan berputar.

Diperkirakan bahwa arah putaran sebagian besar planet (seperti Bumi) telah terbawa dari rotasi kuno itu.

Tapi Venus dan Uranus adalah pengecualian. Keduanya memiliki rotasi yang dikenal sebagai rotasi retrograde, berputar berlawanan dengan rotasi Matahari.

Salah satu hipotesisnya adalah bahwa Venus dan Uranus awalnya berotasi berlawanan arah jarum jam, tetapi pada beberapa titik dihantam oleh benda-benda besar (mungkin planet lain) yang kemudian membuat keduanya berputar ke arah yang berbeda.

Penyebab totasi Venus dan Uranus

Dalam beberapa tahun terakhir, para astronom telah mencari penjelasan lain, memeriksa Venus dan Uranus secara independen.

Pada 2011, simulasi menunjukkan bahwa terdapat sejumlah tumbukan kecil, bukan tumbukan besar. Tumbukan itu menyebabkan putaran Uranus menjadi sudut 98 derajat.

Itu juga bisa menjelaskan mengapa bulan-bulan di planet tersebut berputar pada sudut yang sama. Hal itu tidak mungkin terjadi jika hanya ada satu tumbukan besar.

Penjelasan alternatif yang dikemukakan oleh para astronom pada 2009 adalah bahwa Uranus pernah memiliki bulan yang besar. Tarikan gravitasinya menyebabkan planet tersebut jatuh pada sisinya.

Akhirnya, bulan Uranus bisa saja terlempar dari orbitnya oleh planet lain, seperti permainan pinball kosmik.

Baca juga: 7 Fakta Misterius Venus, Planet Terpanas di Tata Surya

 

Awalnya sama dengan planet lain

Melansir Scientific American, 15 Juni 2001, salah satu teori yang dipercaya adalah bahwa Venus awalnya berputar ke arah yang sama seperti kebanyakan planet lain. Planet itu hanya membalik porosnya 180 derajat di beberapa titik.

Dengan kata lain, Venus berputar ke arah yang sama seperti biasanya, hanya terbalik, sehingga melihatnya dari planet lain membuat putarannya tampak mundur.

Para ilmuwan berpendapat bahwa tarikan gravitasi matahari pada atmosfer planet yang sangat padat dapat menyebabkan pasang surut atmosfer yang kuat.

Pasang-surut seperti itu, dikombinasikan dengan gesekan antara mantel dan inti Venus, dapat menyebabkan perubahan itu sejak awal.

Baca juga: Ini Lokasi Tonga, Negara yang Alami Letusan Gunung Berapi dan Tsunami

Berbalik arah

Sementara itu Alexandre Correira dan Jacques Laskar menunjukkan bahwa Venus mungkin tidak terbalik sama sekali.

Menurut mereka rotasi Venus melambat hingga berhenti dan kemudian berbalik arah.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang disebutkan di atas, serta efek pasang surut dari planet lain, tim menyimpulkan bahwa sumbu Venus dapat bergeser ke berbagai posisi sepanjang evolusi planet.

Melansir Space, 19 Juni 2018, berkat gambar dari pesawat ruang angkasa Akatsuki dari JAXA, badan antariksa Jepang, para peneliti berpikir bahwa mereka akhirnya menemukan alasan di balik kecepatan rotasi Venus yang berubah

Dalam sebuah studi yang diterbitkan 18 Juni 2018 di jurnal Nature Geoscience, para peneliti menunjukkan bagaimana interaksi antara atmosfer Venus yang bergerak cepat dan permukaannya. Hal itu mengubah kecepatan putaran planet.

Akatsuki melihat struktur atmosfer besar berbentuk busur di Venus. Pesawat ruang angkasa itu memperhatikan bahwa strukturnya terus menghilang dan muncul kembali. Namun tetap berada di lokasi yang sama di atas pegunungan di permukaan planet.

Para peneliti itu mengatakan gelombang gunung menyebabkan Venus berputar pada kecepatan yang bervariasi, karena arah angin yang berbeda mengalir dari hulu dan hilir melawan gunung.

Baca juga: Jepang Diterjang Tsunami, 210.000 Warga Diminta Jauhi Pantai

 

Rotasi yang lambat

Melansir laman NASA, 3 Agustus 2021, satu tahun atau waktu yang dibutuhkan Venus untuk mengelilingi Matahari lebih lama daripada di Bumi, yakni 243 hari.

Rotasi planet yang sangat lambat membuat matahari terbit hingga terbenam akan memakan waktu 117 hari Bumi.

Fakta lainnya terkait Venus adalah Matahari akan terbit di barat dan terbenam di timur, karena Venus berputar terbalik dibandingkan dengan Bumi.

Di Bumi, dengan sumbu putar yang dimiringkan sekitar 23 derajat, masyarakat dapat mengalami musim panas dan musim dingin.

Tapi tidak ada keberuntungan seperti itu di Venus, karena kemiringannya yang sangat kecil, hanya tiga derajat. Itu terlalu sedikit untuk menghasilkan musim yang nyata.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi