Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Perlu Diketahui soal Letusan Gunung Api Bawah Laut di Tonga

Baca di App
Lihat Foto
HANDOUT
Cuplikan yang diambil dari rekaman satelit Himawari-8 Jepang dan dirilis oleh Institut Nasional Informasi dan Komunikasi (Jepang) pada 15 Januari 2022 menunjukkan letusan gunung berapi yang memicu tsunami di Tonga. - Letusannya begitu kuat hingga terdengar sebagai suara guntur yang keras di Fiji lebih dari 800 kilometer (500 mil) jauhnya.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah gunung berapi bawah laut di Pasifik meletus dan menyebabkan munculnya peringatan tsunami di sejumlah negara pada Sabtu (15/1/2022).

Diketahui, Tonga menjadi wilayah pertama yang terdampak pasca-letusan gunung berapi bawah laut tersebut.

Selain Tonga, wilayah yang terdampak gelombang tsunami yakni Jepang hingga Santa Cruz, California.

Letusan gunung berapi bawah laut di wilayah Tonga tersebut sampai saat ini masih dalam tahap pemantauan para ahli di seluruh dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Diterjang Tsunami, di Mana Letak Tonga?

Berikut 5 hal yang perlu diketahui terkait letusan gunung berapi bawah laut di wilayah Tonga tersebut:

1. Terjadi dua kali letusan

Gunung berapi bawah laut Hunga Tonga dilaporkan mengalami letusan pertama kali pada Jumat (14/1/2022).

Kemudian, letusan kedua terjadi pada Sabtu (15/1/2022) pukul 17.26 waktu setempat.

2. Riwayat letusan Gunung Hunga Tonga

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Minggu (16/1/2022), Profesor Emeritus Richard Arculu dari Australian National University menyampaikan, meski secara teknis Gunung Hunga Tonga termasuk gunung berapi bawah laut, namun kawah gunung itu berada di atas air.

Gunung berapi itu berada di antara dua daratan yakni Hunga Tonga dan Hunga Ha'apai.

Profesor Arculu menambahkan, Gunung Hunga Tonga dinilai cukup aktif dalam 15 tahun terakhir, dan pernah meletus pada 2015.

Pada letusan 2015, abu gunung Hunga Tonga memaksa beberapa maskapai penerbangan untuk membatalkan penerbangan masuk dan keluar dari Tonga.

Baca juga: Negara-negara yang Terdampak Letusan Gunung Api Bawah Laut di Tonga

Pada saat itu, ahli meteorologi Otoritas Penerbangan Sipil Selandia Baru Peter Lechner mengatakan kepada Radio Selandia Baru bahwa gunung berapi itu mengirimkan abu vulkanik lebih dari 9.000 meter ke udara.

Dia juga mengatakan gunung Hunga Tonga pernah meletus pada 2009, 1988, 1937, dan 1912.

Ketika gunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai meletus pada 2015, para ilmuwan tidak memperkirakan massa daratan yang terbentuk akan bertahan lama. Lanskapnya telah terkikis dan berubah selama beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Erupsi dan Tsunami di Tonga, Apakah Berpengaruh di Indonesia?

3. Tonga dihantam gelombang tsunami dan hujan abu

Masih dari Kompas.com, Sabtu (15/1/2022), gelombang tsunami menyapu wilayah pesisir Tonga, dan menerjang beberapa rumah.

Tonga atau lebih dikenal dengan Kerajaan Tonga adalah sebuah negara kepulauan yang berlokasi di selatan Samoa.

Dilihat dari citra satelit, awan abu besar dan gelombang kejut menyebar setelah terjadinya letusan. Abu jatuh dari langit di ibu kota Tonga, Nuku'alofa hingga menyebabkan koneksi telepon terputus.

Awan abu besar ini meluas sejauh 20 kilometer.

Badan Meteorologi Tonga mengumumkan adanya peringatann tsunami untuk seluruh kepulauan, dan data dari pusat tsunami Pasifik menyebut gelombang 80 sentimeter terdeteksi.

Baca juga: Ramai Potensi Tsunami 28 Meter di Pacitan Jawa Timur, Ini Analisis BMKG

4. Jepang diterjang tsunami

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Minggu (16/1/2022) pagi, Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami dan mengimbau 210.000 warga di 7 perfektur untuk menjauh dari pantai.

Tujuh perfektur tersebu yakni Aomori, Iwate, Chiba, Kochi, Miyazaki, Miyagi, dan Kagoshima.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan, tsunami 3 meter mungkin melanda beberapa pulau barat daya Jepang termasuk Pulau Amami serta prefektur timur laut Iwate.

Tsunami 1,2 meter diamati di kota Amami sesaat sebelum Sabtu tengah malam, sementara tsunami 1,1 meter tiba di Prefektur Iwate pada Minggu (16/1/2022) pukul 02.26 waktu setempat.

Baca juga: Ramai soal Riset ITB, Berikut Tanda dan Hal-hal yang Perlu Dilakukan Saat Terjadi Tsunami...

Menurut badan tersebut, tsunami kecil kurang dari 1 meter diamati di wilayah yang luas dari pantai Pasifik negara itu dari Hokkaido ke Kyushu dan Okinawa.

Seorang pejabat badan cuaca meminta penduduk pantai Pasifik Jepang untuk menjauh dari daerah tepi laut sampai peringatan dan nasihat dicabut, mencatat bahwa beberapa gelombang tsunami kemungkinan bakal datang.

Setelah peringatan tsunami dan nasihat dari badan tersebut, pemerintah mendirikan kantor penghubung di kantor perdana menteri untuk mengumpulkan informasi.

Baca juga: Mengenali Tanda Tsunami dan Cara Menyelamatkan Diri

5. Gelombang muncul di Hawaii sampai AS

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (16/1/2022), Hawaii melaporkan gelombang tsunami setinggi 0,5 meter di Nawiliwili, Kauai, dan 80 sentimeter di Hanalei.

Layanan Cuaca Nasional menyebut, ada laporan tentang kapal yang didorong ke dermaga.

"Kami lega karena tidak ada kerusakan yang dilaporkan dan hanya banjir kecil di seluruh pulau," kata pusat tsunami menggambarkan situasi di Hawaii.

Baca juga: Viral, Video Mobil Terbakar di Aceh Saat Banjir, Bagaimana Ceritanya?

Sementara itu, gelombang pertama yang menghantam daratan Amerika Serikat sekitar 33 sentimeter di Nikolski, Alaska dan 59 sentimeter di Adak, Alaska.

Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS melaporkan, gelombang sekitar 79 sentimeter (2,6 kaki) diamati di Monterey, California.

Di pantai tengah California, National Weather Service melaporkan gelombang tsunami setinggi 1,2 meter dan banjir di tempat parkir pantai di Port San Luis.

Kerumunan orang berkumpul di Pelabuhan Santa Cruz di California untuk menyaksikan naik dan turunnya kapal regangan air di dermaga.

Baca juga: Benarkan Gerhana Bulan Sebabkan Banjir Rob, Ini Penjelasan BMKG

(Sumber: Kompas.com/Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor: Rizal Setyo Nugroho)

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Tsunami, Tanda-Tanda dan Cara Menghadapinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi