Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hama yang Suka Menyerang Tanaman Bawang Merah dan Cara Menanganinya

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/JCOMP
Ilustrasi bawang merah.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Bawang merah merupakan salah satu bumbu dapur favorit masyarakat. Tidak heran, bawang merah kerap dipergunakan sebagai salah satu bumbu masakan.

Selain bumbu utama, bawang merah juga menjadi taburan untuk beberapa menu makanan.

Bawang merah seperti menu komplet, bisa menjadi pelengkap yang membuat makanan menjadi lebih lezat untuk disantap.

Kendati demikian, harga bawang merah di pasaran, seperti halnya cabai yang kerap naik turun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tak Hanya Tumbuh di Ladang, Bawang Merah juga Bisa Ditanam di Dalam Pot

Daripada terus membeli, tidak ada salahnya Anda bisa menanam sendiri bawang merah di rumah.

Tidak perlu lama, dua sampai tiga bulan, Anda bisa memanen bawang merah.

Perlu diketahui menanam bawang merah juga tidak memerlukan lahan yang besar, alias bisa ditanam di belakang atau samping rumah.

Seperti halnya tanaman lainnya, musuh bawang merah yakni munculnya hama tanaman.

Akibatnya, tanaman bawang merah yang diserang hama bisa rusak hingga mati.

Baca juga: 4 Bahan Alam untuk Membuat Pestisida Pengusir Hama Tikus pada Padi

Berikut ini sejumlah hama yang muncul pada tanaman bawang merah:

1. Ulat tanah

Mengutip dari Aplikasi MyAgri Kementan, salah satu hama yang bisa menyerang tanaman bawang merah adalah ulat tanah.

Ulat tanah (Agrotis ipsilon) merupakan ulat berwarna hitam keabu-abuan.

Binatang ini aktif merusak tanaman pada malam hari dan kadang bersifat kanibal.

Adapun gejala serangannya yakni adanya tanaman muda yang patah atau tangkai daun terpotong.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Alami dari Serai Wangi

Cara pengendalian ulat tanah yang menyerang bawang merah di antaranya adalah melakukan rotasi tanaman guna memutus daur hidup hama.

Selain itu lakukan pengolahan tanah yang baik untuk mengangkat kepompong dari dalam tanah agar mati terjemur sinar matahari.

Pastikan memakai pupuk kendang yang sudah matang. Serta, bisa juga memakai pestisida alami dengan bahan dasar ekstrak tanaman ajeran, daun gamal, dan daun patah tulang.

Untuk mengusir hama ini umpan beracun yang terbuat dari dedak dan insektisida profenofos yang ditebarkan di atas bedengan saat sore juga direkomendasikan.

Baca juga: Jangan Dibuang! Kulit Telur Bisa untuk Pupuk hingga Pestisida, Begini Caranya

2. Uret

Uret merupakan larva dari kumbang.

Adapun kepala larva ini berwarna putih kemerahan dan perutnya selalu membengkok.

Gejala serangan uret adalah adanya tanaman muda yang roboh karena pangkal batang dipotong oleh uret.

Adapun penanganan bisa dilakukan rotasi tanaman, pengolahan tanah yang baik dan pemakaian pupuk kendang.

Selain itu bisa memakai pestisida alami berbahan dasar ekstrak daun gamal dicampur mimba.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Alami dari Serai Wangi

3. Orong-orong

Orong-orong (Gryllotalpa sp) merupakan serangga berwarna coklat kehitaman.

Ia memiliki sepasang kaki depan yang kuat.

Sifat dari hama ini polifag, memakan akar, umbi, ubi dan tanaman muda.

Adapun gejala tanaman yang diserang hama ini adalah tanaman atau tangkai daun rebah karena pangkalnya dipotong.

Penanganan bisa dilakukan seperti menangani ulat tanah.

Namun untuk pestisida alami bisa dimanfaatkan ekstrak daun kenikir untuk mengusir hama ini.

Baca juga: Cara Sederhana Membuat Pestisida dari Bawang Putih

4. Kutu daun bawang

Hama lain yang biasa menyerang tanaman bawang merah adalah kutu daun bawang (Neotoxoptera formosana).

Gejala serangan hama ini adalah daun yang terserang menjadi keriput, kekuningan, terpuntir, pertumbuhan lambat, layu kemudian mati.

Adapun pengendalian  bisa dilakukan dengan pemasangan perangkap lekat warna kuning yang bisa menjebak hama ini.

Selain itu bisa dilakukan penyemprotan menggunakan pestisida kimia berbahan aktif klorpirifos.

Baca juga: Bahan-bahan Ini Bisa Anda Gunakan untuk Pestisida Alami, Apa Saja?

5. Cendawan fusarium

Cendawan Fusarium oxysporum menyebabkan tanaman bawang merah mengalami penyakit layu fusarium.

Patogen ini menular melalui udara dan air.

Gejala yang muncul yakni tanaman bawang merah pada pangkal batang berwarna putih, daun terpuntir kemudian rebah dan berwarna kuning.

Saat pangkal tanaman diperiksa maka akan terlihat akar membusuk dan pada dasar umbi lapis terdapat jamur keputih-putihan.

Adapun untuk pengendalian hama ini yang bisa dilakukan di antaranya adalah menggunakan benih bawang merah yang sehat dan bersertifikat.

Berikan benih, fungisida yang protektif. Selain itu tanaman yang terserang dicabut lalu dibakar.

Untuk pestisida alami bisa digunakan ekstrak bawang merah.

 Baca juga: 4 Bahan Alam untuk Membuat Pestisida Pengusir Hama Tikus pada Padi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi