Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Letusan Gunung Berapi, Warga Tonga Bisa Tanpa Komunikasi Berminggu-minggu

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Kabel bawah laut di Tonga terputus akibat letusan gunung berapi yang menyebabkan tsunami. Perbaikan memakan waktu berminggu-minggu
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Warga Tonga terancam tanpa komunikasi selama berminggu-minggu. 

Hal ini disebabkan perbaikan kabel komunikasi bawah laut yang menghubungkan Tonga dengan seluruh dunia bisa memakan waktu hingga dua minggu.

Kabel bawah laut tersebut terputus dampak letusan gunung berapi Hunga Tonga Hunga Ha'apai, Sabtu (15/1/2022).

Baca juga: Ini Lokasi Tonga, Negara yang Alami Letusan Gunung Berapi dan Tsunami

Perbaikan dihantui letusan susulan

Selain itu, operator kabel mengatakan, risiko letusan gunung berapi berikutnya bisa membahayakan kapal yang sedang memperbaiki kabel bawah laut tersebut, dikutip dari The Guardian.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga empat hari setelah letusan dan tsunami, ribuan keluarga tanpa kabar dari orang-orang terkasih di seluruh Tonga.

Beberapa jaringan telepon dalam negeri telah dipulihkan dengan bantuan panggilan satelit dari Australia dan Selandia Baru untuk komunikasi terbatas, khususnya dengan pulau-pulau terluar.

Kepala Tinga Cable Ltd Samiuela Fonua, pihak yang memperbaiki jaringan kabel bawah laut mengatakan, aktivitas gunung berapi yang terus berlanjut merupakan risiko bagi setiap kapal perbaikan.

Sebab pihaknya perlu memasuki perairan Tongatapu di dekat lokasi letusan.

"Kami baru saja melakukan persiapan untuk operasi perbaikan yang mungkin dimulai minggu depan. Dengan keberuntungan, kami dapat menyiapkan kabel kami dalam dua minggu ke depan," kata Fonua.

Menurut Fonua, perhatian utama pihaknya adalah dengan aktivitas vulkanik karena kabel yang diperbaiki cukup banyak berada di zona yang sama. 

Baca juga: Penjelasan Rumah Produksi soal Asal Usul dan Kabar Upin Ipin Meninggal

 

Kabel serat optik bawah laut 827 kilometer

Tonga bergantung pada kabel internasional, bagian dari jaringan 19 kabel bawah laut yang melintasi Pasifik selatan untuk sambungan telepon dan internet.

Dengan terputusnya kabel, negara berpenduduk 105.000 orang ini bergantung pada komunikasi satelit, yang terhambat oleh awan debu besar akibat erupsi gunung berapi.

Baca juga: Penyebab Tsunami Tonga dan Sejumlah Negara yang Mengalami

Kabel Tonga yang terputus tersambung ke Fiji dan berpotongan dengan kabel lintas selatan trans-Pasifik yang menghubungkan Tonga ke Australia, Amerika Serikat, dan seluruh dunia.

Kabel serat optik berada di dasar laut, membentang 827 kilometer pada kedalaman hingga 3.500 meter.

Sementara kabel komunikasi domestik negara itu membentang dari ibu kota utara ke Pangai dan Neiafu.

Kabel Tonga senilai 32 juta dollar AS yang dibiayai oleh Bank Pembangunan Asia dan Bank Dunia, mendarat di Nuku'alofa pada 2013 serta membawa kecepatan 20 GB per detik.

Pada Minggu (16/1/2022) setelah letusan Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai, konektivitas dengan kabel Tonga terputus dan dialiri daya dari ujung Fiji, bukan dari Tonga.

Baca juga: Erupsi dan Tsunami di Tonga, Apakah Berpengaruh di Indonesia?

 

Awalnya tidak jelas apakah ini karena sumber listrik yang gagal di Tonga atau kabel yang putus. Pengujian selanjutnya menunjukkan kemungkinan pecahnya kabel lepas pantai Nuku'alofa, dekat dengan lokasi letusan.

Perbaikan kabel diperkirakan akan dilakukan oleh kapal CS Reliance yang ditambatkan di ibu kota Papua Nugini, Port Moresby atau lebih dari 4.000 kilometer dari Tonga.

Kapal terlebih dahulu harus berlayar ke Samoa untuk mengumpulkan peralatan sebelum menuju ke lokasi kerusakan.

Baca juga: Tsunami Jepang: Belasan Kapal Terbalik, 27 Penerbangan Dibatalkan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi