Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Memanaskan Ulang Teh Sisa Semalam? Ini Kata Pakar Teh

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Jess Bailey
Teh sisa semalam sebaiknya tak dikonsumsi, karena ada risiko pertumbuhan bakteri di dalamnya.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Teh sisa semalam terkadang masih menggoda untuk dikonsumsi kembali di pagi harinya.

Untuk menambah kenikmatan seduhan, teh sisa semalam ini terkadang dihangatkan ulang, baik di atas kompor atau di dalam microwave.

Amankah mengonsumsi teh sisa kemarin? Apakah teh boleh dihangatkan kembali?

Memanaskan ulang teh memang salah satu cara menghemat uang. Karena akan sayang jika seduhan teh yang masih satu poci banyaknya dibuang begitu saja ke dalam saluran wastafel.

Namun memanaskan ulang teh memiliki risiko-risiko tersendiri. Setidaknya, begitulah pendapat beberapa ahli.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Menurunkan Tekanan Darah dengan Secangkir Teh, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Risiko memanaskan ulang teh sisa semalam

Beth Howlett, perwakilan dari produsen Pukka Tea, mengatakan bahwa sebaiknya konsumen tidak memanaskan ulang teh sisa, meski dengan alasan penghematan atau alasan meminimalkan limbah dapur.

"Kami tidak pernah menyarankan konsumen untuk memanaskan teh sisa semalam. Karena selain aroma dan rasanya bisa berubah, daun teh yang sudah terendam air beberapa jam lamanya sudah riskan ditumbuhi oleh bakteri," ujar Howlett, seperti dilansir dari Lifehacker.  

Food Standards Agency (FDA) Inggris, juga menyatakan hal yang kurang lebih sama. Bahwa sangat bahaya memanaskan makanan dan minuman berulang kali karena ada risiko pertumbuhan bakteri di dalam makanan dan minuman tersebut.

Mengutip dari Times of India, memanaskan ulang teh bisa mengurangi aroma, citarasa dan kandungan nutrisi di dalam teh.

Selain itu, ketika teh sudah didiamkan selama kurang lebih 4 jam lamanya, sudah ada risiko pertumbuhan bakteri dan jamur di dalam seduhan teh.

Apalagi jika teh yang ada sudah dicampur dengan susu atau krimer, maka risiko pertumbuhan bakteri akan lebih cepat dibanding teh tanpa campuran apapun.

Memanaskan ulang teh sisa memang bukan langkah yang bijak. Selain alasan di atas, beberapa kandungan minyak esensial di dalam teh yang berkhasiat menutrisi tubuh juga akan hilang ketika melalui proses pemanasan berulang.

Baca juga: Agar Awet Wangi, Ini Cara Tepat Menyimpan dan Menyeduh Teh

Cara tepat mengonsumsi teh

Teh adalah untuk diseduh, bukan direbus. Jadi air dididihkan dahulu, baru kemudian digunakan untuk menyeduh serbuk teh.

Ketika Anda memanaskan ulang teh, maka Anda akan merebus seduhan teh yang sudah jadi. Dan ini bukanlah cara yang tepat menyajikan teh. Karena jika direbus langsung di atas api, nutrisi dan citarasa dari daun teh justru akan rusak.

Jadi jangan pernah memanaskan ulang teh, apalagi teh yang sudah didiamkan di suhu kamar selama 4 hingga 8 jam lamanya.

Ketika teh baru didiamkan di suhu ruangan selama 1 hingga 2 jam, teh masih aman untuk dikonsumsi tanpa dipanaskan ulang terlebih dahulu. Dalam kondisi ini, belum ada risiko pertumbuhan bakteri.

Jika Anda ingin menghangatkannya kembali, jangan memanaskan teh di atas api.

Tapi masukkan teh ke dalam mug tahan panas, dan masukkan mug ke dalam mangkuk yang sudah diisi air panas. Cara ini cukup aman, tidak membuat nutrisi di dalam teh rusak dan berkurang.

Mengonsumsi teh yang sudah ditumbuhi bakteri atau jamur berisiko mencederai saluran cerna.

Jamur di dalam teh bisa menimbulkan gangguan pencernaan seperti diare, kram, perut begah, serta mual dan muntah.

Baca juga: Mencegah Demensia dengan Minum Kopi dan Teh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi