Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 20 Januari 2022: Indonesia Tambah 1.745 Kasus Baru | Australia Setujui 2 Obat Oral Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/COTTONBRO
Ilustrasi pandemi Covid-19.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 masih melanda dunia dan kasus-kasus baru masih terus dilaporkan.

Kasus Covid-19 menunjukkan tanda peningkatan sejak varian Omicron yang memiliki kemampuan transmisi tinggi ini menyebar di ratusan negara dunia.

Berdasarkan data dari Worldometer, Kamis (20/1/2022), jumlah kasus saat ini yang dilaporkan, yakni:

Berikut update corona 20 Januari 2022 dari Indonesia dan dunia:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Tembus 1.000, Apakah Omicron Sudah Menyebar di Indonesia?

1. Kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.745

Berdasarkan data terbaru dari Satgas Penanganan Covid-19, Rabu (19/1/2022), selama 24 jam terakhir terjadi penambahan kasus sebagai berikut:

Dengan penambahan tersebut, saat ini total kasus Covid-19 di Indonesia adalah:

Angka ini mulai meningkat jika dibandingkan dengan angka kasus harian di akhir tahun yang terbilang relatif rendah.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, ada potensi Indonesia kembali alami gelombang infeksi.

Gelombang infeksi tersebut diperkirakan akan memuncak pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Baca juga: Jadi Tersangka KPK, Berikut Profil dan Harta Kekayaan Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin

2. AS bagikan 400 juta masker ke masyarakat

Pemerintah Amerika Serikat bagikan total 400 masker N95 pada masyarakat secara cuma-cuma.

Melansir Reuters, Kamis (20/1/2022), masker-masker itu akan didistribusikan melalui toko farmasi Wallgreens.

Ratusan juta masker nonmedis itu diambil dari cadangan strategis nasional AS yang masih tersedia.

Pejabat Gedung Putih mengatakan, masker gratis ini bisa didapatkan masyarakat akhir minggu depan, dan saat ini proses pendistribusian ke farmasi dan pusat kesehatan masyarakat sudah dimulai.

Langkah ini dilakukan oleh pemerintah setelah Biden mendapat kritikan, disebut tidak cukup melakukan upaya pendorongan penggunaan masker dan pengujian Covid-19.

Padahal, varian Omicron telah merebak ke sepenjuru negeri dan tingkat keterisian rumah sakit kembali meningkat, bahkan mencapai angka rekor baru.

Baca juga: Analisis Epidemiolog soal Penyebaran Varian Omicron di Indonesia

3. Australia setujui 2 obat oral Covid-19

Pemerintah Australia menyambut baik persetujuan sementara yang diberikan Therapeutic Goods Administration (TGA) atas obat oral pertama untuk Covid-19 di Australia.

Kedua obat itu adalah Lagevrio (molnupiravir) dan Paxlovid (nirmatrelvir + ritonavir).

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan Australia, Kamis (20/1/2022), Lagevrio dan Paxlovid terbukti efektif mengobati Covid-19 mulai dari gejala ringan hingga sedang.

Mereka dirancang untuk mengganggu kemampuan berkembang biak virus.

Obat yang disebut dapat menekan risiko Covid-19 berkembang menjadi penyakit parah ini, mengurangi rawat inap di rumah sakit dan ICU, juga kemungkinan kematian.

Namun, perawatan Covid-19 menggunakan obat oral ini memerlukan resep dokter dan diminum setiap 12 jam selama lima hari.

Saat ini, Pemerintah Australia telah memiliki akses untuk 300.000 pelatihan perawatan Lagevrio dari Merck Sharp & Dohme (MSD) dan 500.000 kursus Paxlovid Pfizer untuk pasokan sepanjang tahun 2022.

Sementara itu, pengiriman pertama kedua obat tersebut diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa minggu mendatang.

Baca juga: Menkes Jelaskan Begini Kondisi Pasien yang Terinfeksi Varian Omicron

4. Perancis laporkan hampir 500.000 kasus infeksi dalam sehari

Melansir The Guardian, Perancis meregistrasi 464.769 kasus infeksi baru Covid-19 dalam waktu 24 jam pada Selasa (18/1/2022),

Angka ini menjadi yang tertinggi di negara itu sejak pandemi dimulai 2 tahun lalu.

Angka ini bisa tercapai, karena penyebaran varian Omicron terus berlanjut dan meluas.

Padahal, sehari sebelumnya kasus infeksi masih ada di angka 102.144.

Terkait dengan tingginya kasus infeksi yang ada, serikat guru di Perancis menggelar aksi unjuk rasa, karena ketentuan tes dan isolasi dari pemerintah dinilai sangat mengganggu berjalannya kelas.

Mereka menyebut pihak berwenang gagal menetapkan aturan yang jelas yang memungkinkan sebanyak mungkin siswa tetap dapat bersekolah.

Para guru ini menilai saat ini banyak orang tua berjuang untuk mendapatkan vaksinasi untuk anak-anak mereka dan mengantre panjang untuk tes.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi