Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Tanaman pada Jagung

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/AEDKA STUDIO
Ilustrasi tanaman jagung.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Tanaman jagung adalah salah satu tanaman yang banyak ditanam oleh petani Indonesia.

Budidaya tanaman jagung sebenarnya cukup mudah, apalagi jika dilakukan oleh petani yang memang sudah berpengalaman.

Meski demikian bertanam jagung selayaknya bertanam tanaman pada umumnya, masalah yang mungkin timbul adalah adanya keberadaan hama dan juga munculnya penyakit tanaman.

Baca juga: Mengenal Apa itu Hama dan Penyakit Tanaman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut ini hama dan penyakit tanaman yang mungkin muncul pada tanaman jagung.

Hama pada tanaman jagung

Jenis hama yang menyerang tanaman jagung:

1. Ostrinia furnacalis

Ostrinia furnacalis adalah jenis hama pengerek.

Pada fase ngengat, hewan ini akan aktif saat malam hari untuk bertelur di sekitar bunga jagung.

Ketika telur menetas larva akan menyerang tanaman jagung dan akan memakan apa saja yang dilalui mulai dari daun, batang dan juga tongkol.

Untuk mengatasi hama penggerek maka sebagaimana dikutip dari laman Litbang Pertanian, yakni bisa dilakukan penyemprotan insektisida decis setelah terbentuknya rambut jagung dan diteruskan 1-2 hari hingga rambut jagung berwarna coklat.

Baca juga: Apa Perbedaan Hama dan Penyakit pada Tanaman?

2. Valanga nigricornis

Valanga nigricornis merupakan jenis belalang yang biasanya akan menyerang secara masif dan berkelompok.

Cara pengendalian hama ini bisa dilakukan sedini mungkin dengan melakukan pengolahan tanah yang baik agar telur belalang di tanah rusak.

3. Agrotis ipsilon

Agrotis ipsilon adalah ulat agrotis yang seringpula disebut dengan black cutworn (ulat pemotong hitam).

Ulat ini memakan daun, serta benih yang baru berkecambah.

Ulat ini aktif pada malam hari dan bersembunyi siang hari.

Untuk mengatasi hama ulat agrotis pada jagung dilakukan dengan pengolahan tanah yang baik dan sempurna.

Selain itu bisa diaplikasikan insektisida granul pada sekitar lubang tanam.

Baca juga: 4 Bahan Alam untuk Membuat Pestisida Pengusir Hama Tikus pada Padi

4. Hama putih palsu

Hama putih palsu atau Cnaphaloclorosis medinalis adalah jenis hama penggorok daun.

Hama ini menyerang jagung dengan cara menggorok daun hingga sisa tulang daunnya.

Adapun gejalanya adalah munculnya gulungan daun.

Baca juga: Cara Sederhana Membuat Pestisida dari Bawang Putih

Natinya di dalam gulungan akan ada larva yang akan memakan pucuk tanaman jagung sampai berwarna putih.

Adapun pengendalian bisa dilakukan secara teknis atau mekanis.

Secara teknis dilakukan dengan menghindari terjadinya genangan pada lahan.

Sedangkan secara mekanis yakni mengumpulkan satu persatu ulat kemudian menyingkirkannya.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Alami dari Serai Wangi

5. Kepik hijau

Kepik hijau atau Nezara viridula merupakan hama penghisap daun yang bersifat polifag.

Tanaman ini memakan jagung, tanaman legum, kentang, tembakau, cabai dan kapas.

Hama ini menghasilkan zat toksik yang bisa menyebabkan tanaman layu.

Adapun pengendalian dilakukan dengan insektisida untuk mengurangi populasinya.

Baca juga: Gemar Berkebun? Berikut Cara Membuat Pestisida Alami dari Daun Pepaya

Penyakit tanaman jagung

Adapun sejumlah penyakit pada tanaman jagung yakni:

1. Bulai (Penosclerospora maydis)

Sebagaimana dikutip dari laman Cybex Pertanian, gejala penyakit ini adalah permukaan daun berwarna putih hingga kekuningan.

Selanjutnya muncul garis-garis klorotik. Ciri lainnya adalah pada pagi hari di sisi bawah daun jagung terdapat lapisan putih.

Jika tanaman muda terkena penyakit ini maka biasanya tak akan berbuah.

Baca juga: Cara Aman dan Efektif Mengusir Hama Tikus dari Area Rumah

Namun jika pada tanaman yang lebih tua maka tanaman menjadi kerdil.

Pengendalian hama ini bisa dicegah dengan memakai varietas yang baik.

Atau dengan memberikan jangka waktu tanam maksimal dua minggu sampai satu bulan setiap tahunnya.

Sedangkan jika sudah terinfeksi bisa dilakukan eradikasi atau pemusnahan total.

Baca juga: Bahan-bahan Ini Bisa Anda Gunakan untuk Pestisida Alami, Apa Saja?

2. Bercak daun (Bipolaris maydis)

Gejala penyakit pada bercak daun yakni adanya warna hijau kekuningan atau coklat kemerahan.

Bibit bisa layu atau mati dalam wakttu 3-4 minggu jika terserang.

Sedangkan jika menyerang tongkol maka tongkol menjadi rusak.

Pengendalian bisa dilakukan dengan memakai varietas yang baik dan jika ada tanaman yang terinfeksi bisa segera dieradikasi.

Serta bisa dilakukan fungisida dengan bahan aktif mancozeb dan carbendazim.

Baca juga: 4 Langkah Mengatasi Jamur pada Tanaman

3. Hawar daun (Rhizoctonia solani)

Gejala penyakit ini adalah munculnya bercak hijau keabu-abuan atau coklat pada bawah daun dan kemudian menyebar ke atas.

Serangan ini dapat menyebabkan jagung cepat mati.

Pencagahan bisa dilakukan menggunakan benih varietas yang baik.

Namun jika sudah ada tanda tanaman terkena maka harus segera dimusnahkan.

Bisa diberikan fungisida dengan bahan aktif mancozeb dan carbendazim.

Baca juga: Serba-serbi Jamur, Manfaat Kesehatan dan Cara Aman Mengonsumsinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi