KOMPAS.com - Kanker payudara merupakan salah satu penyakit mematikan yang dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita.
Mengetahui dan mengenali gejala kanker payudara sedini mungkin akan lebih baik bagi pasien untuk mendapatkan perawatan.
Sehingga kesempatan atau peluang sembuh dari kanker payudara bisa lebih besar.
Baca juga: Viral, Video Pengguna KRL Bawa Dagangan Ribut dengan Petugas, Ini Kronologinya
Cara mengecek gejala kanker payudara
Dikutip dari Kompas.com, (20/7/2021), pendeteksian kanker payudara bisa dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri atau Sadari.
Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setiap bulan, atau bisa 7-10 setelah hari pertama menstruasi.
Berikut langkah melakukan Sadari.
1. Dilihat melalui cerminBerdiri di depan cermin dan angkat tangan. Saat melakukan langkah ini, pastikan bahu lurus sejajar.
Setelah itu, letakan tangan pada pinggang.
Cermati kedua payudara apakah simetris atau tidak, adanya perubahan bentuk atau warna, pembengkakan dan atau perubahan pada puting.
Kelainan yang mungkin ditemukan adalah benjolan, kerutan, posisi puting tidak normal, struktur kulit, atau kemerahan.
2. Posisi payudaraAngkat kedua lengan di belakang kepala dan dorong siku ke depan.
Hal ini dilakukan untuk melihat apakah ada kelainan pada payudara.
Payudara yang normal, keduanya akan terangkat secara bersamaan.
3. Rasakan benjolanCara berikutnya bisa dengan meraba bagian payudara. Gunakan ujung jari dan tekan secara perlahan permukaan payudara.
Rasakan apakah ada benjolan pada payudara atau tidak.
Raba setiap permukaan payudara dengan beberapa pola, seperti melingkar, kanan ke kiri, atas ke bawah, tengah ke samping atau hingga ketiak.
4. Peras puting dengan perlahanAmati apakah ada cairan yang keluar atau tidak. Apabila cairan yang keluar berwarna putih, kuning atau darah, hal tersebut menunjukan payudara yang tidak normal.
5. Bungkukan badan dan lihat pada depan cerminAmati dan raba apakah ada perubahan tertentu pada payudara Anda atau tidak.
6. Periksa payudara dengan keadaan berbaringBeri bantalan pada sisi payudara yang akan diperiksa. Letakan tangan pada belakang kepala. Setelah itu, gunakan ujung jari untuk melakukan pemeriksaan.
Baca juga: Mengapa Laki-laki Bisa Terkena Kanker Payudara? Ini Kata Dokter
Ciri-ciri kanker payudara tahap awal
Pada beberapa kasus, ciri-ciri kanker payudara tahap awal bisa tidak menimbulkan gejala apapun.
Namun, dokter bisa mengidentifikasi benjolan di payudara tersebut apakah suatu kanker atau bukan dengan alat mammogram.
Mengutip Kompas.com, (14/7/2020), berikut ciri-ciri kanker payudara tahap awal yang perlu diketahui:
- Perubahan tekstur kulit payudara
- Keluar cairan dari puting
- Lesung pipit di payudara
- Perubahan kelenjar getah bening
- Nyeri pada payudara
- Puting susu tenggelam
- Kulit payudara kemerahan atau memar
- Payudara bengkak
Faktor risiko kanker payudara
Sementara itu, baik perempuan maupun laki-laki bisa mencermati dan memahami apa saja risiko terjadinya kanker payudara pada seseorang, seperti:
- Wanita di atas usia 40 tahun
- Riwayat keluarga
- Riwayat kanker sebelumnya, meski bukan kanker payudara
- Faktor genetik berupa mutasi gen BRCA 1/BRCA 2
- Riwayat mesntruasi dini seblum usia 12 tahun
- Menopause lambat seletah usia 55 tahun
- Riwayat produksi tidak memiliki anak
- Riwayat produksi tidak menyusui
- Faktor hormonal
- Konsumsi alkohol
- Riwayat radiasi dinding dada
- Faktor lingkungan.
Baca juga: 3 Penyebab Kanker Payudara Pada Pria
Cara mencegah kanker payudara
Melansir Mayo Clinic, beberapa faktor risiko, seperti memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, tidak dapat diubah.
Namun, ada perubahan gaya hidup yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risikonya.
Berikut ini adalah beragam cara mencegah atau mengurangi risiko kanker payudara yang dapat dilakukan dirangkum dari Kompas.com:
1. Hindari alkoholBerdasarkan penelitian tentang pengaruh alkohol pada risiko kanker payudara, Anda direkomendasikan untuk dapat membatasi konsumsi alkohol.
Hal itu dikarenakan, bahkan dalam jumlah kecil saja, konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
2. Berhenti merokokBukti menunjukkan adanya hubungan antara merokok dan risiko kanker payudara, terutama pada wanita pramenopause.
3. Menjaga berat badanKelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko kanker payudara. Ini terutama benar jika obesitas terjadi di kemudian hari, terutama setelah menopause.
4. MenyusuiBagi seorang ibu, menyusui mungkin memainkan peran dalam pencegahan kanker payudara. Semakin lama Anda menyusui, semakin besar efek perlindungannya.
5. Batasi dosis dan durasi terapi hormonTerapi hormon kombinasi selama lebih dari tiga sampai lima tahun meningkatkan risiko kanker payudara.
Jika Anda menggunakan terapi hormon untuk gejala menopause, tanyakan kepada dokter tentang pilihan lain. Anda mungkin dapat mengelola gejala Anda dengan terapi dan pengobatan nonhormonal.
6. Menjaga pola makanMakan makanan yang sehat dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker, diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
Menjaga berat badan yang sehat juga merupakan faktor kunci dalam pencegahan kanker payudara.
7. Pemilihan kontrasepsi yang tepatAda beberapa bukti mengungkap bahwa kontrasepsi hormonal seperti penggunaan pil KB dan IUD yang melepaskan hormon, dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Tapi perlu diingat, risikonya tergolong sangat kecil dan berkurang setelah Anda berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal.
Baca juga: 9 Cara Mencegah Kanker Payudara Sebelum Terlambat
(Sumber: Kompas.com/Ellyvon Pranita, Mahardini Nur Afifah | Editor: Gloria Setyvani Putri, Mahardini Nur Afifah)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.