Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Cara Membersihkan WC dengan Pemutih dan Cuka, Apakah Berbahaya?

Baca di App
Lihat Foto
Viral video mencampur pemutih pakaian dengan cuka untuk membersihkan kerak kamar mandi
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang berisi video tutorial membersihkan kerak di kamar mandi, beredar di sejumlah paltform media sosial.

Dalam video itu, terlihat seseorang mencampurkan pemutih pakaian dan cuka dengan takaran 2 banding 1.

Dia kemudian menyemprotkan campuran tersebut pada bagian kamar mandi yang berkerak. Hasilnya, kerak-kerak kamar mandi pun terlihat rontok.

Video tutorial itu pertama kali diunggah di media sosial TikTok oleh akun ini dan kini diunggah ulang di sejumlah media sosial lain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa yang terjadi ketika mencampur pemutih dan asam sitrat? Apakah berbahaya? 

Baca juga: Viral, Unggahan Warganet soal Menara Saidah, padahal Kosong sejak 2007

Penjelasan ahli

Peneliti dan dosen toksikologi dari Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia (UI) Budiawan mengatakan, pemutih pakaian mengandung zat aktif natrium hipoklorit.

Apabila zat itu dicampur dengan asam, maka akan terjadi kenaikan sifat keasamannya dan pelepasan gas klorin (C12).

"Bahan kimia tersebut dalam keadaan terlarut (larutan) tidak stabil dan mudah terurai, akan membebaskan gas klorin, terlebih ditambah zat atau bahan kimia bersifat asam," kata Budiawan saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/1/2022).

Selain itu, pencampuran kedua zat tersebut juga berpotensi membentuk asam hipoklorit.

Menurut Budiawan, gas klorin berpotensi mengganggu sistem pernapasan dan menimbulkan efek pusing apabila terhirup.

"Sedangkan hipoklorit bersifat iritasi kulit, kulit terasa perih atau terbakar," jelas dia.

Baca juga: Sitrun, Senyawa Asam yang Ternyata Bisa Bantu Bersihkan Rumah

 

Bisakah mencampur pemutih dengan cuka?

Melansir Healthline, pemutih dapat merujuk pada bahan kimia apa pun yang digunakan untuk menghilangkan noda atau mendisinfeksi permukaan.

Dengan sendirinya, pemutih dapat merusak kulit Anda, tetapi tidak beracun saat dihirup.

Namun, zat tersebut bisa berpotensi mematikan apabila dihirup ketika dicampur dengan pembersih rumah tangga lainnya.

Gas klorin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Efek racun gak klorin sangat kuat sehingga digunakan Jerman selama Perang Dunia I sebagai senjata kimia.

Cuka bukan satu-satunya pembersih yang dibutuhkan untuk mencampur dengan pemutih dengan hati-hati. Pemutih juga bereaksi dengan amonia untuk menghasilkan gas klorin.

Pemutih juga dapat bereaksi terhadap beberapa pembersih oven, insektisida, dan hidrogen peroksida.

Baca juga: 7 Fakta Menara Saidah, Kosong sejak 2007 hingga Viral Disebut Angker

Apakah aman mencampurnya dalam jumlah kecil?

Tidak seperti beberapa bahan kimia berbahaya lainnya seperti karbon monoksida, klorin mengeluarkan bau yang jelas bau menyengat dan mengiritasi.

Jika Anda mencium bau yang kuat setelah mencampur pembersih, ada baiknya untuk segera meninggalkan area tersebut.

Menurut Departemen Kesehatan Negara Bagian Washington, gas klorin dalam tingkat rendah juga berpotensi mengiritasi mata, tenggorokan, dan hidung.

Karenanya, bukan ide yang baik untuk mencampur kedua bahan kimia tersebut secara bersamaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi