Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidur Ditemani Musik? Kenali Plus Minusnya

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Eric Nopanen
Musik bisa mengundang kantuk, namun musik juga bisa merusak kualitas tidur. Kenali plus minus tidur berteman musik.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Musik tak hanya sumber hiburan, musik sudah digunakan banyak orang sebagai alat terapi berbagai macam gangguan kesehatan.

Selain digunakan untuk mengusir stres dan bad mood, musik juga digunakan untuk mengundang kantuk dan meningkatkan kualitas tidur seseorang.

Menurut penelitian, alunan nada dari musik bisa membuat saraf lebih tenang sehingga kita bisa beristirahat lebih nyenyak.

Bahkan melansir Sleep Foundation, jika kita terkena gangguan susah tidur, tak ada salahnya kita menggunakan musik sebagai rutinitas harian yang bisa membantu kita memanggil kantuk lebih cepat.

Baca juga: Memilih Posisi Tidur Terbaik Sesuai Gangguan Kesehatan yang Diderita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat tidur ditemani musik

Musik adalah alat terapi mujarab yang sudah digunakan oleh banyak terapis kesehatan dari zaman kuno.

Para ahli pengobatan di kalangan masyarakat Arab kuno sudah menggandeng musisi untuk bekerja sama menyembuhkan berbagai penyakit.

Sedangkan di Yunani Kuno, para tabib menggunakan musik untuk menyembuhkan penyakit gangguan mental.

Mengutip dari Psychology Today, musik bisa sangat mempengaruhi tubuh dan pikiran manusia, mempengaruhi pula detak jantung dan irama napas kita.

Selain itu musik juga bisa menstimulasi sistem imun dan produksi hormon, serta mendongkrak fungsi kerja otak.

Dalam menunjang tidur, musik yang pelan dan menenangkan bisa memelankan irama napas, menurunkan detak jantung, menurunkan tekanan darah, menenangkan saraf, mengendorkan otot yang tegang, mereduksi kecemasan, dan memicu keluarnya hormon yang mendongkrak kantuk yaitu serotonin dan oksitosin atau hormon cinta.

Sedangkan musik yang berirama cepat dan ceria bisa meningkatkan detak jantung, meningkatkan performa tubuh, meningkatkan kreatifitas dan fokus, mendongkrak semangat, juga memicu keluarnya hormon yang bisa meningkatkan keterjagaan. 

Manfaat musik yang pelan dan menenangkan untuk mengantar tidur ini sudah dikenal oleh para orang tua sejak zaman dulu kala.

Itulah sebabnya lahir lagu nina bobok yang biasa didendangkan para ibu untuk mengantar anaknya menuju mimpi.

Dalam sebuah studi, seorang dewasa yang diminta mendengarkan musik 45 menit sebelum tidur ternyata memiliki kualitas tidur jauh lebih baik daripada mereka yang berangkat tidur tanpa ditemani alunan nada terlebih dahulu.

Baca juga: Masih Mengantuk Setelah Tidur 8 Jam? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Cara aman tidur dengan musik

Pemilihan jenis musik sangat vital di sini. Karena jika Anda tidur ditemani musik yang gaduh, kualitas tidur justru tak akan didapatkan karena otak akan terus terjaga berkat irama dari musik yang ada.

Jadi sebaiknya pilih musik dengan tempo 60-80 beats per minute atau BPM. Ukuran tempo ini setara dengan irama detak jantung manusia ketika tidur yang berkisar antara 60-100 BPM.

Meski demikian, ada pula beberapa orang yang mengaku lebih bisa tidur dengan ditemani musik bertempo cepat. Jadi lakukanlah eksperimen dengan membuat daftar lagu yang paling bisa membuat rileks.

Hindari menambahkan lagu yang memiliki kaitan emosional negatif ke dalam playlist. Lagu-lagu ini justru akan mengembalikan ingatan ke peristiwa tertentu dan membuat otak terus bekerja dan emosi ikut berbicara.

Berhati-hatilah jika tidur dengan mengenakan headphones atau earbuds. Karena keduanya bisa berisiko merusak indera pendengaran.

Cara paling aman adalah mendengarkan musik lewat speaker yang diletakkan di dekat tempat tidur.

Pasang musik dalam volume yang pas, pastikan agar tak terlalu kencang sehingga tak  menimbulkan polusi suara bagi tetangga di sekeliling hunian. 

Baca juga: Ini Bahayanya jika Tidur dengan Kondisi Rambut Masih Basah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi