KOMPAS.com - Sejumlah negara melaporkan lonjakan kasus seiring dengan merebaknya Omicron, varian baru Covid-19.
Berdasarkan catatan Worldometer hingga Selasa (25/1/2022), berikut data terbaru kasus Covid-19 di dunia:
- Kasus positif: 354.269.376
- Kasus meninggal: 5.620.631
- Pasien sembuh: 281.487.230
- Kasus aktif: 67.161.515
Khusus untuk kasus aktif, rinciannya adalah 67.065.788 pasien (99,9 persen) dalam kondisi ringan, sementara 95.727 orang (0,1 persen) dalam kondisi kritis.
Berikut update corona 25 Januari 2022:
Baca juga: Viral, Video Cara Membersihkan WC dengan Pemutih dan Cuka, Apakah Berbahaya?
Kasus harian di Indonesia meningkat, lebih 2.000 sehari
Sejak berganti tahun, Indonesia mencatatkan peningkatan kasus Covid-19 harian dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Sebanyak 2.927 kasus Covid-19 bahkan dilaporkan pada Senin (24/1/2022), penambahan tertinggi selama tiga bulan terakhir.
Tambahan kasus di atas 2.000 ini mencatatkan hari kelima secara berturut-turut.
Berikut rincian kasus Covid-19 di Indonesia hingga Minggu:
- Kasus infeksi: 4.289.305
- Kasus meninggal: 144.227
- Pasien sembuh: 4.124.211
Indonesia juga masih memiliki 20.867 kasus aktif Covid-19 yang tersebar di berbagai daerah.
Baca juga: 10 Daerah dengan Tingkat Literasi Digital Tertinggi 2021, DIY Nomor 1
Peningkatan kasus didominasi dari Jabodetabek
"Dalam seminggu terakhir ini kasus harian terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang kami himpun, kasus di Jawa-Bali mendominasi kasus harian yang naik," ujar Luhut dalam konferensi pers virtual usai rapat evaluasi PPKM pada Senin (24/1/2022).
"Kenaikan di Jawa-Bali kami identifikasi masih bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek," lanjutnya.
Ini mengindikasikan bahwa kasus transmisi lokal yang terjadi di Indonesia sudah lebih mendominasi dibandingkan sebelumnya.
Sebab, kasus positif dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sudah berada di bawah 10 persen dari total kasus nasional.
Baca juga: Apakah PPKM Jawa-Bali Diperpanjang? Ini Tren Lonjakan Kasus Covid-19
DKI Jakarta berpotensi masuk PPKM level 3
Karenanya, ia menyebut DKI Jakarta berpotensi memasuki Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
"Teater perang pandemi yang terjadi di DKI Jakarta menyebabkan asesmen situasi provinsi tersebut masuk ke dalam (PPKM) Level 3," jelas dia.
Luhut menuturkan, pemerintah juga akan memperlakukan DKI Jakarta sebagai satu kesatuan dengan wilayah aglomerasi Jabodetabek.
Berdasarkan data dari Google Mobility pada pekan ini, mulai terdapat tren penurunan mobilitas di Jawa dan Bali.
Menurutnya, penurunan mobilitas ini kemungkinan akibat masyarakat mulai waspada terhadap gejala yang ditimbulkan oleh varian Omicron.
Sumber: Kompas.com (Dian Erika Nugraheny/Ade Miranti Kurnia)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.