Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Memilih Paving untuk Halaman Rumah atau Taman

Baca di App
Lihat Foto
NAZAR NURDIN/KOMPAS.com
Kota Semarang menata sejumlah pedestrian agar lebih manusiawi dan bersih. Trotoar yang semula lebarnya hanya 1,5 meter kini diperlebar menjadi dua meter. Material trotoar yang awalnya paving block pun diubah menjadi keramik yang dilengkapi dengan jalur bagi penyandang tunanetra.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Paving sering dipilih sebagai alas pijak, baik untuk halaman rumah, taman, maupun fasilitas publik.

Motif menarik dan daya serap air yang mumpuni, membuat paving banyak diminati orang.

Lalu, apa saja tips memilih paving? Bagaimana cara merawat paving yang baik?

Berikut penjelasan dari ahli:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tips Memilih Vinyl untuk Alas Lantai Rumah, Apa Saja?

Tips memilih paving

Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Ashar Saputra PhD mengatakan, memilih paving harus menyesuaikan kebutuhannya.

Kebutuhan tersebut, yakni apakah akan berfungsi sebagai tempat parkir kendaraan, untuk ditanami rumput, perlunya estetika motif, maupun kebutuhan lainnya.

"Jika sudah menentukan apa kebutuhannya, bisa menyesuaikan dengan tipe paving seperti, tipe yang solid (biasa disebut concrete block (conblock) atau yang bisa ditanami (grass block)," ujar Ashar, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/1/2022).

Kemudian, jika berkaitan dengan kebutuhan estetika atau keindahan, terdapat banyak tipe paving untuk mendapatkan pola paving. Ada juga yang berwarna.

Ashar mengatakan, bentuk paving juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan estetika. Misalnya, pola anyaman, lingkaran, atau pola-pola uang lain.

Baca juga: Bukan Horor, Ini Alasan Rumah Era Kolonial Belanda Terasa Lebih Dingin

Fungsi paving

Sementara itu, Ashar mengatakan, paving memiliki fungsi untuk mendapatkan permukaan perkerasan yang relatif rata, tetapi tersusun dari unit blok-blok yang dicetak dari beton.

"Penyusunan paving yang tersusun dari unit block ini cukup memudahkan pelaksanaan, tidak harus dicor sebagaimana beton pada umumnya," ujar Ashar.

Namun pada beberapa paving, masih dimungkinkan adanya penyerapan air. Meskipun, efektifitas penyerapanya cukup rendah setelah pemasangan paving cukup lama.

Ashar menambahkan, hal ini dikarenakan paving tersusun dari unit-unit terpisah.

"Sekiranya ada kerusakan atau pemeliharaan, akan lebih mudah untuk perbaikan dan perawatannya," lanjut dia.

Baca juga: 7 Alasan Kenapa Harus Memiliki Rumah Sendiri

Ketahanan paving

Indonesia memiliki dua musim, yakni kemarau dan hujan. Oleh karena itu, material bangunan maupun alas pijak mesti dipilih sesuai kondisi musim agar dapat bertahan lama.

Mengenai hal ini, Ashar menyampaikan, secara kualitas paving akan tergantung pada fungsinya.

Ketahanan paving ini terbagi menjadi 3 kategori jika dilihat dari fungsinya, yakni:

  1. Pertama, paving yang digunakan untuk jalan dengan beban berat, akan memerlukan mutu yang tinggi.
  2. Kedua, paving yang digunakan untuk parkir kendaraan ringan, mutunya bisa disesuaikan.
  3. Ketiga, paving yang digunakan untuk pejalan kaki saja (dan sepeda), hanya untuk estetika, maka tuntutan mutunya lebih kepada estetika, bukan kepada kekuatan.

Baca juga: Tips Memaksimalkan Lahan Rumah Tipe 40/60, seperti Apa?

Manfaat paving block

Salah satu material yang sarat manfaat, yakni paving block.

Paving block dapat dibuat dari berbagai material, seperti tanah liat, beton, dan batu alam yang nantinya dicampur semen agar teksturnya kokoh.

Ashar mengatakan, umumnya paving block berfungsi untuk jalan dengan beban berat. Biasanya berbentuk seperti bata, tetapi dengan ketebalan lebih besar daripada lebarnya.

"Dari sisi mutu juga harus lebih dari 30 meapascal (MPa). Sedangkan paving untuk parkir kendaraan ringan, atau untuk pedestrian, mutunya bisa kurang dari itu," ujar Ashar.

Mengutip Kompas.com, (29/9/2021), tidak hanya digunakan di rumah dan infrastruktur publik, paving block juga kerap digunakan dalam rehabilitasi konstruksi yang rusak.

Misalnya, pada permukaan jalan yang aus, sering diperbaiki dengan memakai paving block beton.

Baca juga: Perbandingan Rumah Kayu dan Rumah Semen, Mana yang Lebih Baik?

Cara membersihkan paving yang berlumut

Melansir Kompas.com, (29/1/2022), paving yang dipasang ada kalanya ditumbuhi lumut atau gulma di sela-sela jarak antarpaving.

Jika dibiarkan, lumut akan merembet ke permukaan dan menjadi licin dan bisa membuat orang jadi terpeleset.

Berikut cara ampuh untuk membersihkan paving dari lumut:

1. Bersihkan Rumput

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah membersihkan rumput. Salah satu solusi alami adalah menuangkan air mendidih di antara batu bata.

Air mendidih aman, tidak meninggalkan residu beracun, dan bekerja dengan baik untuk semua jenis rumput dan gulma.

Namun, berhati-hatilah saat menuangkan air panas ke area yang ditumbuhi rumput karena Anda tentu tidak ingin membahayakan diri sendiri.

Ide lain adalah menyemprotkan campuran larutan cuka, garam, dan sabun cuci piring di antara paving block.

Larutan ini terbukti efektif menghilangkan rumput. Bila tak ingin repot, Anda dapat menggunakan herbisida yang dibeli di toko.

Baca juga: Tips agar Tembok Rumah Tidak Lembab dan Berjamur

2. Cuci dengan air bertekanan tinggi

Setelah menghilangkan rumput dan gulma, cuci paving block dengan air bertekanan tinggi untuk menghilangkan kotoran berlebih.

Pembersihan ini dapat membantu menciptakan permukaan paving block yang lebih bersih sekaligus mencegah rumput dan gulma tumbuh kembali.

3. Menutup Celah Paving Block

Langkah terakhir untuk mencegah tumbuhnya rumput dan gulma adalah menutup seluruh celah pada paving block.

Selama seluruh sela-sela batu bata tertutup rapat, tanaman tidak akan bisa muncul. Anda dapat menyewa jasa tukang untuk mengerjakannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi