Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Nurul Arifin Meninggal, Ini Risiko Penyakit Jantung di Usia Muda

Baca di App
Lihat Foto
Instagram Nurul Arifin
Aktris senior yang kini menjadi politikus, Nurul Arifin (kanan) bersama putri sulungnya, Maura Magnalia Widyaratri. Maura meninggal dunia dalam usia 28 tahun pada Selasa (25/1/2022).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Anak dari Nurul Arifin, Maura Magnalia Madyaratri (27) meninggal dunia pada Selasa (25/1/2022) pukul 05.37 WIB.

Seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (25/1/2022), kabar kepergian Maura disampaikan Nurul di akun Instagram pribadi Nurul Arifin.

"Gone to soon my angel Maura. Finally find your peace. Ibu, Bapak, dan Dimel will always miss you" tulis Instagram @na_nurularifin.

Penyebab meninggal henti jantung mendadak

Mengutip Kompas.com, Selasa (25/1/2022), Suami Nurul Arifin, Mayong Suryo Laksono, mengungkapkan penyebab Maura meninggal adalah henti jantung mendadak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dia, kalau sebab penyakitnya kan adalah henti jantung," ungkap Mayong.

Sebelumnya pada Selasa dini hari, Maura ditemukan oleh asisten rumah tangga (ART) dengan posisi tidur di atas meja makan dan tubuh sudah dingin.

Baca juga: Maura Magnalia, Putri Nurul Arifin, Meninggal Dunia

Tentang henti jantung

Mengutip Kompas.com, 21 Agustus 2021, serangan jantung (heart attack) dan henti jantung (cardiac arrest) adalah dua hal yang berbeda.

Henti jantung adalah kondisi di mana jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh karena tidak berdetak secara efektif.

Individu yang mengalami henti jantung akan kehilangan kesadaran dalam hitungan detik, dan bisa meninggal dunia jika tidak segera ditangani dalam beberapa menit.

Bahkan henti jantung berakibat fatal lebih dari 89 persen dibandingkan serangan jantung. Hal itu karena saat darah tidak mengalir ke seluruh tubuh, organ lain kekurangan oksigen.

Hal ini bisa sangat membahayakan otak, dan cedera neurologis sering terjadi pada mereka yang selamat dari henti jantung.

Sementara itu, serangan jantung merupakan penyumbatan di arteri yang mencegah darah mengalir ke jantung, dan memicu kerusakan pada otot.

Serangan jantung besar (major heart attack) akan membuat arteri tersumbat, dan memerlukan perawatan segera.

Serangan jantung yang parah bahkan dapat memicu henti jantung, atau gagal jantung (kondisi di mana jantung gagal memberikan darah ke tubuh, namun tidak sepenuhnya berhenti berdetak).

Baca juga: Nyeri Lengan Kiri Bisa Jadi Gejala Serangan Jantung, Kenali Gejalanya

 

Penyebab penyakit jantung di usia muda

Mengutip Kompas.com, 30 September 2021, penyakit jantung bisa terjadi pada usia muda di bawah 40 tahun.

Penyakit jantung juga merupakan penyakit nomor dua paling mematikan setelah stroke di Indonesia, dan 1 dari 5 orang berusia kurang dari 40 tahun sudah terkena penyakit jantung.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr Sebastian Andi Manurung SpJP, FIHA mengatakan jantung merupakan organ tubuh yang selalu bekerja tanpa henti memompa darah setiap hari.

Jika tidak menjaga kesehatan dengan baik, risiko penyakit jantung dapat menghampiri bahkan di usia muda.

Baca juga: Henti Jantung, Kondisi Fatal yang Dialami Putri Nurul Arifin

Andi mengatakan ada banyak faktor penyebab risiko penyakit jantung pada orang yang berusia muda atau di bawah 40 tahun, yaitu:

1. Kurangnya aktivitas fisik

Kurangnya aktivitas fisik diperparah dengan kondisi pandemi, menyebabkan anak muda rentan terkena penyakit jantung.

"Hal ini juga dipermudahnya dengan dapat order apapun melalui handphone, cukup duduk di rumah. Hal ini menyebabkan makanan yang kita makan tidak balance," ungkap Andi.

Solusinya bisa dengan meluangkan waktu untuk berolahraga. Berdasarkan penelitian dari Copenhagen, kata Andi, hal tersebut dapat mengurangi risiko sebesar 15 persen terhadap serangan jantung dan 14 persen terhadap kematian dini.

"Kita harus berikan waktu khusus untuk berolahraga atau aktivitas tersendiri untuk menghindari penyakit jantung," ujarnya.

2. Asupan makanan tidak seimbang

Penyakit jantung juga bisa berisiko tinggi akibat asupan yang masuk ke dalam tubuh, terutama makanan dan minuman tidak sehat. Rendah protein, vitamin dan serat.

Menurut penelitian dari Mondales, setiap tahun Indonesia masuk dalam daftar kalangan yang suka ngemil atau mengonsumsi camilan.

Cemilan yang dikonsumsi mengandung tinggi garam, tinggi gula, dan lemak jenuh (ggl). Selain itu waktu yang dihabiskan untuk mengemis hampir 3 kali sehari, sedangkan makanan berat dikonsumsi 2,5 kali sehari.

Angka mengemil orang Indonesia lebih tinggi dari rata-rata global.

3. Stres

Faktor penyebab risiko penyakit jantung usia muda yang ketiga adalah stres.

"Orang tidak bisa koping kepada stres, selama hidup, pasti ada saja stres. Tapi terkadang orang juga merasa inferior terhadap stres," kata Andi.

Adapun yang dimaksud koping adalah cara yang digunakan individu dalam menyelesaikan masalah, mengatasi perubahan yang terjadi dan situasi yang mengancam baik secara kognitif maupun perilaku.

Sementara, inferior adalah perasaan yang cenderung menganggap diri kita rendah.

Baca juga: 4 Faktor Risiko Penyakit Jantung

4. Merokok

Keempat, orang yang merokok aktif dan pasif berisiko sakit jantung.

Jika biasanya orang yang berusia tua merokok batangan, anak muda sekarang lebih senang menggunakan rokok elektrik.

"Anak muda sekarang lebih kenal merokok elektrik atau vaping," tutur Andi.

Dia mengungkapkan bahwa orang yang merokok biasanya berawal dari usia 15-19 tahun, sebesar 52,1 persen.

Terkait solusinya, Andi mengatakan olahraga cukup dilakukan 3-5 hari dalam seminggu dengan durasi 30-60 menit secara bertahap.

Selain itu, dia menyarankan untuk mengurangi konsumsi kalori berlebih, meningkatkan konsumsi serat, usahakan kurangi makanan olahan, dan berhenti merokok.

(Sumber: Kompas.com/Gading Perkasa, Ellyvon Pranita | Editor: Glori K. Wadrianto, Gloria Setyvani Putri)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi