Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Papan Baliho Ambruk akibat Angin Kencang di Bogor

Baca di App
Lihat Foto
Instagram
Tangkapan layar detik-detik sebuah papann baliho ambruk di Bogor, Jawa Barat pada Senin (24/1/2022)
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

 

KOMPAS.com - Sebuah video berdurasi 58 detik yang merekam detik-detik ambruknya sebuah papan reklame atau baliho yang berdiri di tepi sebuah jalan raya, beredar di media sosial, Senin (24/1/2022). 

Dalam salah satu unggahan akun Instagram, peristiwa tersebut disebutkan terjadi di Bogor, Jawa Barat.

"Detik-detik Papan Reklame Roboh Diterjang Hujan Angin di jalan Jkt - Bogor Kemang, Kab Bogor," demikian keterangan yang diberikan dalam unggahan itu.

Baca juga: Siapa Pemilik Menara Saidah, Benarkah Inneke Koesherawati? Ini Sejarahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat tiupan angin yang cukup kencang, baliho terlihat mulai miring hingga akhirnya ambruk tertiup angin dan menimpa sebidang tanah yang dipenuhi pohon pisang.

Beruntung, beberapa warung yang berdiri persis di bawah baliho selamat dari kejadian itu.

Video lain dari peristiwa angin kencang di Bogor juga turut beredar dan menunjukkan ranting-ranting pohon tumbang dan beterbangan menimpa sejumlah mobil yang ada di bawahnya.

Konfirmasi BMKG

Kepala Stasiun Klimatologi Bogor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Indra Gustari, mengonfirmasi Kota Bogor memang diguyur hujan lebat yang disertai angin kencang, kilat petir, dan hujan es pada Senin (24/1/2022) mulai pukul 13.00-14.30 WIB.

Akibat dari peristiwa itu, beberapa pohon tumbang, sebuah papan reklame ambruk, dan sejumlah ruas jalan tertutup akibat pohon tumbang sehingga menimbulkan kemacetan.

"Robohnya reklame menimpa beberapa kendaran bermotor di Kecamatan Bogor Utara dan beberapa pohon tumbang menimpa sebuah mobil dan menutupi Jalan di Kecamatan Bogor Barat, Kecamatan Tanah Sereal, dan Kecamatan Cibinong," kata Indra saat dihubungi Selasa (25/1/2022).

Analisis cuaca

Indra menjelaskan, berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer yang dilakukan BMKG, peristiwa angin kencang dan hujan lebat itu masih dipengaruhi oleh kondisi La Nina.

"Berdasarkan Indeks Nino 3.4 saat ini berada pada indeks -0.69 (dengan nilai normal ± 0.5) sehingga mengindikasikan adanya peningkatan yang signifikan pada curah hujan di wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat," jelas Indra.

Selain itu, terdapat pola-pola sirkulasi siklonik yakni Pusaran angin lemah di Selat Karimata, tekanan rendah di Samudera Hindia Selatan NTT, Utara Kepulauan Maluku, dan Sebelah Barat Daya Pulau Sumatera yang membentuk daerah pertemuan angin dan belokan angin yang melewati wilayah Jawa Barat.

Fenomena tersebut mendukung terbentuknya pasokan massa udara basah, di antaranya di wilayah Jawa Barat.

Ketika itu, intensitas curah hujan berkisar antara 10,4-15,3 mm/jam yang merupakan kriteria hujan lebat. Sementara kecepatan angin pada pukul 14.00 WIB masih terpantau 2km/jam, namun pada pukul 14.33 WIB kecepatan bertambah signifikan menjadi 37 km/jam.

Pihak BMKG sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem tersebut sebelum peristiwa ini terjadi.

"Peringatan dini cuaca ekstrem wilayah Jabodetabek sudah dikeluarkan oleh On Duty BMKG Pusat sebelum kejadian dengan periode peringatan dini sejak siang hari pukul 12.35 dan 13.49 WIB," ujar Indra.

Baca juga: BMKG Pantau Bibit Siklon 91W, Ini Dampaknya pada Cuaca Indonesia

 

Perkiraan cuaca 25-27 Januari 2022

Indra menyebutkan, mulai Selasa (25/1/2022) hingga Kamis (25/1/2022), masih akan berpotensi terjadinya hujan lebat.

"Masih berpotensi terjadinya hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada siang hingga malam hari di wilayah Jawa Barat, di antaranya yakni wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor," jelas dia.

Bahkan, untuk wilayah Jawa Barat, Indra mengatakan curah hujan lebat, sangat lebat, bahkan ekstrem masih bisa terus terjadi hingga Maret 2022 nanti.

Untuk itu, masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor, diminta waspada akan adanya bencana longsor.

"Pada (masyarakat) daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, untuk mewaspadai potensi genangan/banjir," ujar Indra.

Rekomendasi serupa juga disampaikan kepada segenap masyarakat dan instansi terkait agar siap siaga menghadapi segala potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, hujan es, dan angin kencang.

Hal itu dikarenakan bencana bisa terjadi di mana saja dan bisa menimpa siapa saja.

Baca juga: Prediksi BMKG soal Kapan Puncak dan Akhir Musim Hujan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi