Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Konsumsi Bakso Ayam Tiren seperti yang Dijual Pasutri di Bantul

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Kapolres Bantul AKBP Ihsan menunjukkan Barang Bukti Bakso yang terbuat dari ayam tiren di Mapolres Bantul Senin (24/1/2022)
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pasangan suami istri (pasutri) di Bantul ditangkap polisi karena memproduksi dan mengedarkan bakso ayam tiren atau bangkai ke pasar-pasar di Yogyakarta.

Diberitakan Kompas.com, Senin (24/1/2022), setelah dimintai keterangan, keduanya ternyata mulai membuat bakso ayam tiren sejak 2015.

Alasannya, karena harga ayam segar yang mahal sehingga mereka tidak bisa mendapat banyak keuntungan.

Baca juga: Pasutri di Bantul Bikin Bakso dari Ayam Tiren, Diedarkan di 3 Pasar Kota Yogyakarta

Bahaya konsumsi ayam tiren

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, apa bahayanya mengonsumsi makanan yang berasal dari bangkai hewan seperti bakso ayam tiren ini?

Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. Ali Agus DAA., DEA menyebut bangkai hewan termasuk bangkai ayam sama sekali tidak dibenarkan untuk dikonsumsi.

"Ayam tiren tidak halal dan tidak toyib. Bagi orang yang teguh dan taat beragama Islam maka akan merasa berdosa mengkonsumsi daging ayam tiren alias bangkai karena dilarang oleh agama," kata Ali saat dihubungi Selasa (25/1/2022).

Selain dilarang oleh agama, dari sisi kesehatan daging bangkai juga tidak layak untuk dikonsumsi.

"Karena ayam mati, artinya bangkai, dan bangkai biasanya sudah banyak tercemari oleh berbagai bakteri patogen, karena protein daging bangkai ayam sangat mudah terurai oleh bakteri pembusuk. Dan tentu tidak layak dikonsumsi," ungkap mantan Dekan Fakultas Peternakan UGM ini.

Baca juga: Pasutri Pembuat Bakso Ayam Tiren Mengaku Senang Ditangkap Polisi

Risiko kesehatan

Keberadaan bakteri patogen yang sudah mengontaminasi daging ayam, maka beragam risiko kesehatan seperti keracunan dan infeksi bisa terjadi pada orang yang mengonsumsinya.

"Risiko itu (keracunan dan infeksi) tidak bisa dinihilkan, terutama jangka panjang, belum tahu (akan seperti apa) dampaknya bagi kesehatan," jelas Ali.

Untuk itu, Ali menyebut perlunya upaya pembinaan pada oknum pedagang yang menyediakan produk bangkai semacam bakso ayam tiren di Bantul itu.

"Kiranya perlu pembinaan kepada penjualnya agar tidak melakukannya lagi. Daging ayam yang halal dan toyib, sehat, higienis, dan aman dikonsumsi masih banyak tersedia di pasaran," jelasnya.

 

Dikutip dari website MUI, berikut ini bahaya mengonsumsi daging ayam tiren: 

  1. Daging ayam tiren yang disembelih, pengeluaran darahnya tidak tuntas sehingga menjadi media berkembang yang sangat disenangi oleh kuman. Apabila dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan sakit dan keracunan.
  2. Ayam tiren apabila matinya disebabkan oleh penyakit zoonosis (penyakit yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya), contohnya Avian Influenza (Flu Burung) maka orang yang mengkonsumsinya bisa tertular oleh penyakit tersebut.
  3. Nilai gizi yang terdapat pada ayam tiren bisa menurun drastis bahkan malah menimbulkan kerugian bagi kesehatan orang yang menkonsumsinya.

Baca juga: Ditangkap karena Menjual Bakso Ayam Tiren Selama 7 Tahun, Pelaku Bilang Senang Sekali...

Ciri-ciri ayam tiren

Berdasarkan penjelasan di Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian, daging ayam tiren dan ayam segar bisa dibedakan berdasarkan sejumlah ciri-ciri fisiknya.

  1. Daging ayam tiren beraroma agak amis, sementara ayam segar berbau normal.
  2. Warna daging kebiru-biruan, pucat dan tidak segar, padahal jika ayam segar daging cenderung berwarna putih.
  3. Ciri selanjutnya, potongan leher pada ayam tiren terlihat tidak lebar dan tidak mulus seperti potongan leher ayam yang dieksekusi ketika masih hidup.
  4. Jika dipegang kulitnya licin dan mengkilat, ini akibat pemakaian formalin.
  5. Terdapat bercak-bercak darah pada bagian kepala atau leher ayam yang dipotong dalqm kondisi sudah mati.

Jika ayam tiren ada dalam kondisi karkas, atau utuh tanpa kepala, ceker, dan jeroan, kita bisa melihat kondisinya akan menunjukkan:

  • Tanda kuning kemerahan atau agak suram basah
  • Terdapat memar
  • Terdapat cairan darah berwarna gelap
  • Pada ayam yang dipotong 30 menit setelah mati, terdapat kerusakan pada kulit karkas ayam
  • Pada ayam yang dipotong 60 menit setelah mati, terdapat kerusakan pada kulit dan daging karkas ayam.

Ini adalah ciri-ciri di luar ciri fisik, namun sangat mudah untuk diketahui yakni harganya yang cenderung lebih murah.

Baca juga: Bakso Diduga Pakai Ayam Tiren, Rumah Produksi di Bantul Digerebek Polisi

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi