KOMPAS.com – Pestisida merupakan bahan kimia yang lazim dipergunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman.
Pestisida berperan penting bagi tanaman budidaya untuk mencegah tanaman gagal panen akibat adanya serangan organisme pengganggu.
Dengan penyemprotan yang tepat maka hama atau organisme pengganggu bisa diminamilisir sehingga hasil panen bisa maksimal.
Baca juga: Mengenal Apa itu Hama dan Penyakit Tanaman
Lantas sebenarnya apa itu pestisida?
Pengertian pestisida
Melansir dari laman Cybex Pertanian, pestisida berasal dari Bahasa Inggris yakni pest yang berarti hama dan cida yang berarti pembunuh.
Sehingga secara harfiah, pestisida bermakna pembunuh hama.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1973, pengertian pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain, serta jasad renik dan virus yang bisa digunakan untuk memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman.
Selain itu digunakan untuk memberantas rerumputan, mematikan daun, dan mencegah pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman.
Serta untuk memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan peliharaan dan ternak.
Baca juga: Cara Sederhana Membuat Pestisida dari Bawang Putih
Jenis pestisida
Pestisida dibedakan menjadi beberapa kelompok tergantung sasarannya.
Berikut ini jenis-jenis pestisida:
- Insektisida adalah berisi bahan untuk mematikan semua jenis serangga.
- Fungisida adalah berisi bahan untuk memberantas dan mencegah fungsi/cendawan.
- Bakterisida: karena senyawa ini mengandung bahan aktif beracun yang bisa membunuh bakteri.
- Nermatisida: digunakan untuk mengendalikan nematoda.
- Akarisida atau mitisida: bahan yang mengandung senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh tungau, caplak dan laba-laba.
- Rodenstisida: bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk mematikan berbagai jenis binatang pengerat, misalnya tikus.
- Moluskisida: pestisida untuk membunuh moluska (siput,bekicot serta tripisan) yang banyak dijumpai di tambak.
- Herbisida: senyawa kimia beracun yang dimanfaatkan untuk membunuh tumbuhan pengganggu yang disebut gulma.
- Ovisida: bahan yang dapat merusak telur.
- Pedukulisida: berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
- Piscisida: berfungsi untuk membunuh ikan.
- Termisida: berfungsi untuk membunuh rayap.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Alami dari Serai Wangi
Pestisida nabati
Penggunaan pestisida bisa menggunakan pestisida nabati maupun pestisida sintesis (kimia).
Pestisida sintesis bisa didapat dengan mudah di toko-toko pertanian.
Namun, Kita sebenarnya juga bisa membuat sendiri pestisida nabati.
Dikutip dari laman Litbang Pertanian Kalteng, pestisida nabati adalah pestisida yang berbahan dasar tumbuhan.
Pestisida nabati biasanya mudah dibuat dengan bahan dan teknologi sederhana.
Baca juga: Bahan-bahan Ini Bisa Anda Gunakan untuk Pestisida Alami, Apa Saja?
Keunggulan pestisida nabati
Pemilihan penggunaan pestisida nabati ini memiliki sejumlah keunggulan yakni:
- Mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan).
- Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang.
- Dapat membunuh hama/penyakit.
- Dapat sebagai pengumpul atau perangkap hama tanaman: tanaman orok-orok, kotoran ayam.
- Bahan yang digunakan nilainya murah serta tidak sulit dijumpai dari sumberdaya yang ada di sekitar dan bisa dibuat sendiri.
- Mengatasi kesulitan ketersediaan dan mahalnya harga obat-obatan pertanian khususnya pestisida sintetis/kimiawi.
- Dosis yang digunakan tidak terlalu beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis
- Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga.
Bahan-bahan untuk membuat pestisida nabati pun seringkali tersedia di alam dan mudah dalam pembuatannya.
Sejumlah bahan alam untuk membuat pestida nabati di antaranya adalah bawang putih, daun pepaya, daun nimba, sereh wangi, dan sebagainya.
Baca juga: Jangan Dibuang! Kulit Telur Bisa untuk Pupuk hingga Pestisida, Begini Caranya