Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vernix Caseosa pada Bayi Baru Lahir, Apa Penyebab dan Manfaatnya?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/LittleDogKorat
Ilustrasi bayi baru lahir langsung menangis. Pentingnya pemeriksaan saturasi oksigen pada bayi baru lahir untuk mencegah kematian akibat penyakit jantung bawaan (PJB).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi mengenai adanya lapisan lemak yang melekat pada bayi yang baru lahir, viral di media sosial pada Selasa (25/1/2022).

Lapisan lemak itu disebut sebagai Vernix caseosa.

"Pernah liat lapisan lemak yang menyelubungi bayi baru lahir? Jangan langsung dibersihkan ya, itu vernix caseosa, lapisan biofilm canggih yang mampu menjaga hidrasi, pH, dan benteng infeksi di hari2 pertama kehidupan. Ada yang bisa nebak saya mau bahas apa di #utasanak kali ini?" ujar akun Twitter @sdenta.

Ia juga membubuhkan foto yang memperlihatkan vernix caseosa pada tubuh bayi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Rabu (26/1/2022), twit itu sudah diretwit sebanyak 9.268 kali dan disukai sebanyak 39.500 kali oleh pengguna twitter lainnya.

Baca juga: Peran Penting Bidan Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Lalu, apa itu vernix caseosa dan apa saja manfaatnya?

Penjelasan dokter

Pengunggah sekaligus dokter spesialis anak di Mayapada Hospital Kuningan, dr Kuniawan Satria Denta, M.Sc, SpA mengatakan bahwa vernix caseosa adalah lapisan biofirm yang melindungi bayi ketika beradaptasi dengan dunia di luar rahim ketika lahir.

"Lapisan biofirm tersebut fungsinya untuk tameng tambahan sementara bayi dalam proses adaptasi dari lingkungan rahim yang cairan semua, ke dunia bebas yang sekelilingnya kering," ujar Denta kepada Kompas.com, Rabu (26/1/2022).

Sementara itu, dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG) dari Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka, Jakarta Selatan, dr Wawang Sukarya mengatakatan mengenai proses terbentuknya lapisan lemak atau vernix caseosa pada kulit bayi.

Awalnya, pada janin dalam kandungan sekitar umur 20 mingguan, pada kulit sementara janin (periderm) ada lapisan vernix yang dapat bertahan sampai bayi lahir.

"Lapisan kulit sementara tersebut akan terkelupas bercampur lemak dari kelenjar keringat dan terbentuk vernix caseosa," ujar Wawang saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Rabu (26/1/2022).

Secara visual atau yang dapat dilihat, lapisan ini berwarna putih dan tebal, seperti keju dan bisa berada pada seluruh tubuh bayi.

Ia mengatakan, vernix caseosa sebagaian besar terdiri dari air, dan sebagian kecil lainnya adalah lemak dan protein yang ada sejak dalam kandungan sampai lahir.

Baca juga: Kenali Beda Gumoh dan Muntah pada Bayi, Pahami agar Tak Keliru

 

Manfaat vernix caseosa

Wawang menjelaskan, manfaat dari lapisan lemak vernix caseosa berfungsi sebagai lapisan pelindung, mengatur suhu tubuh, melindungi bayi dari infeksi bakteri. 

Pihaknya juga mengatakan, banyak atau sedikitnya vernix caseosa pada bayi tidak berpengaruh atau tidak terkait dengan makanan yang dikonsumsi oleh sang ibu. 

Lantaran muncul di permukaan kulit bayi yang baru lahir, Wawang menyampaikan, bayi lahir bisa dibersihkan atau dilap dari vernix caseosa.

Namun, jika ingin dimandikan sebaiknya tunggu 6 jam kemudian agar suhu tubuh bayi sudah menyesuaikan dengan suhu kamar.

Hal ini penting untuk dilakukan guna mencegah hipotermia pada bayi.

Baca juga: Sebelum Ada Ekstradisi, Ini Sederet Koruptor yang Kabur ke Singapura

Mengenal kondisi kulit bayi baru lahir

Sementara itu Denta mengatakan, kulit bayi berbeda dengan kulit orang dewasa.

Walaupun strukturnya kurang lebih sama, namun rasio luas permukaan kulit terhadap volume bayi sekitar 3 kali lipat orang dewasa.

Selain itu, kulit bayi masih mengalami perkembangan hingga masa anak-anak, sehingga kulit bayi rentan terhadap masalah dan diperlukan penanganan khusus.

"Kulit bayi juga lebih tipis, jadi produk perawatan kulit apapun yang kita berikan ke bayi sangat mudah diserap oleh kulit. Jadi, ngasih apapun ke kulit bayi tuh jangan asal diblonyo, bahkan ngasih bedak ke bayi pun ada ilmunya tersendiri, enggak bisa asal," ujar Denta.

Ia menambahkan, masalah yang sering terjadi pada kulit bayi umumnya berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih melalui kulit bayi atau masih renggangnya skin barrier dari bayi itu sendiri.

Akibatnya, bayi akan mudah dimasuki alergen (penyebab alergi), dan muncul ruam pada kulit. Denta mengatakan, skin barrier adalah perlindungan kulit yang menjadi kunci.

"Skin barrier bisa longgar dan bikin gampang kuman dan alergen masuk jika kulit kering, dan terus-menerus terkena iritan," ujar Denta.

Baca juga: Viral, Video Remaja asal Brebes Hanyut di Sungai Saat Buat Konten, 7 Hari Belum Ditemukan

 

Cara memilih produk yang aman bagi kulit bayi

Sementara itu, Denta mengatakan, ada beberapa tips yang penting untuk diperhatikan bagi orangtua yang hendak memilih produk skincare yang tepat bagi bayi.

1. Keamanan skincare. Pastikan produk yang akan dipakaikan memang menggunakan produk yang sesuai peruntukan usia bayi.

2. Untuk produk yang beredar di Indonesia, pastikan sudah dapat izin dari BPOM. BPOM lumayan ketat aturannya soal produk bayi ini.

3. Memandikan bayi tidak perlu sering-sering dan berlama-lama. Cara memandikan bayi bisa dengan dicelup-celupkan di air hangat (maksimal suhu 37 derajat celsius) selama kurang dari 5 menit.

Kemudian, bayi dilap menggunakan washlap air hangat.

Yang menjadi catatan, semakin lama bayi terpapar air, maka semakin tinggi risiko kedinginan dan kulit makin kering.

4. Pilih sabun untuk mandi bayi yang berbahan ringan (mild), dengan pH netral, dan minim pewarna atau pewangi. Hindari menggunakan sabun yang menggandung deterjen, atau antiseptik agar tidak menimbulkan iritasi pada kulit bayi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi