Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Uni Soviet Menembak Pesawat Jet AS, Tiga Orang Perwira Tewas

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi jet tempur F-16 AS.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari ini, 58 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 28 Januari 1964, Uni Soviet menembak jatuh pesawat jet Amerika Serikat (AS).

Departemen Luar Negeri AS saat itu menuduh Uni Soviet menembak jatuh jetnya yang tersasar ke wilayah udara Jerman Timur.

Dilansir dari History, akibat insiden itu, tiga orang perwira AS yang berada di dalam pesawat tersebut tewas.

Saat itu, Soviet menanggapi tuduhan ini dengan pernyataan bahwa penerbangan jet yang dilakukan AS adalah sebuah "provokasi besar".

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden ini pun menjadi sebuah pengingat buruk akan meningkatnya ketegangan Blok Timur dan Blok Barat pada masa Perang Dingin.

Baca juga: Spesifikasi F-16 Viper, Jet Tempur dengan Sistem Peperangan Canggih

Kronologi

Menurut pihak militer AS, jet tersebut sedang melakukan latihan penerbangan di atas wilayah Jerman Barat.

Pilot kemudian kebingungan saat terjadi badai dahsyat yang menyebabkan pesawat membelok hampir 100 mil keluar dari jalur yang seharusnya.

Serangan Soviet terhadap pesawat tersebut pun memicu protes dan kemarahan dari Departemen Luar Negeri AS dan beberapa pemimpin kongres, termasuk Senator Hubert H. Humphrey.

Baca juga: Perbandingan Spesifikasi Jet Tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30

Ia menuduh bahwa Soviet dengan sengaja menjatuhkan pesawat untuk "mengumpulkan serangan" dalam manuver agresif pada Perang Dingin.

Sementara itu, Soviet menolak protes AS dan mengatakan bahwa mereka memiliki semua alasan untuk membuktikan bahwa tindakan mereka tidak salah.

Para pejabat Soviet juga mengeklaim bahwa pesawat tersebut telah diperintahkan untuk mendarat. Akan tetapi, pesawat jet tersebut tidak mengindahkan instruksi yang diberikan.

Tak lama setelah insiden tersebut, para pejabat AS diizinkan untuk melakukan perjalanan ke Jerman Timur untuk mengambil jenazah dan puing-puing pesawat.

Baca juga: Spesifikasi Tank Harimau, Proyek Kerja Sama Pindad dan FNSS Turki, Memiliki Daya Gempur Maksimum

Ketegangan verbal

Penembakan tersebut meningkatkan ketegangan verbal antara dua belah pihak antara AS dengan Uni Soviet.

Seperti banyak insiden yang terjadi saat Perang Dingin, termasuk penahanan terduga mata-mata hingga penyitaan kapal yang juga meningkatkan ketegangan verbal.

Akan tetapi, besar peningkatan ketegangan yang ditimbulkan hanya sedikit.

Baca juga: Spesifikasi Senapan Serbu SS2 Semua Versi Garapan Pindad, Ini Kecanggihannya!

Pasalnya, kedua negara tersebut juga tengah memiliki masalah yang lebih besar untuk dihadapi.

AS sedang terlibat dalam Perang Vietnam. Sementara, Soviet pun berurusan dengan masalah perpecahan yang semakin melebar dengan Komunis China.

Adanya kematian pada konflik-konflik tersebut pun menjadi pengingat bahwa pada akhirnya, kecurigaan, ketegangan hingga retorika dalam Perang Dingin ini memiliki potensi untuk menimbulkan kematian lain yang sia-sia.

Baca juga: Spesifikasi Helikopter Serbu AH-64E Apache Milik TNI AD, Dibekali Persenjataan Teknologi Mutakhir

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi