Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat MH370 Dipastikan Kecelakaan, 239 Tewas

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO / JoePriesAviation.net
Malaysia Airlines Boeing 777-200 dengan kode 9M-MRD, pesawat sama yang jatuh di dekat perbatasan Ukraina - Rusia, Kamis (17/7/2014).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Hari ini 7 tahun lalu, tepatnya pada 29 Januari 2015, Pemerintah Malaysia secara resmi menyatakan pesawat Malaysia Airlines MH370 mengalami kecelakaan.

Diberitakan Harian Kompas, 30 Januari 2015, sebanyak 239 penumpang dan awak yang berada di dalam pesawat tersebut dinyatakan meninggal.

Lebih dari dua pertiga penumpang MH370 adalah warga negara China.

"Dengan berat hati dan kesedihan mendalam, atas nama Pemerintah Malaysia, kami menyatakan Malaysia Airlines nomor penerbangan 370 mengalami kecelakaan," kata Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Civil Aviation Malaysia Azharuddin Abdul Rahman.

Pernyataan itu disampaikan setelah pesawat MH370 dinyatakan hilang sejak 8 Maret 2014, atau hampir 11 bulan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi dan Misteri Jatuhnya Malaysia Airlines MH370 di Samudra Hindia

Hilang tanpa jejak

Pesawat MH370 hilang tanpa jejak dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Berdasarkan data satelit, diindikasikan pesawat tersebut tanpa sebab yang jelas, memutar ke arah terpencil di Samudra Hindia.

Hal ini sempat menimbulkan dugaan pesawat sengaja diarahkan ke tempat terpencil itu. Sampai kini, keberadaan MH370 masih misteri.

Kronologi

Harian Kompas, 9 Maret 2014 memberitakan, MH370 lepas landas dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 8 Maret 2014 pukul 00.41 waktu setempat.

Pesawat itu dijadwalkan tiba di Beijing pukul 06.30, tetapi kemudian putus kontak sekitar pukul 02.40 waktu setempat, 8 Maret 2014.

Adapun posisi terakhir pesawat tersebut sebelum putus kontak, yakni berada di kawasan Laut China Selatan di antara Pesisir Timur Semenanjung Malaysia dan ujung selatan Vietnam.

Rincian kewarganegaraan awak kabin dan penumpang yang ada di pesawat itu sebagai berikut:

Menurut pihak Malaysia, pesawat berada pada ketinggian 10.670 meter saat putus kontak. Sama sekali tidak ada peringatan bahaya yang dikirimkan pilot.

Baca juga: Misteri Kasus Pembunuhan Mahasiswi di Jepang, Polisi Periksa 75.000 Saksi hingga Janjikan Hadiah Rp 1 Miliar

 

Pencarian besar-besaran

Hilangnya pesawat itu memicu operasi pencarian besar-besaran melibatkan sejumlah negara.

Pada awal pencarian, Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak, seperti dikutip kantor berita Bernama, menyatakan, pihaknya telah mengerahkan sembilan kapal dan 15 pesawat ke lokasi terakhir pesawat.

Pencarian MH370 sempat menemukan titik terang saat ditangkap sinyal keberadaan pesawat buatan tahun 2012 tersebut.

Kapal pencari Australia mendeteksi sinyal radio dari bawah air di kawasan Samudra Hindia bagian selatan. Terdeteksi dua sinyal yang konsisten dengan sinyal darurat dari kotak hitam pesawat.

Sinyal pertama tertangkap oleh kapal ADV Ocean Shield kepunyaan dari Angkatan laut Australia pada 6 April 2014.

Penemuan sinyal pertama tersebut berjarak 1.700 km barat laut Perth, dan terdeteksi selama 2 jam 20 menit sebelum putus.

Sementara, sinyal kedua tertangkap oleh alat pelacak sinyal milik Angkatan Laut AS yang ada di kapal Ocean Shield.

Selain sinyal, ditemukan juga puing pesawat MH370 di Pulau Reunion, Samudra Hindia.

Pulau itu berjarak 3.700 kilometer dari area fokus pencarian MH370 sebelumnya di laut selatan Samudra Hindia, lepas pantai Australia.

Tak hanya itu, sehari sebelum temuan puing pesawat, ditemukan koper dengan kancing tarik masih utuh.

Tidak ada seorang pun yang memberikan perhatian lebih saat itu hingga akhirnya puing pesawat ditemukan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Misteri Hilangnya Kapal SS Waratah 27 Juli 1909

 

Pencarian dihentikan pada 2017

Pencarian MH370 tersebut terus berjalan bertahun-tahun hingga pada 17 Januari 2017 pencarian dinyatakan dihentikan.

"Meskipun setiap upaya pencarian menggunakan metode ilmu pengetahuan terbaik, pencarian itu tidak berhasil menemukan pesawat tersebut," tulis isi pernyataan bersama otoritas Malaysia, Australia, dan China.

"Keputusan untuk menghentikan pencarian di bawah laut itu tak diambil dengan mudah tanpa kesedihan," demikian pernyataan itu.

Pencarian pesawat MH370 telah menghabiskan biaya sebesar 145 juta dollar AS (Rp 1,9 triliun).

Harian Kompas, 18 Januari 2017 mencatat, jatuhnya pesawat MH370 meninggalkan berbagai teka-teki.

Sejumlah spekulasi muncul, di antaranya apakah satu atau kedua pilot atau tak ada pilot yang mengendalikan pesawat tersebut atau apakah pesawat tersebut dibajak.

Spekulasi lainnya, semua penumpang dan awak pesawat tewas dan pesawat tak ada yang mengendalikan ketika jatuh ke laut.

Meski demikian, para penyelidik yakin bahwa ada seseorang yang sengaja mematikan sistem transponder pesawat sebelum mengalihkan pesawat tersebut hingga ribuan mil ke atas Samudra Hindia.

Baca juga: Pilot MH370 Ternyata Tetap Kendalikan Pesawat hingga Saat Terakhir

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi