KOMPAS.com - Ibu yang memberikan asupan ASI untuk bayinya, pada saatnya nanti akan menyapih dan berhenti menyusui anaknya.
Proses sapih harus dilakukan ketika usianya sudah mencapai 2 tahun, dengan berbagai pertimbangan.
Di antaranya, karena produksi ASI sudah menurun dan nutrisi ASI tak lagi mencukupi kebutuhan si kecil.
Namun, terkadang menyapih menjadi hal yang sulit baik untuk ibu maupun anaknya, karena menyusui sudah menjadi kebiasaan dan jika berhenti, anak menjadi rewel.
Baca juga: Cara Menstimulasi Anak Berjalan
Kapan harus menyapih anak?
Setelah itu, bayi diberikan ASI yang dikombinasikan dengan makanan padat sampai setidaknya usia 1 tahun.
Lebih dari itu, menyusui tetap dianjurkan selama Anda dan bayi Anda ingin melanjutkannya.
Kapan Anda akan melakukan sapih sepenuhnya menjadi hak Anda pribadi untuk memutuskan.
Namun pada umumnya, di masyarakat Indonesia, seorang anak akan disapih ketika telah menginjak usia 2 tahun.
Baca juga: Cara Menstimulasi Anak untuk Berbicara, sejak Lahir hingga 3 Tahun
Cara menyapih anak
Bukan perkara mudah untuk seorang ibu membuat anaknya tak lagi meminta ASI padanya. Begitu juga untuk anak.
Maka dari itu, banyak ibu yang gagal menyapih anak pada upaya-upaya pertamanya.
Berikut ini sejumlah tips yang bisa dicoba untuk mendapatkan pengalaman menyapih yang lancar dan tentunya berhasil.
1. Mulai secara perlahan
Ketika mendekati usia 2 tahun, mulailah mengurangi durasi dan frekuensi menyusui dalam satu hari.
Misalnya, biasanya anak menyusu selama 20 menit dan 8 kali sehari, maka perlahan kurangi menjadi 15 menit dalam sekali menyusu, kemudian mengganti kegiatan menyusu di siang hari dengan memberinya makanan atau minuman lain.
Selain perlahan mengurangi kebiasaan anak, cara ini juga akan membuat produksi ASI perlahan berkurang.
Sehingga, ketika saatnya nanti Anda menyapih payudara tidak akan bengkak, akibat penuh dengan ASI.
Baca juga: Macam Imunisasi Anak, Manfaat, dan Waktu Pemberiannya
2. Berikan kenyamanan emosional
Jadi saat Anda menyapih, pastikan anak tetap mendapat kenyamanan lain yang Anda berikan, demikian disebutkan dalam Parents, (11/16/2021).
Misalnya, Anda meluangkan waktu untuk berkegiatan bersama anak, sehingga menghasilkan waktu yang berkualitas.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah memeluk, membacakan buku, menyanyikan lagu pengantar tidur, dan banyak lagi.
3. Bermain tega
Anak memang memiliki kecenderungan untuk menolak sapih dan akan tetap meminta susu dari ibunya.
Tapi biarkan saja, seberapa ingin pun anak Anda menyusu.
Jika ia tidak mendapatkannya, maka ia akan merasa lapar dan tetap mau mengonsumsi makanan padat yang lain.
Ini akan terjadi satu atau dua hari saat Anda mulai menyapih.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.