Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Makna Lampion pada Perayaan Imlek

Baca di App
Lihat Foto
Fristin Intan/Kompas.com
Potret pemasangan lampion di Balikota Solo, Senin (24/1/2022)
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan


KOMPAS.com - Hari Raya Imlek atau Tahun Baru China tahun ini akan jatuh pada Selasa (1/2/2022).

Salah satu hal yang selalu ada dan ditemui pada perayaan Imlek adalah lampion.

Lampion akan digantung di sejumlah titik, mulai dari rumah, tempat ibadah Khonghucu, bahkan di jalan raya atau pusat keramaian sejak sebelum, saat, dan setelah perayaan Imlek.

Keberadaannya menambah semarak suasana perayaan Tahun Baru China itu.

Berikut sejarah lampion:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cerita di Balik Lampion, Tebu dan Terong Susu yang Mewarnai Imlek

Sejarah lampion

Bukan sekadar ornamen, lampion bagi masyarakat China memiliki cerita dan makna tersendiri.

Berdasarkan China Highlights (26/1/2022), keberadaan lampion sudah ada sejak Dinasti Han (25-220) dan dipergunakan untuk melapisi lampu atau penerangan.

Selain itu, lampion juga digunakan untuk bersembahyang ke tempat peribadatan setiap tanggal 15 di bulan pertama kalender lunar.

Kegiatan ini menjadi cikal bakal Festival Lampion yang diselenggarakan hingga saat ini.

Di Indonesia misalnya, kita bisa menyaksikan Festival Lampion di Candi Borobudur yang digelar satu kali setiap tahunnya.

Namun, saat Dinasti Tang (618-907), lampion mulai digunakan untuk keperluan yang lebih modern.

Orang-orang mulai menggunakan lampion kertas untuk perayaan-perayaan yang sifatnya lebih luas.

Misalnya, sebagai bentuk syukur atas kehidupan yang damai, negara yang kuat, dan lain sebagainya.

Perluasan penggunaan lampion ini secara otomatis juga turut menambah popularitas lampion di seluruh penjuru China.

Baca juga: Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia, 32 Tahun Dilarang oleh Soeharto

Apa makna lampion Imlek?

Mengutip Chinese New Year, lampion-lampion yang dinyalakan pada perayaan Imlek juga dimaknai sebagai Festival Musim Semi.

Hal ini karena Imlek jatuh bersamaan dengan dimulainya musim.

Lampion kebanyakan memiliki warna merah dan bentuk oval. Namun, ada juga lampion dengan berbagai bentuk dan warna yang lainnya.

Masing-masing bentuk dan warna itu memiliki makna yang berbeda.

Hanya saja, secara umum makna lampion adalah untuk menyimbolkan harapan dan masa depan yang lebih cerah.

Khusus untuk lampion berwarna merah, masyarakat Tionghoa mempercayai warna itu sebagai simbol kesejahteraan, ketenaran, dan kemakmuran.

Tak hanya saat Imlek, lampion dengan warna ini juga banyak digunakan untuk merayakan momen-momen kebahagiaan.

Misalnya, pada upacara pernikahan, pembukaan usaha, pertemuan keluarga, juga beragam festival lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi