Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kopi Bisa Menurunkan Risiko Kanker Kolon? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Pablo Merchan Montes
Kopi mengandung banyak vitamin dan mineral yang bisa menyehatkan tubuh, salah satu khasiat kopi yang dipercaya banyak orang adalah kopi bisa menurunkan risiko kanker kolon.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kopi dinyatakan bisa menurunkan risiko kanker kolon, baik bagi para wanita ataupun pria.

Berbagai macam penelitian dilakukan terhadap kopi mengingat kopi adalah minuman favorit masyarakat dunia.

Melansir Live Science, salah satu khasiat kopi yang sudah diteliti oleh para ilmuwan adalah kopi bisa menurunkan risiko munculnya kanker kolon.

Peneliti mengamati sekitar 8.500 orang di Israel, di mana 5.000 di antaranya mengalami kanker usus besar.

Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa mereka yang rutin mengonsumsi kopi ternyata memiliki penurunan risiko terkena kanker kolon sebesar 30 persen.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ingin Beralih ke Kopi Decaf? Kenali Dulu Efeknya bagi Tubuh

Kaitan kopi dan kanker kolon

Stephanie Stenzel dari University of Southern California's Norris Comprehensive Cancer Center, menyatakan bahwa minum kopi satu hingga dua cangkir sehari bisa menurunkan risiko kanker kolon hingga 22 persen.

Sedangkan minum kopi dua hingga dua setengah cangkir per hari bisa menurunkan risiko kanker kolon hingga 44 persen. Dan minum kopi lebih dari dua setengah cangkir per hari bisa menurunkan risiko kanker kolon hingga 59 persen.

Angka ini menetap meskipun peneliti sudah mengalkulasinya dengan faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi risiko kanker kolon seperti usia, gender, banyaknya pengonsumsian sayur, dan rutinitas pengonsumsian aspirin.

Dalam berbagai penelitian tersebut dinyatakan bahwa kopi bisa menurunkan risiko kanker kolon karena kemampuan kopi dalam mendorong semua substansi yang masuk ke usus dengan lebih cepat.

Dengan cara ini, maka jaringan tisue usus tak akan terlalu lama terpapar properti-properti luar yang bisa memicu kanker.

Selain itu kopi juga disebutkan bisa meningkatkan mikroba baik yang membantu proses pencernaan dan melindungi usus dari sel-sel kanker.

Baca juga: Jangan Mengonsumsi Teh dan Kopi Pagi dalam Kondisi Perut Kosong, Ini Bahayanya

Kopi memperlambat laju kanker kolon

Sedangkan mengutip dari Web MD, peneliti lain menunjukkan bahwa kebiasaan menyesap beberapa cangkir kopi per hari bisa memperlambat laju atau perkembangan kanker kolon yang mematikan.

Penelitian tersebut melibatkan ratusan partisipan yang diteliti mulai dari tahun 2005 hingga 2018. 

Dalam pengamatan yang ada didapatkan kesimpulan bahwa semakin tinggi konsumsi kopi yang dilakukan, semakin tinggi pula peluang hidup pasian kanker kolon.

Chritopher Mackintosh dari Mayo Clinic School of Medicine di Phoenix menyatakan bahwa pasien yang minum secangkir kopi per hari bisa bertahan 30 bulan selepas didiagnosis.

Dan pasien yang minum dua hingga tiga cangkir kopi per hari bisa bertahan 32 bulan, serta pasien yang minum lebih dari tiga cangkir per hari bisa bertahan hingga 39 bulan.

Baca juga: Plus Minus Minum Kopi Sebelum Berolahraga

Pengaruh kopi dalam memperlambat laju sel kanker kolon ini bisa didapatkan baik dari kopi berkafein atau kopi decaf.

Meski data yang dihasilkan memberikan harapan, namun peneliti juga menyatakan bahwa kebiasaan minum kopi tak bisa meniadakan risiko kematian akibat kanker kolon.

"Jadi kami menentang mereka yang langsung meningkatkan konsumsi kopinya secara besar-besaran gara-gara penelitian ini," papar Mackintosh.

Mackintosh lebih menyarankan bagi para pasien kanker kolon yang sudah terbiasa minum kopi, untuk terus menlanjutkan kebiasaannya tersebut tanpa perlu khawatir kopi akan memperburuk kondisi tubuh.

Baca juga: Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersamaan dengan Kopi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi