Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahayakah Kebiasaan Anak Menolak Sayuran? Ini Penjelasan Dokter

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Tanaphong Toochi
Banyak anak-anak yang menolak makan jenis sayuran tertentu seperti brokoli dan bayam.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Anak-anak sering menolak makan sayur meski sayur sudah diolah menjadi beragam resep yang tidak membosankan.

Kebiasaan anak menolak sayur ini sering memicu kekhawatiran para orang tua. Mengingat sayur mayur memiliki nutrisi dan mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh.

Melansir Today's Parent, beberapa anak akan mengalami fase menolak banyak varian sayuran dan hanya memilih satu atau dua jenis sayuran saja. Beberapa lagi bahkan menolak segala macam jenis sayuran dan kebiasaan ini berlangsung selama bertahun-tahun.

Bahayakah kebiasaan anak menolak sayuran ini? Apakah menolak sayur-sayuran bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak?

Baca juga: Lebih Sehat Mana, Sayuran Mentah atau Sayuran Matang?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayuran dan tumbuh kembang

Aaron Lindzon, spesialis anak asal Toronto Amerika Serikat, menyatakan bahwa ia selalu menyarankan pasien-pasiennya untuk rajin makan sayur.

Meski begitu, orang tua dari anak yang selalu menolak makan sayur juga tak perlu panik dan khawatir berlebihan mengenai perilaku makan anaknya.

Sayuran dibutuhkan tubuh karena mengandung vitamin, mineral dan serat yang bisa membantu tumbuh kembang anak. Beberapa nutrisi dalam sayuran juga penting bagi sistem imun, digunakan melawan penyakit.

Namun beberapa nutrisi dalam sayuran ini juga bisa didapatkan dari bahan pangan lain seperti dari buah, gandum, kacang-kacangan juga daging ayam.

Menurut Lindzon, yang bisa memicu atau menghambat tumbuh kembang anak bukan hanya menu makanan saja, namun juga faktor-faktor lain seperti aktivitas fisik, kualitas tidur dan asupan cairan atau minuman.

Jadi ketika anak menolak sayuran tapi masih mau mengonsumsi masakan rumahan yang terbuat dari bahan-bahan alami serta mau aktif bergerak, maka tumbuh kembang anak tak akan terganggu.

Namun jika anak menolak sayuran dan lebih cenderung selalu mengonsumsi junk food, maka anak bisa berisiko kekurangan vitamin, mineral dan serat.

Baca juga: Alasan Ilmiah Mengapa Anak-anak Tak Menyukai Sayuran

Cara membujuk anak agar senang sayuran

Meski begitu, tak ada salahnya jika orang tua membujuk anak agar menyenangi beragam varian sayur-sayuran.

Jika anak mau mengonsumsi banyak sayuran, maka asupan serat di tubuhnya akan selalu aman terkendali.

Melansir Guardian, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajak anak-anaknya menyenangi sayuran.

Pertama, jadilah contoh. Anak-anak cenderung mengikuti gaya hidup orang tuanya. Jadi agar anak menyenangi sayuran, tunjukkan kepada anak bahwa Anda dan seluruh anggota keluarga yang lain juga suka mengonsumsi sayuran.

Kedua, kenalkan sayuran dalam usia sangat dini. Hindari menyusupkan sayuran ke dalam olahan yang seolah-olah adalah daging. Dengan cara demikian, justru anak tak akan memiliki kegemaran mengonsumsi sayur secara alami.

Ketiga, jangan menjelaskan soal nutrisi sayuran kepada anak karena mereka tak akan mau peduli.

Melainkan ajak anak mengeksplorasi sayuran dengan cara mengajaknya berbelanja sayur mayur atau mengajaknya menanam selada di pekarangan rumah.

Keempat, bangun rutinitas dengan secara dini menyisipkan sayur atau buah-buahan dalam menu harian. Dengan begini anak akan tahu bahwa sayur dan buah memang menu utama yang tidak boleh ketinggalan.

Terakhir, jangan membiasakan memberi hadiah makanan favorit selepas anak mengonsumsi sayur. Karena hal ini hanya akan mengajari anak memuja makanan favoritnya dan memandang negatif sayur-sayuran.

Baca juga: Cara Mencegah Pikun dengan Buah dan Sayur Warna-warni

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi