Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Ini Tak Dihuni Nyamuk Sama Sekali, Apa Penyebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Cassie Boca
Islandia adalah negara nol populasi nyamuk, menurut ilmuwan, faktor air dan tanahlah yang membuat nyamuk malas berdiam diri di sana.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Ada satu negara di dunia yang tak dihuni nyamuk sama sekali alias nol populasi nyamuk.

Tentu saja hal ini terdengar menyenangkan bagi masyarakat yang tinggal di negara tropis yang hampir setiap hari harus berurusan dengan gatal gigitan nyamuk dan risiko terkena berbagai penyakit menular yang dibawa nyamuk.

Di dunia ini hampir ada sekitar 3.500 spesies nyamuk yang tersebar di berbagai benua, termasuk di Antarktika.

Nyamuk sendiri adalah serangga yang masuk dalam ordo Diptera dan masuk ke dalam famili Cilicidae.

Selain menimbulkan gatal akibat bebas gigitan, beberapa jenis nyamuk juga bisa menularkan penyakit yang tak sepele seperti Demam Berdarah Dengue atau DBB, malaria, virus zika dan chikungunya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Beberapa Negara Tak Dihuni Ular Seekor Pun, Ini Alasannya

Tempat tinggal nyamuk

Melansir India Today, nyamuk tinggal di area yang memiliki suhu udara hangat dan juga kelembaban tinggi.

Semakin mendekati area yang dingin dan beku seperti kutub, populasi nyamuk semakin sedikit dan langka.

Dari seluruh tempat di dunia, Brazil, Australia, Filipina dan Indonesia adalah tempat-tempat yang tercatat paling banyak dihuni oleh nyamuk dengan berbagai spesiesnya.

Sedangkan di seluruh dataran Afrika, Amerika Selatan dan Asia, adalah tempat-tempat di mana penyakit yang ditularkan oleh nyamuk banyak terjadi.

Di Afrika populasi nyamuk susah dikendalikan, terutama di kawasan terpencil, jauh dari peradaban dan yang memiliki drainase buruk.

Sebagian besar kasus kematian karena malaria terjadi di Afrika akibat dari tak terkontrolnya populasi nyamuk anopheles pembawa parasit Plasmodium.

Sebagian kawasan Afrika dan Amerika Selatan dihuni oleh spesies nyamuk tertentu yang membawa penyakit demam kuning, yang juga bisa menyebabkan kematian.

Nyamuk membutuhkan media air untuk berkembang biak, baik air bersih maupun air kotor. Jadi wilayah-wilayah yang memiliki drainase tak lancar, biasanya akan dihuni oleh kawanan nyamuk dari berbagai spesies.

Baca juga: Di 6 Tempat Ini, Matahari Terkadang Tak Mau Terbenam

Negara yang tak dihuni nyamuk

Lantas negara mana sajakah yang bebas nyamuk? Satu-satunya negara yang bebas nyamuk adalah Islandia.

Mengenai faktor penyebab mengapa Islandia tak disukai nyamuk, masih tetap menjadi perdebatan hingga sekarang.

Jika cuaca yang disebutkan sebagai faktor penyebab, nyatanya nyamuk bisa berkembang biak di Antarktika, benua yang meliputi kutub selatan bumi.

Meski spesies nyamuk di Antarktika ini berbeda dengan nyamuk di negara tropis, karena berukuran kecil dan tidak menggigit manusia dan menghisap darah layaknya nyamuk pada umumnya.

Nyamuk juga bisa berkembang biak di negara-negara bermusim dingin panjang lainnya seperti di Norwegia dan di Quebec, Kanada.

Jadi nyamuk bisa mendiami tempat terdingin di bumi, kecuali di Islandia. Mengenai hal ini, beberapa peneliti menyebut bahwa faktor air dan tanah Islandialah yang membuat nyamuk tak bisa berkembang biak di sana.

Erling Orlafsson, ahli entomologi atau ilmu yang mempelajari soal serangga, menyatakan bahwa perkembangan teknologi membuat semua wilayah di bumi bebas dari isolasi.

Dalam artian, nyamuk bisa saja terbawa pesawat atau kapal kargo yang merapat ke Islandia dan berkembang biak di sana. Tapi nyatanya, Islandia selalu memiliki nol populasi spesies nyamuk.

Orlafsson menyatakan bahwa satu-satunya kemungkinan yang ada adalah komponen kimia dalam air dan tanah di Islandialah yang membuat nyamuk tak betah hidup dan berkembang biak dengan bebas di sana. 

Baca juga: Negara-negara yang Paling Peduli pada Satwa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi