Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 6,1 Terjadi di Laut Banda, BMKG: Kawasan Rawan Gempa

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi kekuatan gempa bumi
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan 6,1 magnitudo mengguncang wilayah Laut Banda pada Rabu (2/2/2022) pukul 02.25 WIB.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, episenter gempa terletak di laut.

"Pada jarak 28 kilometer arah Timur Laut Maluku Barat Daya, dengan kedalaman 126 kilometer," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (2/2/2022) pagi.

Gempa Laut Banda ini, imbuhnya, merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan batuan pada sistem tunjaman Banda dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daryono menjelaskan, dampak gempa berupa guncangan dirasakan di Saumlaki dengan skala intensitas II-III MMI, dengan deskripsi getaran dirasakan seperti ada truk berlalu.

Baca juga: Berkaca dari Gempa di Rangkasbitung dan Jepara, Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Tidak berpotensi tsunami

Daryono menegaskan, gempa di Laut Banda tersebut tidak berpotensi tsunami karena hiposenternya relatif dalam.

"Dengan magnitudo di bawah ambang batas rata-rata magnitudo gempa pembangkit tsunami, sehingga tidak menimbulkan gangguan kolom air laut," katanya lagi.

Selain itu, seluruh peralatan tide gauge untuk monitoring muka laut milik Badan Informasi Geospasial (BIG) di sekitar pusat gempa, seperti di Serwaru, Tutu Kembong, dan Marsela, tidak mencatat adanya kenaikan muka air laut.

Daryono mengatakan, hingga Rabu (2/2/2022) pukul 05.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa susulan.

"Wilayah Laut Banda merupakan kawasan rawan gempa. Sejarah mencatat di wilayah ini sudah beberapa kali terjadi gempa merusak seperti yang pernah terjadi pada 30 September 1899 (M 7,8), 23 Agustus 1936 (M 7,3), dan 1 Februari 1938 (M 8,5)," tandasnya.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Penyebab Gempa Banten Magnitudo 6,6

Imbauan untuk masyarakat

Pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak panik.

"Masyarakat diimbau tetap tenang, gempa ini tidak berpotensi merusak dan juga tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.

Selain itu, pihaknya juga menekankan masyarakat agar tidak mudah terhasut oleh kabar yang menyesatkan.

"Diimbau tidak percaya berita bohong akan terjadi gempa susulan yang besar dan lain lain," tandasnya.

Baca juga: Erupsi dan Tsunami di Tonga, Apakah Berpengaruh di Indonesia?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi