KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia kian merangkak naik.
Dalam beberapa hari terakhir, penambahan kasus Covid-19 harian melonjak tajam hingga melewati angka 10.000.
Padahal, selama Desember 2021 hingga pertengahan Januari 2022, kasus harian cenderung landai di bawah angka 100.
Data terbaru Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Selasa (1/2/2022) mencatat, terdapat penambahan 16.021 kasus baru Covid-19.
Dengan penambahan itu, hingga kini total ada 4.369.391 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Baca juga: UPDATE Corona 2 Februari 2022: Kasus Harian Indonesia Tembus 16.000 | Wanti-wanti WHO soal Omicron
Lantas, apa penyebab terjadinya lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini?
Penjelasan Kemenkes
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia melonjak belakangan ini.
- Disebabkan Omicron
Eskalasi pandemi ini disebabkan meluasnya varian Omicron di Tanah Air.
Diketahui, sejak Omicron muncul, banyak negara juga mengalami lonjakan kasus Covid-19.
"Kemungkinan besar (karena) varian Omicron kalau melihat kecepatan peningkatan jumlah kasus," ujar Nadia, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/2/2022) pagi.
Ia mengatakan, hingga Rabu, kasus Omicron yang dilaporkan adalah 2.980. Terdiri dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) 1.602, lokal 1.093, dan masih diverifikasi 285.
1.100 pasien telah sembuh, sementara lima orang meninggal dunia.
Baca juga: Vaksin Saja Tidak Cukup untuk Hadapi Omicron, Ini Kata WHO
- Imbas testing dan tracing meningkat
Selain itu, angka Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat, menurut Kemenkes, lonjakan ini disebabkan peningkatan testing dan tracing.
"Iya, testing dan tracing yang tetap tinggi juga meningkatkan jumlah kasus yang dapat kita temukan," tambah Nadia.
Baca juga: Indonesia Bersiap Hadapi 150.000 Kasus Covid-19, Menkes: Tidak Perlu Kaget
Seperti apa upaya pemerintah?
Nadia menjelaskan, upaya antisipasi yang dilakukan pemerintah dimulai dari hulu.
"Tetap meminta mengaktifkan satgas, melakukan testing dan tracing yang agresif untuk segera melokalisir kasus," katanya.
Pemerintah, imbuhnya, akan memastikan kesiapan dukungan telemedisin untuk pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman).
Baca juga: Simak, Berikut Ketentuan Terbaru Karantina 5 Hari bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri
Penggunaan Peduli Lindungi di tempat umum juga akan dioptimalkan.
"Penambahan atau konversi tempat perawatan isolasi dan ICU, penambahan oksigen, ventilator, dan kesiapan obat-obatan," tuturnya.
Nadia menambahkan, bahwa memang benar terjadi kenaikan positivity rate dalam seminggu terakhir sebesar 3,65 persen.
Per 30 Januari 2022, jumlah orang yang dites adalah 5,75 per 1.000 penduduk per minggu. Angka ini disebut jauh di atas angka anjuran WHO, yakni 1 per 1.000 penduduk per minggu.
Baca juga: Ini Ketentuan Terbaru Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Booster