Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Hari Ini McD Tiadakan Menu Large French Fries, Ini Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
McDonald's
Porsi besar dari menu french fries Mcdonald's. [McDonald's]
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Restoran cepat saji McDonald’s Indonesia mengumumkan untuk sementara tidak akan mengeluarkan menu french fries ukuran large atau besar.

Tidak adanya menu tersebut mulai 2 Februari 2022 diduga karena terbatasnya pasokan kentang impor sebagai bahan baku menu tersebut. 

Cuitan tersebut pun menunai berbagai terkaan dari warganet Twitter.

“Kalau gak salah kentang mereka itu import dari Canada terus kapalnya ada delay karena bencana banjir dan karena efek pandemi juga. McD di negara lain juga pada kena imbas,” tulis akun @Sunshine41291 pada Senin (31/1/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: McDonalds Malaysia Juga Kekurangan Kentang Goreng, Terpaksa Batasi Penjualan

Penjelasan McD

Associate Director of Communication McDonald’s Indonesia Sutji Lantyka mengatakan, dibatasinya menu tersebut karena adanya kendala pengiriman pasokan kentang terkait pandemi Covid-19.

“Namun, kami pastikan bahwa McDonald’s akan terus melakukan langkah-langkah proaktif untuk dapat memenuhi permintaan dari konsumen. Kami juga memanfaatkan kekuatan rantai pasokan global McDonald’s untuk mengatasi masalah ini secepat mungkin,” lanjut Sutji dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com (1/2/2022).

Seretnya pasokan kentang global

Meski tak menyebut secara pasti penyebab ketiadaan kentang goreng, akan tetapi hal ini diduga karena seretnya pasokan kentang yang diimpor oleh McDonald’s.

Seperti yang dilansir dari situs resmi McDonald’s, jenis kentang yang digunakan untuk dijadikan kentang goreng adalah Pentland Dell, Russet Burbank, Ivory Russet, Inovator, dan Shepody.

Jenis kentang tersebut dipilih karena ukurannya yang jauh lebih besar dibanding jenis lain dan mayoritas dipasok dari kawasan Amerika.

Baca juga: Seragam Baru Satpam Resmi Diperkenalkan, Warganet: Mirip Polisi India

Mengutip dari Washington Post, sejumlah bahan baku pangan termasuk kentang mengalami kelangkaan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 serta cuaca ekstrem.

Seperti yang terjadi di Amerika Serikat, petani berbondong-bondong menghancurkan kentang mereka. Langkah tersebut diambil mengikuti anjloknya permintaan kentang karena kebijakan lockdown dan stay at home.

Selain Amerika Serikat, Kanada sebagai salah satu pemasok kentang dunia juga mengalami penurunan produksi karena banjir.

Banjir yang melanda pelabuhan Vancouver, Kanada telah menyebabkan pengiriman kentang dari Amerika Utara ke seluruh dunia mengalami gangguan.

 

Tak hanya McDonald’s Indonesia

Seretnya pasokan kentang tak hanya dialami oleh Mcdonald’s Indonesia. Sejumlah restoran cepat saji ini di beberapa negara lain pun ikut terkena imbasnya.

Di Jepang misalnya, McDonald’s sudah jauh lebih dulu mengambil langkah untuk membatasi penjualan kentang goreng sejak akhir Desember tahun lalu.

Tak hanya Jepang, McDonald’s Malaysia pun mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan kepada AFP bahwa cabang-cabangnya saat ini mengalami tantangan pasokan dan meniadakan porsi besar menu french fries sejak 24 Januari 2022.

Alasan semua cabang McDonald’s di beberapa negara yang memutuskan untuk meniadakan menu Large French Fries ini adalah guna menjaga stok kentang.

Baca juga: Seragam Baru Satpam Resmi Diperkenalkan, Warganet: Mirip Polisi India

Keuntungan Merosot

Melansir dari Reuters, McDonald’s Corp mencatat pendapatan dan laba di bawah ekspektasi. Hal ini terjadi karena biaya yang lebih tinggi dan penjualan yang lesu di lebih dari 4.500 restoran di Australia dan Cina selama pandemi.

Biaya operasional yang dikeluarkan McDonald’s juga naik sebesar 14 persen menjadi 3.61 miliar dollar karena macetnya rantai pasokan bahan-bahan pangan.

“Lonjakan kasus Covid-19 dan kembalinya pembatasan di banyak gerai kami menciptakan ketidakpastian di seluruh dunia, memperburuk kekurangan tenaga kerja, dan penundaan rantai pasokan,” kata Chief Executive Officer McDonald’s Chris Kempczinski melansir dari Reuters (27/1/22).

Baca juga: Apa Itu Subvarian Omicron BA.2, Menyebar di Eropa, Asia, dan Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi