Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Vaksin Sinopharm, Dapat Izin BPOM untuk Booster

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Kimia Farma
Vaksin Sinopharm yang akan diberikan kepada 14.800 pekerja Kilang Tangguh LNG. Efikasi Sinopharm mencapai 78 persen. Vaksinasi Gotong Royong menggunakan vaksin Sinopharm yang saat ini sudah didatangkan oleh PT Biofarma (Persero) pada batch I sebanyak 500.000 dosis dan batch II sebanyak 1 juta dosis.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinopharm sebagai booster atau vaksin lanjutan.

Melalui laman resmi BPOM, Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan bahwa vaksin Sinopharm digunakan sebagai vaksin booster yang bersifat homolog.

Homolog di sini artinya vaksinasi dosis ketiga menggunakan jenis vaksin yang sama seperti saat vaksinasi dosis pertama dan kedua.

Lantas, apa saja fakta vaksin Sinopharm?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Vaksin Sinopharm Kantongi Izin Penggunaan Darurat BPOM sebagai Booster

1. Berjenis inactivated vaccine

Melansir Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (7/5/2021), vaksin Sinopharm adalah vaksin virus corona produksi Beijing Bio-Institute Biological, China.

Vaksin ini berjenis inactivated vaccine yang disebut dengan SARS-CoV-2-Vaccine (Vero Cell).

Inactivated vaccine adalah vaksin dengan menggunakan partikel virus yang telah dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh terhadap virus, tanpa risiko menimbulkan penyakit yang serius.

Baca juga: Ini Jenis Vaksin yang Diprioritaskan untuk Vaksinasi Booster Awal 2022

2. Efikasi capai 78 persen

Melansir dari laman Universitas Gadjah Mada, (22/6/2021), Prof. Zullies Ikawati, PhD. Apt., menuliskan bahwa vaksin Sinopharm memiliki efikasi sebesar 78 persen, didasarkan pada uji klinik di Uni Emirat Arab.

“Karena memiliki platform yang sama dengan vaksin Sinovac (yaitu virus yang diinaktivasi), maka profil efek samping samping (vaksin Sinopharm) juga mirip, di mana frekuensi kejadian efek sampingnya adalah 0.01 persen atau terkategori sangat jarang,” jelas Prof. Zullies dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: 3 Perbedaan Vaksin Sinopharm dan Sinovac

3. Efek samping lokal

Prof. Zullies menyampaikan bahwa efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin Sinopharm yang banyak dijumpai adalah efek samping lokal yang ringan.

Seperti nyeri atau kemerahan di area kulit yang disuntik, serta beberapa efek samping sistemik seperti sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, diare, dan batuk.

Namun, efek samping tersebut akan segera membaik dan umumnya tidak sampai membutuhkan pengobatan lebih lanjut.

Untuk itu masyarakat yang nantinya mendapat vaksin Sinopharm tak perlu khawatir. Sebab, hasil evaluasi terhadap uji klinik yang melibatkan ribuan orang di berbagai dunia menunjukkan bahwa manfaat vaksin ini jauh melebihi efek sampingnya.

 Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sinopharm sebagai Vaksin Booster

4. Aman sebagai vaksin booster

Penny menyebut, aspek keamanan penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster umumnya dapat ditoleransi dengan baik.

Sementara itu, frekuensi, jenis, dan tingkat keparahan efek samping setelah pemberian vaksin dosis ketiga ini akan lebih rendah dibanding saat pemberian dosis pertama dan kedua.

“Adapun KTD (Kejadian yang Tidak Diharapkan) yang sering terjadi merupakan reaksi lokal seperti nyeri di tempat suntikan, pembengkakan dan kemerahan, serta reaksi sistemik seperti sakit kepala, kelelahan, maupun nyeri otot dengan tingkat keparahan grade 1-2,” jelas Penny.

Baca juga: Bagaimana Cara Mendapatkan Vaksin Booster? Buka PeduliLindungi.id

5. Meningkatkan respons imun

Penny menyebut pada aspek imunogenisitas, pemberian vaksin Sinopharm sebagai vaksin booster meningkatkan respons imun humoral untuk parameter pengukuran antibodi netralisasi dan anti IgG, masing-masing sebesar 8,4 kali dan 8 kali lipat dari sebelum pemberian booster.

Respons imun setelah pemberian vaksin Sinopharm sebagai booster ini lebih tinggi dibanding respons imun yang dihasilkan saat vaksinasi pertama dan kedua.

6. Ditujukan untuk 18 tahun ke atas

Pemberian vaksin booster Sinopharm nantinya akan ditujukan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas.

Pemberian booster ini tentunya dengan syarat telah mendapatkan dosis primer lengkap sekurang-kurangnya 6 bulan terakhir.

“Sesuai persyaratan penggunaan darurat, Badan POM telah melakukan evaluasi terhadap aspek khasiat dan keamanan mengacu pada standar evaluasi vaksin Covid-19 untuk vaksin Sinopharm sebagai dosis booster homolog untuk dewasa 18 tahun ke atas,” kata Penny dalam keterangan tertulisnya dikutip dari Kompas.com, Rabu (2/2/2022).

Sumber: Kompas.com (Penulis: Haryanti Puspa Sari, Lulu Lukyani | Editor: Bagus Santosa, Lulu Lukyani)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi