Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Binary Option, Alasan Mengapa Disebut Judi dan Bahayanya

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Kanchanara
Binary option sering disamakan dengan jenis trading lainnya yang bisa mendapatkan banyak keuntungan.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Baru-baru ini Binary Option menjadi topik yang hangat dibicarakan di masyarakat.

Hal itu karena munculnya para korban yang mengaku merugi hingga ratusan juta rupiah.

Binary Option disebut-sebut sebagai salah satu bentuk investasi. Akan tetapi sistem itu beroperasi secara ilegal di Indonesia.

Apa itu Binary Option?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa Itu Binary Option, Bagaimana Legalitasnya di Indonesia?

Apa itu Binary Option?

Melansir Investopedia, 14 Mei 2021, Binary Option adalah produk keuangan di mana pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi diberi opsi atau pilihan.

Binary Option bergantung pada hasil dari proposisi "ya atau tidak", oleh karena itu dinamakan "biner".

Binary Option dijalankan secara otomatis, yang berarti keuntungan atau kerugian secara otomatis dikreditkan atau didebit ke akun pengguna saat opsi tersebut kedaluwarsa.

Pilihannya hanya ada dua, pengguna Binary Option bisa menerima pembayaran atau kehilangan seluruh investasi mereka.

Baca juga: Alasan Pemerintah Blokir 92 Situs Binary Option dan 336 Situs Robot Trading

Cara kerja seperti judi

Cara kerjanya contohnya sebagai berikut, pengguna Binary Option diminta menebak harga saham perusahaan X, apakah akan berada di atas 25 dolar pada 22 April 2021, pukul 10.45.

Pengguna memilih opsi "ya" (yang artinya akan lebih tinggi) atau "tidak" (akan lebih rendah).

Misalnya pengguna berpikir harga akan diperdagangkan di atas 25 dolar pada tanggal dan waktu tersebut. Dia kemudian bersedia mempertaruhkan 100 dolar pada perdagangan.

Jika saham perusahaan X diperdagangkan di atas 25 dolar pada tanggal dan waktu tersebut, pengguna menerima pembayaran sesuai dengan persyaratan yang disepakati. Misalnya jika pembayarannya 70 persen, broker biner mengkredit akun trader dengan 70 dolar.

Akan tetapi jika harga diperdagangkan di bawah 25 dolar pada tanggal dan waktu tersebut, pengguna itu salah dan kehilangan investasi 100 dolar dalam perdagangan.

Melansir Investor, Binary Option tidak memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual aset yang ditentukan.

Baca juga: Sudah Diblokir dari Tahun Lalu, Kenapa Binary Option Masih Marak?

Bahaya Binary Option

Di Amerika Serikat, penipuan menggunakan Binary Option banyak dilaporkan. Keluhan-keluhan tersebut setidaknya terbagi dalam tiga kategori:

  1. Penolakan untuk mengkredit akun pelanggan atau mengembalikan dana kepada pelanggan
  2. Pencurian identitas
  3. Manipulasi perangkat lunak untuk menghasilkan kerugian perdagangan.

Pada keluhan pertama, pelanggan telah menyetor uang ke akun perdagangan opsi biner mereka dan yang kemudian didorong oleh "broker" melalui telepon untuk menyetor dana tambahan ke akun pelanggan.

Ketika pelanggan kemudian mencoba untuk menarik deposit asli mereka atau pengembalian yang telah dijanjikan, platform perdagangan diduga membatalkan permintaan penarikan pelanggan, menolak untuk mengkredit akun mereka, atau mengabaikan panggilan telepon dan email mereka.

Kemudian ada juga Binary Option berbasis internet yang mengumpulkan informasi pelanggan (termasuk salinan kartu kredit pelanggan, paspor, dan SIM) untuk penggunaan tidak bertanggungjawab.

Selain itu pada keluhan ketiga, Binary Option berbasis internet memanipulasi perangkat lunak perdagangan untuk mendistorsi harga dan pembayaran opsi biner.

Misalnya, ketika perdagangan pelanggan "menang", hitungan mundur hingga kedaluwarsa diperpanjang secara sewenang-wenang sampai perdagangan menjadi kerugian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi