Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kota Sharm el-Sheikh, Bali-nya Mesir, Pernah Jadi Persembunyian Hosni Mubarak

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Sharm el-Sheikh
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Mesir dikenal sebagai salah satu negara paling tua di dunia. Tak heran, banyak benda-benda bersejarah yang ditemukan di negara itu.

Selain Piramida, Mesir juga memiliki destinasi lain yang tak kalah menariknya untuk dikunjungi, di antaranya deretan wisata mewah di Sharm el-Sheikh.

Seperti Bali, Sharm el-Sheikh banyak dikunjungi wisatawan asing untuk menikmati keindahan Laut Merah. Kota ini juga menjadi saksi perjuangan Mesir dalam melawan Israel.

Baca juga: Mengenal Fayoum, Kota di Mesir yang Banyak Menyimpan Sejarah Masa Lalu

Sejarah

Terletak di Semenanjung Sinai bagian selatan, kota ini berjarak sekitar 500 kilometer dari Kairo.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sharm el-Sheikh tidak berpenghuni sepanjang sebagian besar waktu sejarah, tetapi di era modern menjadi kawasan yang penting karena tempatnya yang strategis, dikutip dari Britannica.

Kota itu merupakan tempat bagi pintu masuk di Teluk Aqaba, sebuah teluk yang menjadi akses laut utama menuju Yordania dan Israel.

Setelah Perang 1948, senjata Mesir dipasang di daerah tersebut untuk mencegah pengiriman mencapai Elat, satu-satunya pelabuhan Israel di Teluk Aqaba.

Israel berhasil merebut tempat persenjataan Mesir di Sharm el-Sheikh dan teluk itu kemudian dijaga oleh Pasukan Darurat PBB pada 1957 hingga 1967.

Penarikan pasukan PBB oleh Mesir dan penutupan selat itu pada Mei 1967 membantu mempercepat Perang Enam Hari pada Juni 1967.

Baca juga: Sejarah Dubai, dari Daerah Nelayan Sederhana Menjadi Kota Megah

Setelah perang itu, Israel kembali menduduki Sharm el-Sheikh sampai pasukan Israel menarik diri dari Semenanjung Sinai pada awal 1980-an dalam pemenuhan perjanjian damai Camp David yang dinegosiasikan dengan Mesir.

Pengembangan kawasan ini sebagai tempat rekreasi dan wisata dimulai di bawah pemerintahan Israel dan dilanjutkan oleh pemerintah Mesir.

Saat ini, Sharm el-Sheikh terkenal dengan kota yang memiliki resor mewah, restoran, dan klub malam berjajar di pantai.

Airnya yang jernih dan terumbu karang yang luas telah menjadikan Sharm el-Sheikh sebagai situs populer untuk snorkeling dan scuba diving.

Lokasinya yang dekat dengan beberapa negara Timur Tengah dan akomodasi mewahnya, telah menjadikan Sharm el-Sheikh sebagai lokasi yang menarik untuk sejumlah konferensi perdamaian internasional.

Tak heran, kota itu mendapat pengakuan khusus dari UNESCO sebagai kota perdamaian pada 2006.

Baca juga: Baghdad, Kota Seribu Satu Malam dan Pusat Peradaban Dunia di Masa Lalu

Persembunyian Hosni Mubarak

Saat gelombang revolusi menjalar ke Mesir pada 2011, para demonstran memadati Tahrir Square untuk menuntut pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak yang telah berkuasa selama 30 tahun.

Usai digulingkan, Hosni Mubarak dilaporkan lari dari Kairo dan bersembunyi di Sharm el-Sheikh.

Dengan penjagaan puluhan petugas keamanan bersenjata lengkap dan anjing pelacak, ia tinggal di sebuh vila, dilansir dari The Guardian.

Vila Mubarak bukanlah yang termegah di lingkungan itu. Tempat tersebut tidak semahal rumah Bakr bin Laden, saudara tiri Osama dan keturunan dari klan konstruksi Arab Saudi.

Turis berjemur dan minum bir secara terbuka dalam angin laut disebut memikat hati Mubarak untuk menghabiskan lebih banyak sisa hidupnya dan bergaul dengan para pemimpin asing.

Kecintaannya pada kota terpencil, yang dilambangkan dengan kepergiannya ke Sharm el-Sheikh setelah dia digulingkan, adalah tanda keterasingannya dari masalah sehari-hari Mesir, dikutip dari Reuters.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi