KOMPAS.com - Beberapa binatang hanya bisa tumbuh dan berkembang di area atau negara tertentu.
Hal ini didasari oleh berbagai faktor ilmiah, bukan karena faktor terisolasinya suatu daerah sehingga membuat jenis-jenis binatang tertentu tak bisa bermigrasi ke tempat lain.
Habitat adalah tempat hidup binatang yang di dalamnya menyediakan sumber makanan, perlindungan dari predator dan ancaman cuaca, juga kelayakan tempat bagi binatang bisa berkembang biak dan membesarkan keturunannya dengan aman.
Dilansir dari National Geographic, habitat tergantung pada dua faktor utama, yaitu faktor iklim dan letak geografis.
Habitat satwa bisa terkategorikan menjadi beberapa jenis, dari habitat hangat di negara tropis, habitat lembab yang berdekatan dengan khatulistiwa, dan habitat dingin yang berdekatan dengan Antarktika.
Baca juga: Negara Ini Tak Dihuni Nyamuk Sama Sekali, Apa Penyebabnya?
Terbentuknya habitat binatang
Binatang dan tanaman bisa hidup di area atau negara tertentu karena nenek moyang mereka sudah melalui proses adaptasi dengan faktor geografis dan cuaca di area tersebut.
Seperti misalnya monyet laba-laba atau spider monkey yang hidup di hutan-hutan tropis, yang memiliki ekor panjang yang bisa digunakan untuk meraih ranting-ranting pohon sehingga mencegah mereka dari jatuh.
Atau kaktus yang hidup di padang pasir, yang memiliki duri-duri yang bermanfaat menyekap kelembaban dan mencegah penguapan berlebih karena sinar matahari.
Habitat binatang juga diciptakan oleh binatang itu sendiri. Sama seperti manusia, beberapa binatang membangun rumah. Seperti burung yang membuat sarang dari dedaunan kering, atau berang-berang yang membangun rumah dari ranting-ranting pohon.
Beberapa hewan tak perlu bersusah payah membangun rumah karena alam sudah menyediakan rumah alami bagi mereka, seperti lubang-lubang gua dan pohon.
Baca juga: Begini Cara Binatang Mengendus Datangnya Bencana Alam
Keberlangsungan hidup binatang di habitat yang berbeda
Proses adaptasi binatang melingkupi perubahan fisik dan perilaku binatang agar mereka bisa berjuang hidup di area atau kondisi tertentu.
Dilansir dari WWF, karena sudah mengalami proses adaptasi tertentu inilah, maka binatang di alam liar ini hanya bisa hidup di area di mana tubuh mereka sudah beradaptasi.
Jadi binatang yang selalu hidup di alam tropis, biasanya tak akan berkembang dengan baik jika dipindah ke negara dingin di dekat Antarktika. Begitu juga sebaliknya.
Binatang yang hidup di kawasan beku sendiri sudah mengalami proses adaptasi seperti kemampuan menyimpan makanan dalam tubuh mereka untuk menghadapi kejamnya musim dingin.
Atau memiliki bulu-bulu yang tebal yang bisa melindungi mereka dari terpaan angin di musim dingin.
Baca juga: Beberapa Negara Tak Dihuni Ular Seekor Pun, Ini Alasannya
Binatang dengan habitat khusus
Beberapa binatang hanya bisa hidup di negara tertentu. Ketika dipindah ke wilayah lain, binatang-binatang ini berkecenderungan tak bisa melangsungkan regenerasi.
Jika hidup di kebun binatang pun, kandang mereka harus didesain sedemikian rupa hingga memiliki lingkungan ekosistem layaknya habitat asli mereka.
Seperti dikutip dari cbc.ca, binatang-binatang ini adalah:
- Marmut Pulau Vancouver yang hanya hidup di Kanada.
- Tree lobster yang hidup di Australia.
- Tikus kanguru yang hidup di California, Amerika Serikat.
- Iguana laut yang hidup di pulau Galapagos, Ekuador.
- Gelada, spesies monyet yang hidup di Ethiopia.
- Brookesia micra, bunglon yang hidup Madagaskar.
- Inaccessible island rail, burung hitam yang hidup di pulau kecil di Afrika Selatan.
- Thorny devil, kadal yang hidup di Australia.
- Cendrawasih botak atau cendrawasih wilson yang hidup di Raja Ampat.
- Texas blind salamander yang hidup di Texas, Amerika Serikat.
Baca juga: Jangan Disakiti, Binatang-binatang Ini Bisa Menyimpan Dendam
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.