KOMPAS.com - Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini menjadi sorotan bersamaan dengan meroketnya kasus varian Omicron.
Sejak Desember 2021 hingga saat ini, kasus harian Covid-19 yang dilaporkan berkisar dari ratusan hingga ribuan kasus.
Indonesia kembali melaporkan lebih dari 10.000 kasus baru pada 29 Januari 2022. Lalu pada 3 Februari 2022 melaporkan lebih dari 20.000 kasus.
Bahkan kini melebihi 30.000 kasus, yaitu per 6 Februari terdapat 36.057 kasus baru.
Baca juga: Apakah PCR Bisa Mendeteksi Varian Omicron?
Bagaimana dengan tren kematian akibat Covid-19 di Indonesia?
Menurut Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman, saat ini tren kematian yang meningkat akibat varian Omicron belum terlihat.
"Namanya kematian itu adalah indikator telak yang akan terlihat biasanya setelah kasus meningkat paling cepat 3 minggu," kata Dicky kepada Kompas.com, Minggu (6/2/2022).
Dicky menambahkan, saat ini memang mulai terlihat adanya peningkatan kasus kematian, akan tetapi tren ini baru akan terlihat di akhir Februari atau awal Maret.
Baca juga: Gejala Varian Omicron yang Dirasakan Setelah Bangun Tidur, Apa Saja?
Pemerintah diharapkan genjot vaksinasi booster
Hal itu karena orang-orang yang meninggal sekarang, artinya sudah terpapar sejak 3-4 minggu sebelumnya.
Sehingga untuk mengetahui dampak dari varian Omicron terhadap kasus kematian, bisa dilihat 3-4 ke depan.
Dijelaskan juga bahwa angka kematian adalah penanda keparahan suatu wabah atau pandemi.
"Semakin banyak kematian berarti parah," imbuh DIcky.
Baca juga: Apakah Isolasi Mandiri Bisa Diakhiri Lebih Cepat dengan PCR?
Dicky khawatir kematian akan banyak terjadi di daerah yang memiliki penduduk berisiko tinggi, seperti lansia dan orang dengan komorbid yang belum di-booster.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintah bisa segera menggalakkan vaksinasi booster untuk kelompok rentan.
Dicky berpesan bahwa satu kasus kematian pun harus dianggap sebagai pelajaran berharga.
Adanya orang yang meninggal karena penyakit ini artinya penyakitnya tidak terdeteksi, tidak mendapat dukungan perawatan, terlambat ditangani, terapi pengobatannya tidak memadai, atau buruknya respons pemerintah.
Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster
Tren kematian Covid-19
Kasus kematian pada Minggu (6/2/2022) adalah yang paling tinggi sejak Oktober 2021.
Terakhir, pada 11 Oktober 2021 dilaporkan 65 kasus kematian. Setelah itu angka kasus kematian berada di bawah 65.
Melansir laman Covid19.go.id, berikut ini tren kasus kematian Covid-19 di Indonesia dalam 2 pekan terakhir:
- 24 Januari: 7
- 25 Januari: 20
- 26 Januari: 7
- 27 Januari: 7
- 28 Januari: 7
- 29 Januari: 17
- 30 Januari: 18
- 31 Januari: 17
- 1 Februari: 28
- 2 Februari: 25
- 3 Februari: 38
- 4 Februari: 42
- 5 Februari: 44
- 6 Februari: 57.
Baca juga: Kenali Perbedaan Gejala Omicron dengan Flu Biasa, Apa Saja?
DKI terbanyakPer 6 Februari 2022, total kasus Covid-19 di Indonesia adalah 4.516.480 kasus dengan 188.899 kasus aktif.
Penambahan kasus pada 6 Februari adalah 36.057 kasus.
Adapun total kasus sembuh yakni 4.183.027 kasus. Selain itu total kasus meninggal yakni 144.554 kasus.
Jumlah kasus terbanyak berada di provinsi DKI Jakarta dengan 908.085 kasus. Kemudian disusul Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca juga: Pria Singapura Diduga Positif Covid-19 Naik MRT, Picu Kontroversi