Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Tank Boat Antasena, Siap Menjaga Kedaulatan Perairan NKRI

Baca di App
Lihat Foto
PT PINDAD
Tank Boat Antasena buatan diujicoba di Banyuwangi, Jawa Timur.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Tank boat Antasena beberapa waktu lalu sukses menjalani serangkaian uji coba yang dimulai dari dermaga Banyuwangi ke perairan Paiton, Jawa Timur.

Tank boat Antasena akan masuk dalam jajaran alat utama sistem kesenjataan (alutsista) TNI Angkatan Darat. Kontrak pembelian sudah ditandatangani pada 2020.

Tank Boat antasena merupakan program Kementerian Pertahanan RI yang dilaksanakan oleh konsorsium, di mana PT Pindad (Persero) menjadi lead integrator bekerjasama dengan PT Lundin Industry Invest, PT Len Industri (Persero), dan PT Hariff.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat Latih Tempur TNI AU T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, seperti apa spesifikasi tank boat Antasena?

Spesifikasi tank boat Antasena

Dilansir dari pindad.com, tank boat Antasena dapat mengangkut 60 orang personel dan 5 orang kru, memiliki kecepatan maksimum 40 knot serta daya jelajah hingga 600 nautical mile.

Dilengkapi senjata utama RCWS kanon kaliber 30 mm dan 2 senapan mesin 12,7 mm, tank boat Antasena siap menjaga kedaulatan dan mempertahankan wilayah perairan NKRI.

Tank boat Antasena diharapkan dapat mendukung TNI dalam melakukan operasi rawa, laut, sungai dan pantai (Ralasuntai) serta tugas penjagaan laut dan pantai (Sea and Coast Guard).

Dikutip dari indonesia.go.id, tank boat Antasena memiliki panjang 18,7 meter dan lebar 7,5 meter.

Baca juga: Spesifikasi Kapal Perang Fregat Buatan Italia, Calon Armada TNI AL

Badan tank boat Antasena bertumpu pada struktur kapal berlunas ganda (double hull). Desain doble hull itu membuat Antasena bisa meluncur cepat, karena hambatan air dilewatkan di kolong boat di antara dua lunas.

Dengan dua mesin baling-baling, dua kali 1.700 tenaga kuda (HP), ditambah dua mesin waterjet 2x550 HP, Antasena dapat meluncur 74 km per jam.

Lambung tank boat Antasena terbuat dari komposit karbon, material yang kekuatannya 10 kali kekuatan baja, tapi beratnya hanya sepersepuluhnya.

Badan tank boat Antasena tak mudah koyak oleh peluru. Karena badannya tak terlalu berat, sarat air (draft) kapal yang masuk ke air hanya 90 cm.

Baca juga: Spesifikasi Helikopter Bell 505 Asal Kanada, Digunakan TNI AL untuk Kualifikasi Penerbang

 

Akurat di segala medan

Jangan bayangkan tank boat Antasena hanya beroperasi mengejar musuh dengan persenjataan ringan. Antasena pun telah disiapkan melawan musuh bersenjata berat pada perang abad 21.

Di belakang turetnya ada semacam antena telekomunikasi yang membuatnya terkoneksi ke gudang informasi di dunia maya.

Ia bisa mengetahui kondisi medan di sekelilingnya. Antasena tahu bentang alam di belakang rimbun bakau di rawa-rawa yang dijelajahinya.

Untuk mendapatkan gambaran yang presisi, Antasena bisa mengoperasikan sebuah drone yang bisa menuntunnya ke sasaran yang harus dilumpuhkan, termasuk tank-tank musuh, baterai arteleri, dan target militer lainnya.

Baca juga: Spesifikasi Rantis Komodo 4x4 Buatan Pindad, Dioperasikan PBB untuk Misi Penjaga Perdamaian

Hasil intaian drone itu juga bisa memandu roket Cockerill Falarick 105 mm, yang diluncurkan dengan arah lengkung mirip peluru mortil, menuju sasaran.

Akurasinya terjamin karena peluru bergerak dengan sistem kendali. Roket Falarick 105 mm itu bisa menjangkau sasaran di darat maupun di laut, dalam radius 5 km.

Nama, Antasena disematkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2015, usai menyaksikan MoU antara Kemenhan dan PT Pindad, terkait pengembangan tank boat tersebut.

Nama Antasena diambil dari nama tokoh dunia pewayangan yang jago dan ahli dalam pertempuran laut. Ia adalah anak bungsu dari sang Bima, salah satu kesatria Pandawa.

Baca juga: Spesifikasi Sniper SPR 2 Buatan Pindad, Bisa Menembus Baja dari Jarak 900 Meter

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi