Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Obat Tak Lagi Digunakan untuk Pasien Covid-19, Ini Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Peter Kniez
Ilustrasi obat Covid-19. Inggris setujui obat Sotrovimab yang dikembangkan oleh perusahaan GlaxoSmithKline (GSK) dan Vir Biotechnology untuk pengobatan Covid-19. Selain mampu mengurangi risiko gejala ringan berkembang menjadi gejala berat, mengurangi risiko rawat inap dan kematian, obat ini juga tampaknya mampu melawan varian baru Omicron.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Ada 5 jenis obat yang dahulu digunakan untuk penyembuhan Covid-19, namun kini sudah tidak digunakan lagi. 

Kelima obat tersebut adalah Ivermectin, Klorokuin, dan Oseltamivir. Selain itu juga plasma konvalesen dan Azithromycin.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban melalui akun Twitter pribadinya @ProfesorZubairi.

Zubairi menuliskan, bahwa obat obatan tersebut dapat menyebabkan efek samping serius dalam beberapa kasus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kartu Prakerja Gelombang 23 Dibuka Februari 2022, Ini Cara Buat Akun dan Pendaftarannya

Hingga Senin (7/2/2022) siang, twit tersebut telah di-retweet lebih dari 11.400 lebih akun dan disukai lebih dari 30.900 lebih pengguna Twitter.

Alasan tidak dipakai sebagai obat Covid-19

Berikut alasan sejumlah obat-obatan tersebut tidak lagi digunakan sebagai obat Covid-19 menurut penjelasan Zubairi. 

Ivermectin

Ivermectin tidak disetujui Badan Pengawas Obat & Makanan (FDA) AS, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan regulator obat Uni Eropa.

Banyak laporan pasien yang memerlukan perhatian medis, termasuk rawat inap, setelah konsumsi Ivermectin.

Baca juga: 5 Obat Covid-19 yang Terbukti Tidak Bermanfaat Menurut IDI

Klorokuin

Klorokuin memang sudah banyak dipakai oleh ratusan ribu orang di dunia. Namun obat tersebut belakangan justru terbukti berbahaya untuk jantung.

Sementara di sisi lain, manfaat antivirus obat tersebut justru tidak ada. Hal itu yang menyebakan klorokuin tidak boleh digunakan lagi untuk Covid-19. 

Oseltamivir

Obat Oseltamivir sebenarnya untuk Influenza. Obat tersebut juga tidak ada bukti ilmiah untuk mengobati Covid-19.

Bahkan, WHO sudah menyatakan obat ini tidak berguna untuk Covid-19. Kecuali saat Anda dites terbukti positif Influenza, yang amat jarang ditemukan di Indonesia.

Ada beberapa pilihan untuk antivirus alih-alih Oseltamivir, yaitu Avigan atau Favipiravir dan Molnupiravir, serta Remdesivir tergantung rekomendasi dokter.

Plasma konvalesen

Selain sama sekali tidak bermanfaat, pemberian Plasma Convalescent juga dinilai mahal dan prosesnya begitu memakan waktu.

Oleh WHO plasma konvalesen tidak direkomendasikan kecuali dalam konteks uji coba acak dengan kontrol.

Azithromycin

Obat ini juga tidak bermanfaat sebagai terapi Covid-19, baik skala ringan serta sedang.

Kecuali ditemukan bakteri, selain virus penyebab Covid-19 dalam tubuh Anda. Kalau hanya Covid-19, maka obat ini tidak diperlukan.

Baca juga: Kemenkes Pastikan 5 Obat Tak Lagi Digunakan untuk Covid-19, Ini Gantinya

 

Penjelasan 5 obat tidak lagi digunakan untuk Covid-19

Melasnir Kompas.com, Minggu (6/2/2022), lima perhimpunan profesi dokter dan Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa Oseltamivir dan Azithromycin tidak boleh dipakai lagi untuk Covid-19. 

Lima organisasi profesi tersebut terdiri dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

"Untuk Oseltamivir dan Azithromycin itu ada lima perhimpunan profesi yang menyatakan bahwa itu tidak boleh dipakai lagi, di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), telah mendengar itu, dan tidak lagi membolehkan pemakaian itu," ujar Zubairi ketika dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (6/2/2022).

Baca juga: IDI Ungkap 5 Obat Covid-19 Tak Lagi Ampuh, Ada Ivermectin dan Plasma Konvalesen

Untuk Oseltamivir dan Azithromycin sudah sejak tahun lalu tidak dipergunakan sebagai terapi pasien Covid-19.

Dalam Revisi Protokol Tata Laksana Covid-19, lima organisasi profesi kedokteran tak lagi memasukkan obat tersebut dalam standar perawatan pasien Covid-19.

Selanjutnya, terapi plasama konvalesen menurut Zubari sudah tidak bermaanfaat, walaupun dirinya pernah mengungkapkan bahwa terapi tersebut bermanfaat. Selain mahal, proses terapi plasma konvalesen juga memakan waktu.

"Mungkin saya juga pernah bilang plasma konvalesen bermanfaat, tapi itu tadi yang dibilang evidence based medicine. Di awal-awal kan kita tidak tahu apa-apa, kemudian penelitian makin lengkap. Pada waktu penelitian makin lengkap, saat pengobatan sudah ratusan ribu, ternyata enggak ada gunanya," kata Zubairi.

Baca juga: Update Corona 7 Februari: DKI Jakarta Pecah Rekor Kasus Harian Sepanjang Pandemi

Larangan WHO

WHO sendiri telah mengeluarkan larangan penggunaan plasma konvalesen sebagai terapi bagi pasien Covid-19 bergejala ringan atau sedang.

Hal yang sama juga berlaku untuk klorokuin. Zubairi menjelaskan, klorokuin banyak digunakan untuk perawatan pasien Covid-19 di China pada masa awal penularan penyakit akibat virus SARS-CoV-2 tersebut.

Namun demikian, obat tersebut kini telah terbukti tak bermanfaat untuk penanganan pasien Covid-19.

"Memang sudah dipakai oleh ratusan ribu orang di dunia. Namun terbukti malah berbahaya untuk jantung. Manfaat antivirusnya justru enggak ada. Jadi, klorokuin tidak boleh dipakai lagi," jelas Zubairi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi