Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Cara Cek Ketersediaan BOR di Jakarta

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/ANDREEA ALEXANDRU
Pasien berbaring di tempat tidur di ruang isolasi COVID-19 di Rumah Sakit Darurat Universitas di Bucharest, Rumania, Eropa Timur Jumat, 22 Oktober 2021.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kasus lonjakan Covid-19 di DKI Jakarta membuat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan mencapai lebih dari 60 persen, pada Senin (7/2/2022).

Bed Occupancy Rate (BOR) merupakan angka yang menunjukkan persentase tingkat penggunaan tempat tidur pada satuan waktu tertentu di unit rawat inap.

Jumlah keterisian BOR juga seiring dengan lonjakan kasus baru Covid-19 di Jakarta. Bahkan, kasus baru Covid-19 dalam 5 hari terakhir selalu diatas 10.000. Berikut rinciannya:

3 Februari 2022: 10.317 kasus baru Covid-19
4 Februari 2022: 13.179 kasus baru Covid-19
5 Februari 2022: 12.774 kasus baru Covid-19
6 Februari 2022: 15.825 kasus baru Covid-19
7 Februari 2022: 12.662 kasus baru Covid-19. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Update Corona 8 Februari: Kasus Kematian Covid-19 Indonesia Tertinggi sejak 4 Bulan

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patri memberi keterangan tingkat BOR di Jakarta sempat mengalami penurunan menjadi 62 persen.

Dari 5.818 tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah provinsi (Pemprov) sudah terpakai 3.631.

"Terkait rumah sakit ada peningkatan jadi 62 persen, sebenarnya turun karena kemarin 63 sekarang dari 5.818 yang disiapkan, terpakai 3.631," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Senin (7/2/2022).

Meskipun demikian, Riza meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan tingkat keterisian rumah sakit di Jakarta.

"Jadi sekali lagi kami memastikan adanya peningkatan sarana prasarana, rumah sakit, puskesmas kecamatan, tenaga kesehatan, oksigen, masker, APD semuanya kebutuhan terkait covid kami pastikan siap di DKI," ujarnya.

"Masyarakat tidak perlu khawatir jangan sampai terpapar hoaks dan lain lain semuanya mendengarkan menunggu informasi dari pemprov," ucap dia. 

Baca juga: Belok Kiri Langsung Sudah Tidak Berlaku, Pengendara Wajib Ikuti Rambu

Bagaimana keterisian BOR di jakarta?

Berdasarkan pantauan Kompas.com dari laman resmi Pemprov DKI Jakarta pada Selasa (8/2/2022) pukul 12.49 WIB, adalah sebagai berikut:

ICU Tekanan Negatif

ICU Tanpa Tekanan Negatif

Kamar Isolasi

 PICU/NICU/Perina Khusus Covid-19

  • PICU/NICU/Perina merupakan ruang isolasi covid yang ditujukan untuk bayi, balita atau anak-anak.
  • PICU Covid-19 : tersedia 4 kasur dari total 15 kasur.
  • NICU Covid-19: tersedia 10 kasur dari total 20 kasur.
  • Perina Covid-19: tersedia 20 kasur dari total 20 kasur.

 OK Khusus Covid-19

  • OK Khusus merupakan ruangan operasi.
  • Dengan Ventilator: tersedia 1 kasur dari total 22 kasur.

 HD Khusus Covid-19

  • Ruang HD merupakan ruang Hemodalisa, bagi penderita cuci darah.
  • Dengan ventilator: tersedia 1 kasur dari total 37 kasur.

Baca juga: Selamatkan Buaya Berkalung Ban di Palu, Tili Habiskan Umpan 35 Ekor Ayam hingga Uang Rp 4 Juta

Masyarakat dapat mengecek ketersediaan BOR

Masyarakat Jakarta dapat memantau dan memeriksa ketersediaan tempat isolasi bagi penderita Covid-19.

Berikut laman resmi pemerintah yang bisa dipantau oleh masyrakat Jakarta:

Selain dapat melihat jumlah keterisian kasur secara keseluruhan, masyarakat juga dapat mengecek jumlah kapasitas kasur di rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid di Jakarta.

Baca juga: Cara Bikin Akun LTMPT dan Kapan Harus Simpan Akun Permanen

Anies minta masyarakat tak khawatir

Melansir Kompas.com, Senin (7/2/2022), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan keterisian BOR, sebab 12 persen dari total pasien Covid-19 di rumah sakit mengalami gejala sedang dan berat.

"Tidak perlu panik kenapa keterisian rumah sakit di Jakarta ini 60 persen. Dari 60 persen itu sesungguhnya yang berat dan sedang jumlahnya 12 persen," kata Anies, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/2/2022).

Berdasarkan data tersebut, Anies menilai penularan Covid-19 terutama dengan adanya varian baru Omicron cepat tetapi cenderung tidak berbahaya.

Namun, Anies tetap meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjauhi kerumunan.

"Nah tidak panik artinya bila terpapar, positif, lihat gejalanya kalau perlu datangi fasilitas kesehatan. Bila gejalanya ringan atau tanpa gejala sekalipun maka lakukan isolasi mandiri di rumah," ucap Anies. 

Baca juga: Daftar Lengkap Daerah PPKM Level 3 di Jawa dan Bali Berlaku 8 Februari

(Sumber: Kompas.com/Sania Mashabi | Editor: Nursita Sari, Kristian Erdianto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi