Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Plus Minus Beton, Bata Merah, dan Bata Ringan untuk Dinding Rumah

Baca di App
Lihat Foto
PINTEREST.com/PINTEREST
Ruangan dengan dinding batu bata
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Dinding rumah bisa terbuat dari beragam material, masing-masing jenis material memiliki plus minusnya sendiri-sendiri.

Jadi sebelum membangun rumah, pertimbangkanlah soal material dinding rumah yang akan digunakan.

Ada beragam pilihan material konstruksi dinding seperti bata merah, bata ringan (bata hebel), dan beton.

Berikut rincian mengenai perbedaan beton, bata merah, dan bata ringan yang bisa dipakai sebagai material dalam pembuatan dinding rumah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Lebih Baik Mana antara Beton atau Bata Merah untuk Dinding Rumah?

Beton

Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Purwanto, mengatakan bahwa memang ada beberapa bahan bangunan yang bisa dipakai untuk pembuatan dinding.

Yang paling umum yakni batu bata, batako, batu kali untuk beberapa daerah, dan bata ringan.

"Untuk bahan beton (bertulang) digunakan untuk kondisi tertentu, misalnya untuk dinding basement yang memerlukan bahan yang kedap air dan tahan tekanan," ujar Purwanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/2/2022).

Sementara itu, beton juga ada yang tergolong sebagai beton ringan. Secara kegunaan dan fungsi, beton ringan memiliki kelebihan dari sisi beban struktur.

Karena lebih ringan, maka jenis beton ini lebih menguntungkan karena beban struktur yang harus ditanggung lebih kecil terutama saat menerima gaya gempa.

Keunggulan lain dari beton ringan yakni cocok untuk dry wall, yaitu daerah dinding yang tidak bersentuhan dengan air.

Karena plasteran yang tipis dan sifat beton ringan yang porus, maka beton ringan dinilai bisa merembeskan air. Jadi, beton ringan tidak cocok untuk dinding kamar mandi atau dinding yang bersentuhan langsung dengan air.

Baca juga: Tembok yang Lembab Jangan Langsung Dikeramik, Ini Alasannya

Bata ringan

Sementara itu, pemilihan bata ringan dinilai cukup membantu meringankan pekerjaan membuat dinding rumah.

Purwanto menjelaskan, untuk memasang dinding bata ringan cukup dilakukan 3 tukang dengan dibantu 2 tenaga.

"Dalam hal pemasangan juga lebih cepat dinding dengan bata ringan, ketimbang dinding dengan bata merah," ujar Purwanto.

Selain itu waste atau puing bahan yang terbuang juga lebih sedikit dibanding bata merah.

"Kesimpulannya menurut pengalaman saya, dinding dengan bahan bata ringan lebih efisien atau hemat daripada bahan bata merah (dengan catatan kualitas bata ringannya bagus)," lanjut Purwanto.

Mengutip Kompas.com, (21/12/2021), bata ringan diketahui terbuat dari beberapa campuran bahan yang biasanya sering digunakan untuk membuat beton. Oleh karena itu, bata ringan memiliki tingkat ketahanan yang sama kuat layaknya beton.

Keunggulan lain dari bata ringan adalah memiliki tekstur permukaan yang lebih rata dan halus, sehingga tidak memerlukan lapisan yang terlalu tebal pada bagian permukaannya.

Permukaan bata ringan juga dapat langsung dicat maupun dibiarkan terbuka jika penggunanya menginginkan tampilan tembok ekspos.

Baca juga: Tips agar Tembok Rumah Tidak Lembab dan Berjamur

Bata merah

Dikutip dari Kompas.com, (26/11/2021), bata merah terbuat dari alumina, pasir, oksida besi dan magnesia.

Dalam segi kekuatan kompresi dan kepadatan kering, bata merah sanggup menahan kekuatan kompresi yang diperkirakan terletak di antara 3,5 hingga 35N/mm2.

Bata merah sendiri memiliki kepadatan kering berkisar antara 1600 sampai 1920 kg/m3.

Penyerapan air pada bata merah dianjurkan hanya sebesar 20 persen dari beratnya. Adapun untuk konduktivitas termal bata merah, nilai yang menyatakan kemampuan material dalam menghantarkan panas, berada pada kisaran 1,6 hingga 1W/mK.

Untuk kegunaan, bata merah bisa digunakan sebagai bahan struktural untuk konstruksi bangunan, pondasi, lengkungan, trotoar hingga jembatan.

Bata merah juga tidak jarang digunakan untuk tujuan memberikan nilai estetika pada konstruksi.

Kekurangan bata merah satu, yakni tidak ramah lingkungan. "Untuk bahan dari batu bata, karena dibuat dari tanah liat, menurut saya kurang ramah lingkungan karena menggunakan tanah galian (biasanya ambil dari sawah, sehingga mengganggu lingkungan)," pungkas Purwanto.

(Sumber: Kompas.com/Abdul Haris Maulana, Aisyah Sekar Ayu Maharani | Editor: Abdul Haris Maulana, Hilda B Alexander)

Baca juga: Agar Kesan Rustic Awet, Rawat Dinding Bata Ekspos dengan Cara Ini

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi