Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global 10 Februari: BOR Nasional 26,3 Persen | Kasus Korea Selatan Meningkat

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Lightspring
Ilustrasi virus corona menyerang manusia sejak 21.000 tahun lalu.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Kasus virus corona secara global masih menunjukkan adanya peningkatan.

Total jumlah kasus virus corona di dunia berdasarkan data dari Worldometers per Kamis (10/2/2022) ada sebanyak 403.342.584 kasus, jumlah tersebut bertambah 2.336.732 dari hari sebelumnya.

Sedangkan total jumlah korban meninggal ada sebanyak 5.793.305, bertambah 10.404 dari hari sebelumnya.

Dan jumlah pasien yang sembuh bertambah 1.985.533 sehingga total mereka yang telah sembuh ada sebanyak 322.709.623.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut ini daftar 10 negara dengan jumlah kasus tertinggi di dunia:

  1. Amerika Serikat: total kasus 78.756.993 bertambah 181.904 dari hari sebelumnya, total meninggal dunia 934.576 bertambah 1.861 dari hari sebelumnya, total sembuh 49.008.029 bertambah 179.701 dari hari sebelumnya.
  2. India: total kasus 42.476.122 bertambah 65.146 dari hari sebelumnya, total meninggal dunia 506.549 bertambah 1.241 dari hari sebelumnya, total sembuh 41.170.063 bertambah 157.194 dari hari sebelumnya.
  3. Brasil: total kasus 26.955.434 bertambah 178.814 dari hari sebelumnya, total meninggal 635.074 bertambah 1.180 dari hari sebelumnya, total sembuh 23.101.660.
  4. Perancis: total kasus 21.039.639 , total meninggal dunia 133.614, total sembuh 15.042.541.
  5. Inggris: total kasus 18.000.119 bertambah 68.214 dari hari sebelumnya, total meninggal dunia 158.953 bertambah 276, total sembuh 15.596.741 bertambah 103.161 dari hari sebelumnya.
  6. Rusia: total kasus 13.330.769 bertambah 183.103 dari hari sebelumnya, total meninggal dunia 337.390 bertambah 669 dari hari sebelumnya, total sembuh 10.803.305 bertambah 97.163.
  7. Turki: total kasus 12.554.674 bertambah 108.563 dari hari sebelumnya, total meninggal dunia 89.477 bertambah 266 dari hari sebelumnya, total sembuh 11.667.985 bertambah 88.647 dari hari sebelumnya.
  8. Italia: total kasus 11.847.436 bertambah 81.367 dari hari sebelumnya, total meninggal dunia 149.896 bertambah 384 dari hari sebelumnnya, total sembuh 9.822.915 bertambah 134.460 dari hari sebelumnya.
  9. Jerman: total kasus 11.649.874 bertambah 238.410 dari hari sebelumnya, total meninggal dunia 119.972 bertambah 246 dari hari sebelumnya, total sembuh 8.373.900 bertambah 116.500 dari hari sebelumnya.
  10. Spanyol: total kasus 10.502.141 bertambah 62.839 dari hari sebelumnya, total meninggal dunia 95.213 bertambah 282, total sembuh 7.167.440.

Baca juga: 5 Mitos dan Fakta Virus Corona Varian Omicron

Berikut ini sejumlah update seputar virus corona di dunia:

1. Indonesia

Kasus harian baru virus corona di Indonesia ada sebanyak 46.843 pada Rabu (9/2/2022). Jadi kini total kasus virus corona di tanah air ada sebanyak 4.626.936.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (9/2/2022), penambahan kasus tertinggi terjadi di DKI Jakarta sebanyak 14.353 kasus.

Adapun penambahan jumlah mereka yang sembuh sebanyak 14.016, sehingga total yang sudah sembuh sebanyak 4.216.328.

Sedangkan penambahan jumlah korban meninggal sebanyak 65 sehingga total korban meninggal sebanyak 144.784.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bed occupancy ratio (BOR) nasional sebesar 26,3 persen.

"Sampai sejauh ini pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit masih terkendali dibanding kenaikan kasus harian yang naik menjadi 46.843 hari ini," kata Nadia.

2. Amerika Serikat

Dikutip dari New York Times, sejumlah negara bagian di AS mulai mencabut mandat wajib masker.

Beberapa negara bagian yang melonggarkan aturan masker di antaranya adalah California, New Jersey dan Oregon. Pelonggaran tersebut dilakukan karena jumlah Covid-19 yang telah menurun.

Meski demikian para ahli kesehatan belum mengeluarkan saran terkait diakhirinya mandat masker tersebut.

Namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) sejauh ini masih merekomendasikan pemakaian masker untuk mereka yang telah kembali ke sekolah.

Baca juga: Sakit Tenggorokan akibat Omicron, Ini Fakta dan Cara Meredakannya

3. Inggris

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Rabu (9/2/2022) mengumumkan adanya rencana pencabutan semua pembatasan virus corona yang tersisa. Termasuk pencabutan aturan kewajiban tes positif untuk mereka yang tengah isolasi.

Boris mengatakan aturan pandemi terakhir Inggris akan berakhir sebulan lebih awal dari yang direncanakan sebelumnya asalkan tren penurunan jumlah kasus dan rawat inap terus terjadi.

Berbagai pembatasan Inggris dijadwalkan berakhir pada 24 Maret.

Pada akhir bulan ini pihaknya berencana mempresentasikan strategi baru hidup dengan Covid-19.

4. Korea Selatan

Korea Selatan melaporkan adanya tambahan kasus sebanyak 49.567 pada Rabu (9/2/2022). Jumlah tersebut melonjak 13.000 dari hari sebelumnya.

Lonjakan kasus di Korea Selatan diprediksi berkaitan dengan hari libur Tahun Baru Imlek dan diduga penyebarannya berkaitan dengan varian Omicron.

Otoritas Kesehatan Korea Selatan memperkirakan kenaikan akan terus terlihat dan akan mencapai 30.000 per hari pada akhir bulan.

5. Jerman

Sejumlah negara bagian Jerman melonggarkan pembatasan terkait virus corona.

Warga Jerman yang tidak divaksin di negara bagian Schleswig-Holstein diperbolehkan kembali mendatangi toko-toko.

Sebelumnya, hanya warga yang sudah divaksin saja yang boleh mengunjungi pertokoan di sana.

Pelonggaran pembatasan juga dilakukan di beberapa negara bagian lain meskipun jumlah kasus tengah meningkat.

Secara umum saat ini jumlah kasus di Jerman menunjukkan masih adanya peningkatan, namun jumlah kematian relatif sedikit dan jumlah mereka yang rawat inap cenderung stabil.

Baca juga: Luhut: 69 Persen Kasus Covid-19 Meninggal Belum Divaksin

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi