Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Melakukan Pemupukan yang Tepat agar Efektif dan Efisien

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/SINGKHAM
Ilustrasi pupuk urea, pemberian pupuk urea pada tanaman.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Cara melakukan pemupukan yang baik dan benar penting untuk diketahui oleh petani. 

Sebab petani memerlukan pengetahuan tentang metode pemupukan yang benar, hal itu agar berefek langsung pada tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan pupuk.

Selain itu, pemupukan yang baik maka tanaman bisa tumbuh dengan subur dan menghasilkan panen yang maksimal. Lantas bagaimanakah cara pemupukan yang benar?

Baca juga: Jangan Dibuang, Air Cucian Beras Bisa Dijadikan Pupuk, Ini Caranya

Pemupukan dimulai sejak awal tanam

Mengutip dari laman Bonnieplants, pemupukan sebaiknya diberikan sejak awal, yaitu saat tanaman mulai tumbuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehingga memperhatikan waktu pemupukan pada tanaman adalah salah satu hal yang penting.

Sebagai contoh, dilansir dari laman Disperkimta Buleleng, pada tanaman jenis rumput, tanaman besar dan semak pemupukan bisa diberikan rutin setiap bulan sekali dalam 3 bulan.

Selain waktu, mengutip laman Litbang Pertanian Sulawesi Selatan, pemberian pupuk sebaiknya didasarkan pada sifat pertumbuhan tanaman dan bagaimana sifat-sifat pupuk itu sendiri.

Sebagai contoh apabila pupuk yang diberikan adalah pupuk yang mudah larut maka pemberiannya bisa dilakukan secara bertahap.

Contoh pada pupuk Urea maupun KCL atau ketika pupuk diaplikasikan pada tekstur tanah yang kasar.

Adapun pupuk yang melarutnya lambat bisa diberikan sekaligus seperti pada pupuk SP 36, DSP dan ESP.

Selain itu apabila pupuk yang digunakan merupakan pupuk kimia maka harus diperhatikan takaran dosis pupuk yang tertera dalam kemasan.

Baca juga: Bisa Dibuat dari Sampah Dapur, Apa Saja Kelebihan Pupuk Kompos?

 

Cara pemupukan yang tepat

Dikutip dari Buku Petunjuk Praktis Memupuk Sayur, berikut ini terdapat beberapa cara pemupukan:

1. Ditabur

Pemupukan dengan cara ditabur memiliki sejumlah keuntungan seperti mudah dilakukan, hemat tenaga dan efektif terutama untuk pupuk yang bekerja lambat seperti pupuk fosfat alam dan pupuk kandang.

Pupuk yang diberikan dengan cara menabur bisa dilakukan ketika pengolahan tanah, sebelum dicangkul atau dibajak.

Penerapannya dengan ditaburkan di atas tanah selanjutnya diaduk sembari mengolah tanah.

Selain itu bisa pula dilakukan dengan menaburkan pupuk akar segera setelah membuat bedeng tanaman, yang kemudian diikuti dengan penyiraman.

Pupuk juga bisa ditaburkan saat tanaman mulai tumbuh agar tanaman mendapat energi yang cukup untuk pertumbuhan.

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Pupuk yang Bisa Digunakan untuk Tanaman

2. Dibenamkan

Cara yang lain untuk memupuk tanaman adalah membenamkannya.

Manfaat cara ini adalah mencegah pupuk hilang akibat air hujan atau air siraman serta mengurangi penguapan seperti pada pupuk urea yang bersifat higroskopis.

Pemupukan dengan cara dibenamkan biasanya dilakukan saat tanaman berusia beberapa hari atau minggu.

Pada tanaman sayuran pembenaman bisa dilakukan dengan beberapa cara yakni membuat lajur tanaman, melingkar di sekeliling tanaman atau dalam lubang sekitar tanaman.

3. Pemupukan lewat daun

Beberapa tanaman tidak cocok digunakan pemupukan dengan cara tabur maupun dibenamkan.

Beberapa tanaman sayur semusim yang berumur pendek atau tanaman yang ditanam dengan jarak rapat seperti sawi, bayam, wortel, bit, bawang merah, bawang putih, selada dan kucai bisa dilakukan pemupukan melalui daun.

Baca juga: Cara Memanfaatkan Limbah Dapur untuk Pupuk Organik Cair Tanaman

Pemupukan melalui daun biasanya dilakukan dengan cara melarutkan pupuk ke dalam air kemudian menyemprotkannya.

Beberapa tips melakukan pemupukan daun dikutip dari laman Dinas Pertanian Kota Jogja:

  • Pastikan membuat konsentrasi sesuai kemasan
  • Pupuk daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap bawah atau punggung daun, pupuk daun disemprotkan pukul 8-9 pagi atau pukul 3-4 sore saat stomata sedang membuka sempurna
  • Jangan disemprot saat menjelang musim hujan karena dikhawatirkan pupuk tercuci saat stomata masih tertutup
  • Gunakan alat penyemprot terpisah dari yang digunakan untuk herbisida karena larutan herbisida sukar dibersihkan.

Baca juga: Cara Mudah Membuat Pupuk Perangsang Bunga dan Buah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi