Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tabuk, Satu-satunya Kota di Arab Saudi yang Diselimuti Salju

Baca di App
Lihat Foto
SPA/ArabNews
Salju yang turun di daerah Tabuk, Arab Saudi
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun terakhir, Tabuk menjadi satu-satunya daerah di Arab Saudi yang diselimuti oleh salju.

Terletak di barat laut Arab Saudi, Tabuk terdiri dari berbagai elemen geografis dan topografi laut, dataran, pegunungan, serta cuaca cerah sepanjang tahun.

Tak heran, kota yang terletak di antara Gurun Nafud dan Laut Merah ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Arab Saudi.

Kota Tabuk dikenal sebagai salah satu kota terpenting dan terbesar di sisi utara Arab Saudi. Kota ini disebut sudah ada sejak 500 SM.

Baca juga: Sejarah Jeddah, Kota Paling Kosmopolitan di Arab Saudi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kota Tabuk

Sepanjang sejarahnya, kota ini memiliki banyak nama, seperti Tabawa (Yunani Kuno), Tabuka, dan Tabuka yang semuanya merujuk pada sebuah mata air di Tabuk.

Nama Tabuk sendiri sudah digunakan sejak era Islam hingga saat ini, dikutip dari laman resmi Kementerian Pariwisata Arab Saudi.

Dengan lokasinya yang berada di ujung Arab Saudi, Tabuk kerap dijuluki sebagai "Gerbang Utara" Jazirah Arab dan "Mawar Tabuk", karena produk mawarnya yang mendunia.

Wilayah Tabuk terkenal sebagai daerah pertanian utama di Arab Saudi, dengan sifat geografisnya yang dikenal mampu menyimpan air.

Di antara hasil pertanian terpenting di Tabuk adalah gandum, buah-buahan, sayuran, dan bunga mawar yang dipasarkan secara lokal dan internasional.

Baca juga: Sejarah Madinah, Kota Peristirahatan Terakhir Nabi Muhammad SAW

Tabuk juga merupakan rumah situs-situs arkeologi Arab Saudi.

Misalnya, Benteng Tabuk yang menjadi lokasi Nabi Muhammad SAW bertempat tinggal dalam ekspansinya ke wilayah Tabuk.

Di sebelah benteng, terdapat mata air yang disebut tak pernah kering sampai saat ini.

Lebih jauh, Tabuk juga menyimpan situs penting peninggalan era Nabatean dan terkenal dengan formasi alamnya yang menakjubkan.

Situs tersebut menyimpan beragam prasasti kaum Tsamud, Nabatean, dan sebuah sumur yang konstruksinya sudah ada sejak abad Sebelum Masehi.

Karena berada di pesisir Laut Merah, Kota Tabuk juga menyimpan bangkai kapal dan artefak yang ditinggalkan oleh para pelayar yang pernah singgah di kawasan bersejarah ini.

Baca juga: Mengenal Madain Saleh, Kota Kuno di Arab Saudi yang Dianggap Terkutuk

Rumah arkeologi Arab Saudi

Bangkai kapal Georgios G Wreck, misalnya, kapal kargo buatan Inggris yang terjebak di terumbu karang sekitar 1977.

Para pelaut mencoba menghidupkan kembali mesin, tetapi justru menimbulkan percikan api yang memicu kebakaran berhari-hari sebelum akhirnya tenggelam.

Kisah kapal ini juga bahkan menjadi subyek legenda urban setempat, dikutip dari Visit Saudi.

Di era Turki Utsmani, pemerintah membangun rel kereta api Hijaz yang membentang antara Damaskus dan Madinah. Rel ini resmi beroperasi pada 1908.

Pada 1918, kurang dari dua dekade setelah dimulainya proyek, rel kereta api itu menjadi reruntuhan, setelah mengalami serangan pada Perang Dunia I.

Jalur ini secara tidak resmi ditinggalkan pada 1920. Salah satu stasiunnya di Tabuk kini menjadi museum yang menyimpan artefak, manuskrip, dan foto-foto di masa lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi