Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi F-22 Raptor, Jet Tempur Siluman yang Bisa Hindari Radar

Baca di App
Lihat Foto
AFP / MARTIN BERNETTI
Jet tempur siluman F-22 Raptor milik Angkatan Udara AS saat dipamerkan di ajang Festival Udara dan Luar Angkasa Internasional di Santiago, April 2018.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Lockheed Martin F-22 Raptor adalah pesawat tempur taktis siluman yang bisa terbang tanpa dapat diketahui musuh. 

Jet tempur yang dikembangkan dan diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat ini memiliki kelebihan tak terdeteksi radar. 

F-22 Raptor juga disebut siluman, karena dapat menghindari deteksi, baik itu visual, audio, sensor, dan gelombang radar musuh.

Baca juga: Spesifikasi KRI Golok-688, Kapal Cepat Rudal TNI AL yang Miliki Daya Hancur Besar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, seperti apa spesifikasi F-22 Raptor?

Spesifikasi F-22 Raptor

Lockheed Martin dan Boeing sebagai produsen pesawat kenamaan AS diberikan wewenang untuk membuat pesawat siluman tersebut.

Dilansir dari laman Angkatan Udara AS, jet tempur siluman F-22 Raptor memiliki panjang 18,9 meter dan tingginya 5,1 meter. Panjang rentangan sayapnya berkisar 13,6 meter.

F-22 Raptor ditenagai dua mesin turbofan Pratt & Whitney F119-PW-100, yang dapat melaju dengan kecepatan 2.560 kilometer per jam atau Mach 2.

Untuk persenjataan, F-22 Raptor dibekali satu meriam M61A2 20 milimeter dengan 480 putaran, ruang senjata samping internal yang dapat mengangkut dua rudal udara-ke-udara inframerah AIM-9.

Selain itu, juga terdapat ruang senjata utama internal untuk pengangkutan enam rudal udara-ke-udara berpemandu radar AIM-120.

Baca juga: Spesifikasi Jet Tempur F-15 yang Berpotensi Dijual AS ke Indonesia: Sistem Radar hingga Senjatanya

 

F-22 Raptor: mode siluman hingga kemampuan perang

Dilansir dari laman Boeing, F-22 Raptor adalah salah satu pesawat tempur armada Angkatan Udara AS.

F-22 Raptor diklaim menghadirkan kombinasi siluman, kecepatan, kemampuan manuver, dan kemampuan perang yang kuat.

Serangkaian sensor dan senjata yang disebut sangat mematikan menjamin dominasi udara dan mendukung misi yang sedang dijalankan.

Boeing bermitra dengan Lockheed Martin untuk merancang dan memasang upgrade modernisasi untuk F-22 Raptor, yang memungkinkan pilot untuk mempertahankan superioritas di udara.

Selain dukungan logistik berbasis kinerja pada beberapa komponen F-22, Boeing juga menyediakan pelatihan pilot dan pemeliharaan untuk memastikan kesiapan misi sepanjang waktu.

Sistem pelatihan pemeliharaan F-22 mencakup serangkaian perangkat pelatihan fidelitas tinggi, laboratorium, dan ruang kelas yang menyediakan pelatihan pemeliharaan teoretis dan langsung.

Baca juga: Spesifikasi dan Harga Jet Tempur Rafale Perancis yang Akan Dibeli Indonesia

Historis pembuatan F-22 Raptor

Pada pertengahan 1990-an, Boeing bekerja sama dengan Lockheed Martin untuk mengembangkan dan membangun F-22, pesawat tempur taktis yang menggabungkan kemampuan siluman, avionik terintegrasi, dan kemampuan manuver.

Pembangunan F-22 dimaksudkan sebagai pengganti F-15 sebagai dominasi garis depan AS dalam menyerang basis pertahanan musuh.

Produksi pertama F-22 diresmikan 9 April 1997, pada upacara peluncuran yang diselenggarakan oleh Lockheed Martin, Boeing, dan Pratt & Whitney.

Lockheed Martin Aeronautical Systems, sebuah divisi dari Lockheed Martin Corp, yang berbasis di Marietta, Georgia, AS, bertanggung jawab atas beberapa hal.

Mulai dari manajemen program, badan depan yang terintegrasi (bagian hidung) dan badan pesawat depan, termasuk kokpit dan saluran masuk, tepi terdepan sayap, sirip dan stabilator, penutup, aileron dan roda pendarat, dan perakitan akhir pesawat.

Lockheed Martin Tactical Aircraft Systems, yang berbasis di Fort Worth, Texas, bertanggung jawab atas badan pesawat tengah, navigasi terintegrasi dan sistem peperangan elektronik, sistem komunikasi, navigasi, dan identifikasi, dan sistem pendukung senjata.

Boeing di Seattle, Washington, membangun sayap dan badan pesawat belakang, termasuk struktur yang diperlukan untuk pemasangan mesin dan nozzle, dan bertanggung jawab atas integrasi avionik, 70 persen perangkat lunak misi, dan sistem pelatihan.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat Latih Tempur TNI AU T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan

 

Produksi F-22 diakhiri

Pada 2002, Boeing mengirimkan titanium 2.000 pon (907 kilogram) dan sayap komposit untuk pesawat produksi F-22 yang pertama.

Pada April 2005, Boeing telah mengirimkan 61 set sayap dan 66 badan belakang serta sejumlah paket uji terbang avionik terintegrasi dan pembaruan untuk Lockheed Martin.

F-22 memenangkan Collier Trophy yang bergengsi pada 2006. Setelah itu, dikelilingi oleh kontroversi tentang biaya dan kesesuaiannya dalam lingkungan pasca-Perang Dingin.

Setelah runtuhnya Uni Soviet, generasi berikutnya dari pesawat tempur Soviet yang dimaksudkan untuk mendominasi dalam pertempuran udara tidak pernah terwujud.

Departemen Pertahanan AS mengumumkan keputusan untuk mengakhiri produksi F-22 pada April 2009. Angkatan Udara AS menerima F-22 terakhir pada 2012.

Pada September 2014, F-22 Raptor melakukan debut tempurnya dalam serangan terkoordinasi dengan jet tempur dan pembom lainnya terhadap ISIS di Suriah.

Baca juga: Spesifikasi Kapal Cepat Rudal KRI Kapak-625 Buatan PT PAL, Dibekali Persenjataan Canggih

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi