KOMPAS.com - Novi Amelia, model yang bunuh diri dengan melompat dari lantai 8 Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, ditengarai memiliki gangguan kesehatan mental skizoprenia.
Diberitakan Kompas.com, Kamis (17/02/2022), semasa hidupnya Novi Amelia diketahui mengalami beberapa masalah kesehatan mental mulai dari depresi hingga skizofrenia.
Kuasa hukum Novi di tahun 2012, Chris Sam Sewu, menyatakan bahwa Novi pernah berkonsultasi ke psikiater terkait gangguan suara-suara misterius yang kerap didengar oleh wanita bernama asli Linda Astuti tersebut.
Munculnya suara-suara aneh di kepala, adalah salah satu tanda khas dari gangguan kesehatan mental skizofrenia.
Baca juga: Profil Novi Amelia, Model yang Ditemukan Tewas Bunuh Diri
Apa itu skizofrenia?
Dilansir dari laman Spring, skizofrenia adalah gangguan mental serius yang meliputi delusi, halusinasi, kemampuan dalam mengingat dan memutuskan sesuatu, dan kebingungan dalam berpikir.
Sedangkan mereka yang sehat tanpa gangguan skizofrenia, bisa mengontrol emosi terkuatnya lewat pengendalian rasa takut, amarah juga panik.
Semisal ketika tengah gelisah, orang tanpa skizofrenia bisa meredakan gelisahnya dengan mengatur napas, mendengarkan musik, berjalan-jalan di luar ruangan, dan berbagai cara khas yang dimiliki oleh masing-masing orang untuk meredakan emosi negatifnya.
Nah orang dengan skizofrenia, tak bisa mengatur atau mengendalikan emosi kuatnya tersebut.
Gejala skizofrenia sendiri biasanya mulai muncul atau terlihat di usia 20-an. Dengan laki-laki yang lebih dulu memunculkan gejala daripada wanita.
Meski belum jelas apa faktor penyebabnya, namun skizofrenia bisa mengalir dalam sebuah keluarga alias genetika. Selain itu, ada pula faktor lain seperti kekurangan nutrisi dan pengonsumsian obat-obatan tertentu yang bisa menjadi pemicu.
Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Menganggu Kesehatan Mental
Gejala skizofrenia
Gejala umum dari skizofrenia bisa meliputi:
- Bicara yang tak beraturan atau melantur.
- Perilaku yang tak terkontrol.
- Tidak menjalankan rutinitas harian secara normal, termasuk mandi, makan dan tidur.
- Emosi yang kurang.
- Menarik diri dari lingkungan sosial.
- Tak bisa merasakan bahagia atau kepuasan.
- Berhalusinasi mendengar suara-suara misterius di kepalanya.
- Pikiran bunuh diri yang terus datang.
Meski gejala kuat umumnya terlihat ketika seseorang sudah memasuki usia 20 tahunan, namun ada gejala samar yang sudah mulai bisa diraba ketika penderita masih berusia remaja alias belasan tahun.
Baca juga: Apakah Anak Anda Berpotensi Menjadi Sosiopat? Kenali Tandanya
Dilansir dari Psychcentral, gejala dini skizofrenia yang bisa diraba di usia belasan antara lain adalah:
- Menurunnya prestasi dalam sekolah secara drastis.
- Tiba-tiba mengalami gangguan fokus dan konsentrasi, juga gangguan dalam mempelajari hal-hal baru.
- Paranoid, selalu mudah menaruh curiga pada orang lain.
- Jadi lebih suka menyendiri tanpa sebab.
- Memiliki minat pada hal-hal baru yang terasa aneh bagi orang lain.
- Sering merasakan emosi-emosi aneh, atau justru tak merasakan emosi sama sekali.
- Tak peduli dengan penampilan mereka.
- Susah membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak.
- Mengalami masalah dalam komunikasi, tak bisa menyampaikan apa yang ingin disampaikan kepada orang lain dengan jelas.
Keseluruhan gejala skizofrenia dibagi menjadi tiga jenis:
1. Gejala positif: memiliki kemampuan melihat dan merasa dari sudut pandang berbeda dari orang kebanyakan.
2. Gejala negatif: berupa hal-hal yang jadi berkurang dari hidup mereka, termasuk di dalamnya adalah kemampuan melakukan fungsi hidup keseharian, emosi, juga motivasi.
3. Gejala kognitif: berupa kesulitan fokus dan memberi perhatian, berkonsentrasi, dan mengingat hal-hal detil.
Penanganan skizofrenia meliputi kombinasi dari pemberian obat-obatan antipsikotik dan juga psikoterapi.
Ketika penderita tengah dalam krisis hebatnya, maka penderita harus menjalani rawat inap di rumah sakit hingga gejala-gejalanya mereda dengan sendirinya.
Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Kenali 4 Jenis Gangguan Mental Ini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.