Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpilih Menjadi Ketua Komisi Atlet BWF, Berikut Perjalanan Karir Greysia Polii

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Pebulu tangkis ganda putri peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii berpose setiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (4/8/2021). Selain Greysia dan Apriyani, pebulu tangkis Anthony Ginting, Praveen Jordan, lifter Rahmat Erwin Abdullah, Nurul Akmal, petembak Vidya Rafika, sprinter Lalu Muhammad Zohri, dan Alvin Tehupeiory juga termasuk dalam kloter terakhir kepulangan kontingen Indonesia dari Olimpiade Tokyo.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii, terpilih menjadi ketua Komisi Atlet Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) untuk periode 2022 – 2025.

Penyataan tersebut disampaikan oleh BWF melalui laman resminya, Kamis (17/2/2022).

Sebelum dinobatkan menjadi Ketua Komisi Atlet BWF, Greysia Polii harus melewati beberapa tahapan seleksi yang dilakukan BWF Vetting Panel, sebagaimana disyaratkan bagi semua anggota dewan.

Ia dipilih menjadi Ketua Komisi Atlet BWF bersama pebulu tangkis Belanda, Robin Tabeling yang terpilih sebagai wakil ketua oleh anggota komisi.

Sementara pemain aktif lainnya, Iris Wang (Amerika Serikat), Kim Soyeong (Korea Selatan), Pusarla V Sindhu (India) dan Zheng Si Wei (China) menjadi anggota Komisi Atlet BWF untuk periode baru ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Jika Pensiun Greysia Polii Siap Jadi Pengusaha, Jual Sepatu ke Presiden Jokowi

Ungkapan Greysia Polii

Pasca terpilih menjadi Ketua Komisi Atlet BWF, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani Rahayu ini menyatakan ingin membawa semangat, energi dan pengalaman baru dengan jabatan yang diembannya kini.

Melalui video yang diunggah di laman instagramnya, Kamis (17/2/2022), Greysia mengatakan, posisinya sebagai Ketua Komisi Atlet BWF saat ini sangat penting karena mewakili peran wanita dalam dunia bulu tangkis.

"Posisi ini sangat berarti bagi saya karena mewakili diri saya sebagai seorang wanita di dunia bulu tangkis, di Asia," kata Greysia Polii.

"Bulu tangkis telah membawa begitu banyak kebahagiaan dan hal positif dalam hidup saya. Jadi, saya ingin membalas dan saya ingin mengabdi untuk dunia bulu tangkis," imbuhnya.

Prestasi Greysia Polii ini semakin menambah daftar panjang penghargaan yang diterimanya di dunia bulu tangkis.

Baca juga: 4 Hadiah Terbesar yang Diberikan untuk Greysia Polii/Apriyani Rahayu

Karir badminton Greysia Polii

Dilansir dari Kompas.com, (17/1/2021), Greysia Polii sudah enam kali gonta-ganti pasangan di sektor ganda putri.

Enam pasangannya tersebut adalah Heni Budiman (2003-2004), Jo Novita (2005-2007), Vita Marissa (2007-2008), Nitya Krishinda Maheswari (2008-2009 dan 2013-2016), Meiliana Jauhari (2010-2012), dan Apriyani Rahayu (2017-sekarang).

Ketika bermain bersama Jo Vita, Greysia Polii pernah naik ke podium utama, seperti di Hongkong Open 2005, Filipina Open 2006, dan Kejurnas 2007.

Sementara saat dipasangkan dengan Nitya Krishinda Maheswari, ia berhasil memboyong medali emas Asian Games 2014 dan podium utama di ajang Thailand Open 2013.

Saat dipasangkan dengan Meiliana Jauhari, Greysia Polii berhasil masuk ke 10 besar dunia.

Meskipun demikian, pasangan Greysia/Meiliana sempat didiskualifikasi pada Olimpiade London 2012 lantaran dianggap melanggar kode etik karena sengaja mengalah di babak Grup C cabor bulutangkis saat menghadapi Ha Jung-eun/Kim Min-jung (Korea Selatan).

Tak kalah membanggakan, saat dipasangkan dengan Apriyani Rahayu, Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi pasangan ganda putri Indonesia pertama yang bisa meraih gelar di kompetisi bulu tangkis berkategori superseries 750/1000.

Keberhasilan mereka diperoleh setelah mengalahkan wakil tuan rumah Thailand Open 2021, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.

Dikutip dari Kompas.com (8/2/2021) Greysia Polii bersama Apriyani Rahayu kembali berhasil mempersembahkan medali emas bagi Indonesia.

Pasangan ganda putri Indonesia itu berhasil mengalahkan wakil China, Chen Qingchen/Jia Yifan, pada final ganda putri badminton Olimpiade Tokyo 2020.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu tampil maksimal ketika menghadapi Chen Qingchen/Jia Yifan di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Senin (2/8/2021).

Mereka menjadi ganda putri Indonesia pertama yang berhasil menembus partai final Olimpiade.

Sejarah yang mereka ukir semakin sempurna dengan kemenangan pada pertandingan final badminton Olimpiade Tokyo 2020 ini.

Medali emas tersebut juga semakin terasa spesial bagi Greysia Polii lantaran ini merupakan penampilan ketiganya di Olimpiade.

Di usia 33 tahun, Greysia Polii bersama Apriyani Rahayu berhasil mempersembahkan medali emas pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 kategori ganda putri.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Celvin Moniaga Sipahutar, Mochamad Sadheli | Editor : Tri Indriawati, Mochamad Sadheli)

Baca juga: Mengenal BWF, Federasi Bulu Tangkis Dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kompas.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi